2.1.2 Prestasi Belajar
Peneliti pada topik ini membahas 2 pokok bahasan yaitu, pengertian prestasi belajar dan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Pengertian
prestasi belajar akan membahas tentang teori belajar, pengertian belajar dan prestasi belajar menurut pendapat beberapa ahli. Faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar membahas tentang faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, baik faktor eksternal maupun faktor internal.
2.1.2.1 Pengertian Prestasi Belajar
Para tokoh di dunia banyak sekali yang mengemukan pendapatnya tentang teori pembelajaran. Peneliti dalam penelitian ini membahas tiga
teori belajar menurut Piaget, Brunner, dan Skinner. Piaget mengatakan bahwa belajar akan lebih berhasil jika disesuaikan dengan tahap
perkembangan kognitif peserta didik. Siswa hendaknya diberikan kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan objek fisik yang
ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan guru. Piaget juga mengatakan bahwa proses belajar siswa terjadi
melalui proses asimilasi dan akomondasi. Asimilasi adalah pengetahuan awal yang dimiliki oleh siswa, sedangkan akomondasi adalah penyesuaian
pengetahuan awal terhadap pengetahuan baru yang diperoleh Suyono dan Hariyanto, 2011: 86. Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa, proses belajar akan berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif siswa. Selain itu, pada saat awal pembelajaran
guru mengkaitkan pengetahuan siswa dengan pengetahuan materi yang
akan dipelajari.
Teori belajar selanjutnya adalah teori belajar yang dikemukan oleh Brunner. Brunner menyatakan bahwa, konsep belajar adalah belajar
dengan menemukan discovery learning. Pendidikan pada hakikatnya merupakan proses penemuan personal personal discovery, oleh setiap
individual siswa. Guru harus memberikan keleluasan kepada siswa untuk memecahkan masalahnya sendiri dan hanya menjadi fasilitator saja
Suyono dan Hariyanto, 2011: 88. Berdasarkan teori belajar yang telah
dikemukakan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa, siswa harus berperan secara aktif saat belajar di kelas dan siswa menemukan konsep-
konsep materi pembelajaran secara mandiri agar dapat memperoleh hasil yang maksimal. Para tokoh selain menyatakan tentang teori belajar
adapula yang mengemukakan tentang pengertian belajar.
Pengertian belajar menurut Skinner berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi penyesuaian tingkah laku yang berlangsung
secara progresif yang bertujuan untuk mendapatkan hasil respon yang optimal apabila ia diberi penguatan reinforce Syah, 2012: 64. Skinner
lebih percaya kepada penguatan negatif yang tidak sama dengan hukuman. Hal yang membedakan adalah apabila hukuman harus diberikan sebagi
stimulus agar respon yang timbul berbeda dari yang diberikan sebelumnya, sedangkan penguatan negatif sebagai stimulus harus
dikurangi agar respon yang sama menjadi kuat. Contohya seorang siswa yang dihukum untuk suatu kesalahan yang dibuatnya, jika ia masih
melakukan perbuatan yang sama, maka hukuman ditambah. Siswa apabila membuat kesalahan dan dilakukan pengurangan terhadap sesuatu yang
menyenangkan baginya, maka pengurangan ini mendorong siswa untuk memperbaiki kesalahannya. Hal ini yang disebut penguatan negatif
Siregar dan Nara, 2011: 28. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, proses pembelajaran memerlukan adanya penguatan
supaya mendapatkan hasil yang maksimal, baik perilaku ataupun sebuah
nilai.
Pengertian belajar yang selajutnya adalah menurut Hintzman. Hintzman berpendapat bahwa, siswa belajar adalah suatu perubahan yang
terjadi dalam diri organisme, manusia atau hewan, disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut
Syah, 2012: 64. Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa, belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi karena adanya
pengetahuan baru yang diperoleh melalui pengalaman dan dari pengalaman tersebut akan menghasilkan prestasi atau hasil yang diperoleh,
baik perilaku ataupun sebuah nilai.
