Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.3.2 Peningkatan Nilai Rata-rata Siswa

Gambar 4.5 Grafik Peningkatan Nilai Rata-rata Siswa Dilihat dari grafik 4.5 terlihat bahwa peningkatan rata-rata kelas mencapai target pada siklus II sebesar 87,16 meningkat sebesar 25,48 dari kondisi awal 61,68. Dari seluruh hasil rata-rata kelas dan pencapaian KKM menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pada variabel prestasi dan terbukti bahwa media berbasis IT dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA.

4.2 Pembahasan

Siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan pada tanggal 3 dan 4 November 2015 dan siklus II dilaksanakan 2 kali pertemuan juga pada tanggal 10 dan 17 November 2015 mengenai materi simbiosis dan rantai makanan menggunakan media berbasis IT. Media berbasis IT di sini hanya menggunakan Power Point multimedia yaitu di dalam Power Point ada video dan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari di dalam penelitian. Secara umum, proses pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai dengan rancangan pembelajaran yang disusun oleh peneliti. Peneliti 61.68 81.26 87.16 20 40 60 80 100 kondisi awal siklus I siklus II siklus II siklus I kondisi awal dalam proses pembelajaran melakukan langkah-langkah sebagai berikut dalam penggunaan media pembelajaran berbasis IT: a Persiapan peralatan Tahap persiapan peralatan proyektor, laptop, dan speker yang dilakukan pada penelitian ini antara lain meminta ijin menggunakan proyektor di kelas, menyalakan laptop, menyambungkan laptop dengan proyektor, menyambungkan speker dengan laptop, melakukan pengecekan kejelasan gambar proyektor, dan pengecekan kejelasan suara pada speker. b Mengamati gambar Mengamati gambar adalah kegiatan melihat gambar yang diperlihatkan secara seksama. Siswa diminta untuk menebak gambar yang ditampilkan dan menalar pertanyaan yang diberikan oleh guru pengajar. Siswa juga di sini dapat bertanya tentang gambar apabila belum mengerti atau ingin diketahui. c Mengamati video Siswa diminta untuk mengamati video yang ditampilkan dan menalar isi video tersebut. Siswa juga di sini dapat bertanya tentang video apabila belum mengerti atau ingin diketahui. d Menuliskan hal-hal penting yang ada di video Siswa diminta untuk menuliskan isi video yang sudah diamati secara berpasangan. Setelah selesai perwakilan setiap baris diminta untuk mempresentasikannya ke depan. e Memperhatikan penjelasan powerpoint Siswa di sini memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang diajarakan. Penjelasan di sini hanya sebagai penguatan dan membenarkan jawaban siswa yang kurang tepat. Selain itu, di dalam powerpoint juga terdapat kuis yang bertujuan untuk melihat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Penelitian siklus I dilaksanakan pada tanggal 03 dan 04 November 2015. Pada pertemuan pertama penelitian secara keseluruhan sudah berjalan dengan sesuai rencana, tetapi pembelajaran masih kurang kondusif. Peneliti juga masih kesulitan dalam mengkondisikan siswa. Pada pertemuan ini pemutaran video cukup menyita waktu karena harus mengulang video agar siswa dapat mengerjakan tugas dan memahami materi yang diajarkan. Banyak siswa yang protes karena videonya terlalu cepat dalam penjelasannya, sehingga meminta untuk penanyangan ulang. Pertemuan kedua proses pembelajaran sudah berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya oleh peneliti, namun pada saat pengerjaan secara individu siswa laki-laki susah untuk diminta mengerjakan soal. Siswa laki-laki tersebut hanya ingin bermain saja dan menganggu teman-teman yang perempuan dan mereka mencotek jawaban dari siswa perempuan. Penelitipun menegur siswa laki-laki tersebut dan akhirnya kelas bisa terkendali lagi walaupun masih kurang kondusif. Peneliti melanjutkan siklus II hanya untuk melihat peningkatan hasil prestasi dan motivasi dari hasil siklus I supaya hasilnya lebih maksimal. Nilai siswa kelas IV pada materi simbiosis dan rantai makanan mengalami peningkatan walaupun persentase ketuntasan belum mencapai target siklus I dan target siklus II akhir. Peneliti melakukan penelitian siklus II pada tanggal 10 dan 17 November 2015. Peneliti mengambil materi simbiosis dan rantai makanan dengan menggunakan media berbasis IT. Pada siklus II ini siswa kelas IV lebih kondusif dibandingkan dengan siklus I. Pada siklus II pertemuan pertama pada saat presentasi saja beberapa siswa yang tidak memperhatikan. Sedangkan untuk pertemuan kedua pada saat presentasi hanya siswa laki-laki saja yang tidak memperhatikan dan ribut sendiri, sehingga mengganggu siswa lain yang belajar. Masalah tersebut bisa diatasi dengan cukup baik dan pembelajaran berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Pada siklus II ini peneliti sudah melihat adanya peningkatan motivasi dan prestasi belajar pada siswa, sehingga peneliti memutuskan untuk mengakhirinya pada siklus II. Siswa pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus