sedang belajar. Peneliti memberikan evaluasi dan kuesioner pada tanggal 19 November 2015 dikarenakan waktu 2 jam sudah habis dan siswa sudah
lelah dalam mengikuti pelajaran serta guru kelas juga meminta pada tanggal tersebut saja dalam melakukan evaluasi. Setelah soal evaluasi dan
kuesioner dikerjakan oleh siswa peneliti mengoreksi soal evaluasi dan kuesionernya pada siklus II dan hasil evaluasi sudah mencapai target akhir
75 dan peneliti memutuskan untuk berhenti di siklus II.
4.1.2 Hasil Motivasi Siswa
Hasil motivasi siswa dapat dilihat pada gambar 4.1 di bawah ini:
Gambar 4.1 Grafik Ketercapain Motivasi Berdasarkan Kuesioner
Dilihat pada gambar grafik 4.1 terlihat bahwa adanya peningkatan motivasi belajar siswa pada siklus II mencapai 91,16 yaitu berarti meningkat
29,16 dari kondisi awal 62 berdasarkan kuisoner.
62 89.79
91.16 20
40 60
80 100
kondisi awal siklus I
siklus II siklus II
siklus I kondisi awal
Gambar 4.2 Grafik Ketercapain Motivasi Berdasarkan Observasi
Dilihat pada gambar grafik 4.2 terlihat bahwa adanya peningkatan motivasi belajar siswa pada siklus II berdasarkan observasi guru dan teman
sejawat siklus II mencapai 93,5 yaitu berarti meningkat 38 dari kondisi awal 55,50.
Gambar 4.3 Grafik Ketercapaian Motivasi
Berdasarkan rata-rata kuesioner dan observasi pada gambar grafik 4.3 terlihat bahwa adanya peningkatan motivasi belajar siswa pada siklus II
92,33, yaitu berarti meningkat 33,58 dari kondisi awal 58,75. Dari ketiga
55.5 65.5
93.5
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
kondisi awal siklus I
siklus II siklus II
siklus I kondisi awal
58.75 77.65
92.33
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
kondisi awal
siklus I siklus II
siklus II siklus I
kondisi awal
gambar grafik tersebut membuktikan bahwa media berbasis IT dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Tabel 4.13 Rekap Motivasi Belajar Berdasarkan Kuesioner Siklus I dan Siklus II Siswa Kelas IV SD Kanisius Kintelan I Mata Pelajaran IPA
No Nama Siswa Kondisi Awal
Siklus I Siklus II
Skor Kategori Skor Kategori Skor
Kategori
1 N
55 R 85
T 94
T 2
IP 56 S
88 T
92 T
3 S
56 S 93
T 98
T 4
M 55 R
75 T
77 T
5 A
55 R 96
T 96
T 6
DPA 63 S
95 T
98 T
7 KDN
63 S 89
T 92
T 8
MAP 71 T
93 T
97 T
9 HNSh
78 T 88
T 91
T 10 DH
67 T 90
T 90
T 11 R
68 T 60
S 68
T 12 ANB
71 T 92
T 92
T 13 MPM
66 T 97
T 100
T 14 R
61 S 95
T 94
T 15 LLB
53 R 89
T 91
T 16 ST
60 S 89
T 88
T 17 SIM
60 S 97
T 97
T 18 ABF
60 S 90
T 94
T 19 D
60 S 86
T 83
T Rata-rata
62 S
88,79 T
91,16 T
Keterangan: R: rendah
S: sedang T: tinggi
Berdasarkan tabel 4.13 motivasi belajar siswa mengalami peningkatan. Motivasi belajar pada saat kondisi awal dalam kategori rendah
ada 4 siswa, kategori sedang ada 10 orang, dan kategori tinggi ada 6 orang. Pada siklus I motivasi belajar dalam kategori rendah tidak ada, kategori
sedang ada1 orang, dan kategori tinggi ada 18 siswa. Pada siklus II motivasi belajar dalam kategori rendah tidak ada, kategori sedang tidak ada, dan
kategori tinggi ada 19 siswa.
Tabel 4.14 Rekap Motivasi dari Observasi Siklus I dan Siklus II Siswa Kelas IV SD Kanisius Kintelan I Mata Pelajaran IPA
No Nama
Pengamat Kondisi Awal
Siklus I Siklus II
Total skor
Ketuntasan Total skor
Ketuntasan Total skor
Ketuntasan
1 Bu Sarwi
79 T
98 T
2 Dias
52 R
89 T
Rata-rata 55,50
R 65,5
S 93,5
T Keterangan:
R: rendah S: sedang
T: tinggi
Berdasarkan tabel 4.14 motivasi belajar siswa mengalami peningkatan. Motivasi belajar pada saat kondisi awal dalam kategori rendah
dengan skor 55,50, pada siklus I dalam kategori sedang dengan skor 65,5, dan pada siklus II dalam kategori tinggi.
Tabel 4.15 Rekap Motivasi
No Data Motivasi
Rata-rata Kondisi
awal Siklus I
Siklus II
1. Berdasarkan
kuesioner 62 sedang
89,79 tinggi
91,16 tinggi
2. Berdasarkan observasi
55,50 rendah
65,5 sedang
93,5 tinggi
Rata-rata motivasi 58,75
sedang 77,65
tinggi 92,33
tinggi
Dalam tabel rekap motivasi berdasarkan kuesioner dan observasi di atas dapat terlihat adanya peningkatan motivasi dari kondisi awal ke siklus I
dan meningkat pada siklus II. Rata-rata motivasi berdasarkan kuesioner kondisi awal 62 dan termasuk sedang, rata-rata siklus I 88,79 dan termasuk
tinggi, dan rata-rata siklus II 91,16 dan termasuk tinggi. Sedangkan rata-rata motivasi berdasarkan observasi kondisi awal 55,50 termasuk rendah, rata-
rata siklus I 65,5 termasuk tinggi , dan rata-rata siklus II 93,5 termasuk tinggi. Berdasarkan hasil rata-rata kuesioner dan observasi motivasi kondisi
awal 58,75 termasuk sedang, rata-rata siklus I 77,65 tinggi, dan rata-rata siklus II 92,33 tinggi. Berdasarkan ketiga tabel di atas motivasi belajar siswa
terjadi peningkatan.
4.1.3 Hasil Prestasi Belajar Siswa