Hakikat IPA Ilmu Pengetahuan Alam IPA

menarik perhatian siswa dan siswa dapat melihat langsung suatu kejadian atau peristiwa tanpa harus melihat secara langsung.

2.1.4 Ilmu Pengetahuan Alam IPA

Peneliti pada topik ini membahas 3 pokok bahasan yaitu, hakikat IPA, pendidikan IPA di sekolah dasar, dan materi simbiosis dan rantai makanan. Hakikat IPA membahas tentang pengertian IPA. Pendidkan IPA di sekolah dasar membahas tentang materi IPA di sekolah dasar dan cara menyampaikan materi konsep IPA kepada siswa sekolah dasar. Materi IPA membahas tentang simbiosis dan rantai makanan. Materi IPA ini membahas tetang materi yang ada di dalam materi tersebut dan menjelaskan tentang materi yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian.

2.1.4.1 Hakikat IPA

Ilmu Pengetahuan Alam IPA menurut Darmojo Samatowa, 2011: 2 merupakan pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya Samatowa, 2011: 2. Ilmu Pengetahuan Alam selanjutnya menurut Nash Samatowa, 2011: 3 adalah suatu cara atau metode untuk mengamati alam. Nash juga menjelaskan bahwa cara Ilmu Pengetahuan Alam mengamati dunia ini bersifat analisis, lengkap, cermat, serta menghubungkannya antara suatu fenomena dengan fenomena lain, sehingga keseluruhannya membentuk suatu perspektif yang baru tentang objek yang diamatinya Samatowa, 2011: 3. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam selanjutnya menurut Winaputra Samatowa, 2011: 3 adalah kumpulan pengetahuan tentang benda atau makhluk hidup, tetapi memerlukan kerja, cara berpikir, dan cara memecahkan masalah Samatowa, 2011: 3. Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, ilmu pengetahuan alam adalah ilmu pengetahuan yang mempunyai objek dan menggunakan metode ilmiah. Khristina dan Winarto 2009: 1 menuliskan bahwa ilmu pengetahuan alam mengajarkan tentang cara-cara untuk kita agar dapat memahami kejadian-kejadian di alam agar kita dapat hidup di alam ini. IPA bukan hanya sekedar penguasan kumpulan pengertian fakta-fakta, konsep- konsep, prinsip-prinsip saja, tetapi IPA merupakan sebuh proses penemuan. Ilmu pengetahuan alam merupakan proses penyelidikan yang terorganisir untuk mencari pola atau keteraturan alam. Berdasarkan pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, ilmu pengetahuan alam merupakan ilmu yang berkaitan dengan alam dan yang didalamnya terdapat fakta, konsep dan prinsip serta pembelajarannya biasanya bersifat penyelidikan. Hakikat ilmu pengetahuan alam adalah ilmu pengetahuan alam sebagai produk, proses, dan sikap ilmiah. Hakikat ilmu pengetahuan alam yang pertama adalah ilmu pengetahuan alam sebagai produk. Menurut Khristina dan Winarto 2009: 2-6 ilmu pengetahuan alam sebagai produk merupakan akumulasi hasil upaya perintis ilmu pengetahuan alam terdahulu dan pada umumnya telah tersusun secara sistematis dan lengkap. Ilmu pengetahuan alam sebagai produk berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori. Fakta-fakta merupakan pernyataan-pernyataan tentang benda-benda yang benar-benar ada atau peristiwa yang betul-betul terjadi dan sudah dikonfirmasi secara obyektif. Contohnya adalah merkuri planet terdekat dengan matahari. Konsep merupakan suatu ide yang mempersatukan fakta-fakta ilmu pengetahuan alam. Contohnya adalah semua zat tersusun atas partikel-partikel. Prinsip ilmu pengetahuan alam merupakan kesimpulan tentang hubungan di antara konsep-konsep ilmu pengetahuan alam. Contohnya adalah udara yang dipanaskan memuai. Hukum-hukum merupakan prinsip-prinsip yang sudah diterima meskipun bersifat tentatif dan lebih kekal dibandingkan dengan konsep karena mengalami pengujian yang lebih mendalam dibandingkan konsep. Contohnya hukum kekekalan energi. Teori merupakan kerangka yang lebih luas dari fakta, konsep, dan prinsip yang saling berhubungan. Teori merupakan model atau gambaran yang dibuat untuk menjelaskan gejala alam. Contohnya adalah teori geosentrik alam semesta. Berdasarkan pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, fakta merupakan hasil dari kegiatan empirik pengamatan, klarifikasi, dan pengukuran, sedangkan konsep, prinsip, hukum, dan teori merupakan hasil dari kegiatan analisis berdasarkan tahap uji coba yang telah dilakukan. Hakikat ilmu pengetahuan alam yang kedua adalah ilmu pengetahuan alam sebagai proses. Menurut Khristina dan Winarto 2009: 7-19 ilmu pengetahuan alam sebagai proses merupakan cara kerja, cara berpikir, dan cara memecahkan masalah. Memahami ilmu pengetahuan alam berarti memahami proses ilmu pengetahuan alam juga. Proses ilmu pengetahuan alam yaitu memahami cara mengumpulkan fakta-fakta untuk menginterprestasikannya. Keterampilan proses ilmu pengetahuan alam merupakan keterampilan yang dilakukan oleh para ilmuwan diantaranya adalah keterampilan mengamati, mengukur, menarik kesimpulan, mengendalikan variabel, merumuskan hipotesis, membuat grafik dan tabel data, membuat definisi operasional, dan melakukan eksprimen. Berdasarkan pernyataan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa, ilmu pengetahuan alam yang disusun dan diperoleh melalui metode ilmiah. Ilmu pengetahuan alam bukan hanya merupakan kumpulan-kumpulan pengetahuan melainkan juga cara kerja, cara berpikir, dan cara memecahkan masalah. Ilmu pengetahuan alam sebagai proses merupakan memahami cara mengumpulkan fakta-fakta dan memahami cara menghubungkan fakta-fakta tersebut dan menginterprestasikannya. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam IPA yang ketiga adalah sikap ilmiah. Beberapa sikap ilmiah yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran IPA sikap ingin tahu, sikap untuk senantiasa mendahulukan bukti, sikap luwes terhadap gagasan baru, sikap merenung secara kritis, dan sikap peduli terhadap makhluk hidup Samatowa, 2011: 97. Berdasarkan pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, di dalam pembelajaran IPA siswa tidak hanya sekedar belajar konsep IPA saja, melainkan mengajarkan siswa dalam berperilaku. Sikap tersebut apabila dilaksanakan dengan baik dapat membantu siswa dalam memahami pembelajaran.