I. Penelitian pada siklus II variabel yang diteliti sudah mencapai target, meskipun ada beberapa siswa yang mengalami penurunan nilai prestasi maupun skor motivasi di siklus II dari siklus I. Hal tersebut dapat dilihat di hasil rekapan motivasi dan prestasi belajar yang telah dipaparkan sebelumnya. Penurunan nilai dan skor tersebut disebabkan karena ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, seperti kurang teliti dalam mengerjakan, tidak belajar, kurang teliti dalam mengerjakan soal, dan beberapa faktor lain yang dapat menghambat proses belajar siswa. Hasil siklus II meskipun ada peurunan pada nilai dan skor motivasi dan prestasi belajar, tetapi siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I mengalami peningkatan dan dapat mencapai target akhir. Hasil siklus I nilai rata-rata meningkat, dari kondisi awal 58,75 menjadi 77,65 dan tergolong tinggi pada siklus Idan pada siklus II rata-rata motivasi meningkat menjadi 92,33 tinggi. Peningkatan motivasi terlihat pada kuesioner yang diisi siswa dan observasi dari guru dan teman sejawat selama pembelajaran berlangsung. Hasil pada siklus I nilai rata-rata meningkat, dari kondisi awal 61,68 menjadi 81,26 pada siklus I. Peneliti juga melihat persentase prestasi belajar siswa yang mencapai KKM 75 yaitu 73,68. Dalam siklus I ini hanya terdapat 14 anak yang tuntas dan mencapai KKM 75. Hal ini disebabkan karena pada saat siklus I kondisi kelas kurang kondusif beberapa anak asik ribut dengan temannya serta sibuk bermain sendiri, sehingga pada saat evaluasi tidak dapat mngerjakan soal dengan baik. Pada siklus II nilai rata-rata meningkat, dari kondisi awal 61,68 menjadi 81,26 pada siklus I, dan menjadi 87,16 pada siklus II. Peneliti juga melihat persentase prestasi belajar siswa yang mencapai KKM 75 menjadi 100. Dalam siklus II ini terjadi peningkatan prestasi belajar siswa dari siklus I yang hanya terdapat 14 anak yang tuntas dan mencapai KKM 75 menjadi 19 anak yang tuntas dan mencapai KKM 75. Hal ini disebabkan karena pada siklus II kondisi kelas kondusif hanya siswa laki-laki pada saat ada yang presentasi asik ribut dengan temanya dan mengganggu temannya yang lain, tetapi pembelajaran berjalan dengan baik, sehingga terjadi peningkatan prestasi belajar. Dengan adanya peningkatan motivasi prestasi belajar peneliti memutuskan untuk mengakhirinya di siklus II. Berdasarkan uraian di atas agar lebih singkatnya dapa dilihat pada gambar di berikut ini: Tabel 4.17 Hasil Ketercapain Siklus I dan Siklus II No Variabel Target Kondisi Awal Siklus I Siklus II Ket Siklus I Siklus II Target Akhir 1. Motivasi Belajar 75 75 58,75 sedang 77,65 tinggi 92,33 tinggi Sudah mencapai target akhir 2. Prestasi Belajar Rata-rata 75 75 61,68 81,26 87,16 Sudah mencapai target akhir persentase 75 75 35,71 73,68 100 Penggunaan media berbasis IT berupa powerpoint interaktif yang didalamnya ada video dan gambar dapat meningkatkan motivasi dan prestasi siswa karena dapat membantu siswa dalam belajar dan menarik perhatian siswa supaya serius dalam pembelajaran. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sanaky 2013: 148 bahwa, program microsoft powerpoint ini merupakan sebuah program yang dapat digunakan sebagai program pembelajaran, sehingga program yang dihasilkan cukup menarik dengan komposisi warna dan animasi yang digunakan. Selain itu, program ini dapat didesain sendiri oleh seorang pengajar untuk membuat berbagai program pembelajaran sesuai dengan materi, metode, dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan program ini dapat disambungkan ke jaringan internet dan dapat dimanfaatkan secara umum oleh pemakai internet. Berdasarkan pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa program microsoft powerpoint merupakan program yang dijadikan sebagai media pembelajaran, karena dapat membantu siswa dalam memahami materi, membuat siswa tertarik karena tampilannya yang cukup menarik. Peneliti di dalam penelitian ini menggunakan hyperlink dengan file lain yaitu video. Video meruapakan sebuah media audio-visual yang menampilkan gerak. Video juga dapat membantu meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Hamdani 2011: 92 bahwa, Video juga dapat digunakan untuk mengajarkan materi. Video memaparkan keadaan real suatu proses, fenomena, atau kejadian sehingga dapat memperkaya pemaparan Hamdani, 2011: 92. Selain itu, video juga dapat menarik perhatian siswa. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Sadiman 2009: 74 bahwa, salah satu kelebihan dari video adalah dapat menarik perhatian siswa. Berdasarkan pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa video dapat digunakan sebagai media pembelajaran karena bersifat edukatif dan dapat memberikan pengetahuan yang tidak ada di dalam buku. Selain itu, video juga dapat membantu memotivasi siswa dalam belajar karena dapat menarik perhatian siswa dan siswa dapat melihat langsung suatu kejadian atau peristiwa tanpa harus melihat secara langsung. 111