Prestasi belajar adalah penguasan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, biasanya ditunjukan dengan nilai
tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar yang harus dicapai siswa yaitu ranah cipta kognitif, ranah rasa afektif, dan ranah
karsa psikomotor Syah, 2012: 216-218. Pernyataan tersebut sejalan dengan Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI edisi 4
2005: 895 bahwa prestasi belajar merupakan penguasan pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki seseorang dan dikembangkan melalui
mata pelajaran, yang biasanya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka
nilai yang diberikan oleh guru. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa, prestasi belajar adalah penilaian hasil belajar siswa
berupa ranah kognitif, afektif, dan psikomotor melalui sebuah tes dan biasanya di sekolah di setiap mata pelajaran mempunyai KKM sebagai
batas minimal nilai yang harus dicapai oleh siswa. 2.1.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar secara umum yaitu, 1 faktor internal faktor dari dalam siswa, yaitu keadaan atau
kondisi jasmani dan rohani siswa; 2 faktor eksternal faktor dari luar siswa, yaitu kondisi lingkungan di sekitar siswa; dan 3 faktor
pendekatan belajar yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan
pembelajaran Syah, 2012: 145-146. Kesimpulannyaa faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar ada 2 yaitu internal dan eksternal.
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa meliputi aspek: 1 aspek fisikologis yang bersifat jasmani; dan 2 aspek psikologis yang bersifat
rohaniah. Aspek fisikologis dapat mempengaruhi prestasi belajar, jika organ tubuh lemah dapat menurunkan kualitas ranah cipta kognitif,
sehingga materi yang dipelajarinya akan kurang atau tidak berbekas. Aspek yang kedua yaitu aspek psikologis. Aspek psikologis tidak kalah
pentingnya dengan
aspek fisikologis.
Aspek psikologis
dapat mempengaruhi prestasi belajar karena dapat mempengaruhi kuantitas dan
kualitas perolehan pembelajaran siswa Syah, 2012: 146-148. Faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yang lebih esensial adalah
tingkat kecerdasaan atau iteligensi siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa, motivasi siswa, sarana dan prasarana, kompetensi guru, kreativitas
guru, sumber-sumber belajar, metode serta dukungan lingkungan, keluarga, dan lingkugan Susanto, 2013: 12. Berdasarkan pernyataan di
atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa aspek yang dapat mempengaruhi siswa dalam belajar yaitu aspek fisikologis, psikologis,
tingkat kecerdasaan, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa, motivasi siswa, sarana dan prasarana, kompetensi guru, kreativitas guru, sumber belajar,
dan metode belajar. Apabila salah satu aspek atau beberapa aspek tidak berjalan dengan baik, maka dapat mempengaruhi siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran yang menyebabkan hasil belajar tidak maksimal.
Faktor eksternal sama halnya dengan faktor internal yaitu terdiri dari dua macam: 1 faktor lingkungan sosial dan 2 faktor lingkungan
non sosial. Faktor eksternal yang petama ialah lingkungan sosial siswa. Lingkungan sosial siswa adalah sekolah, masyarakat dan tetangga serta
teman. Kondisi lingkungan yang tidak nyaman dan tidak baik dapat mempengaruhi prestasi belajar karena anak akan tidak semangat ketika
belajar sehingga siswa tidak dapat memahami yang telah dipelajari. Faktor eksternal yang kedua ialah faktor lingkungan non sosial. Faktor
lingkungan non sosial adalah fasilitas belajar. Jarak sekolah yang terlalu dan fasilitas belajar tidak lengkap dapat mempengaruhi prestasi belajar
siswa karena siswa akan kehilangan semangat belajar Syah, 2012: 154- 155. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, faktor
eksternal yang dapat mempengaruhi belajar ada 2 yaitu lingkungan sosial
dan non sosial. Apabila kedua faktor tersebut tidak berjalan dengan baik, maka dapat mempengaruhi siswa dalam belajar, sehingga hasil belajar
yang didapatkan tidak maksimal.
Faktor yang terakhir yang dapat mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor pendekatan belajar. Faktor pendekatan belajar dapat
mempengaruhi prestasi belajar karena apabila strategi atau metode tidak cocok tidak sesuai dengan siswa akan menghambat proses pemahaman
siswa dalam memahami materi pembelajaran, sehingga siswa tidak dapat
belajar secara optimal Syah, 2012: 156. Berdasarkan pernyataan di atas
dapat ditarik kesimpulan bahwa, siswa akan mencapai prestasi belajar yang maksimal adalah dengan cara menumbuhkan minat dan motivasi
belajar siswa. Salah satu cara untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa adalah dengan menggunakan media dan strategi
pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa supayaa siswa dapat memahami materi dengan baik. Selain itu, orang tua harus membimbing
siswa dalam belajar.
2.1.3 Media Pembelajaran