2.1.4.2 Pendidikan IPA di Sekolah Dasar

Dokumen yang terkait

Hubungan pembelajaran fisika menggunakan media komik dengan minat belajar siswa pada konsep zat dan wujudnya di SLTP Negeri 1 Jember siswa kelas I Cawu 1 tahun pelajaran 2000/2001

0 8 97

Pengaruh metode role playing (bermain peran) terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V di SDN Cempaka I Putih Tahun ajaran 2014-2015

0 21 122

Peningkatan motivasi belajar siswa kelas X melalui media audio visual pada mata pelajaran PAI di SMK Karya Ekopin

0 5 96

Pengaruh menonton program relevisi berbasis sains terhadap motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran biologi

0 13 115

Hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (studi Penelitian pada anak Yatim di SMP YPMS Kedaung)

0 12 77

Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan penggunaan media pemutaran film di kelas V MI Miftahul Hidayah Kota Bekasi

2 124 132

Peningkatan motivasi belajar siswa melalui media audio visual pada mata pelajaran PKN siswa kelas II MI Al-Husna Ciledug Tahun pelajaran 2013/2014

3 12 126

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9

Peningkatan minat dan hasil belajar IPA melalui penggunaan media pembelajaran lectora siswa kelas V SDN Timuran Tahun 2016/2017

2 4 13