BAB V PENUTUP

Bab V ini membahas tentang kesimpulan penelitian. Bab V ini terdiri dari tiga bagian yaitu kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran. Kesimpulan membahas kesimpulan dari hasil penelitian, keterbatasan penelitian akan membahas hambatan yang dialami oleh peneliti, dan saran membahas tentang solusi untuk mengatasi hambatan yang terjadi selama penelitian.

5.1 Kesimpulan

Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 5.1.1 Upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas IV di SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta telah dapat dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran berbasis Itdengan langkah-langkah sebagai berikut: 1 persiaapan peralatan proyektor, laptop, dan speker; 2 mengamati gambar; 3 mengamati video; 4 menuliskan hal-hal penting yang ada di dalam video secara berpasangan; dan 5 memperhatikan penjelasan dari powerpoint tentang materi yang diajarkan. 5.1.2 Penggunaan media berbasis IT dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan skor rata-rata motivasi belajar siswa dari kondisi awal 58,75 sedang meningkat menjadi 77,65 tinggi pada siklus I dan menjadi 92,33 tinggi pada siklus II.

Dokumen yang terkait

Hubungan pembelajaran fisika menggunakan media komik dengan minat belajar siswa pada konsep zat dan wujudnya di SLTP Negeri 1 Jember siswa kelas I Cawu 1 tahun pelajaran 2000/2001

0 8 97

Pengaruh metode role playing (bermain peran) terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V di SDN Cempaka I Putih Tahun ajaran 2014-2015

0 21 122

Peningkatan motivasi belajar siswa kelas X melalui media audio visual pada mata pelajaran PAI di SMK Karya Ekopin

0 5 96

Pengaruh menonton program relevisi berbasis sains terhadap motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran biologi

0 13 115

Hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (studi Penelitian pada anak Yatim di SMP YPMS Kedaung)

0 12 77

Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan penggunaan media pemutaran film di kelas V MI Miftahul Hidayah Kota Bekasi

2 124 132

Peningkatan motivasi belajar siswa melalui media audio visual pada mata pelajaran PKN siswa kelas II MI Al-Husna Ciledug Tahun pelajaran 2013/2014

3 12 126

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9

Peningkatan minat dan hasil belajar IPA melalui penggunaan media pembelajaran lectora siswa kelas V SDN Timuran Tahun 2016/2017

2 4 13