merupakan keterampilan yang dilakukan oleh para ilmuwan diantaranya adalah keterampilan mengamati, mengukur, menarik kesimpulan,
mengendalikan variabel, merumuskan hipotesis, membuat grafik dan tabel data, membuat definisi operasional, dan melakukan eksprimen.
Berdasarkan pernyataan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa, ilmu pengetahuan alam yang disusun dan diperoleh melalui metode ilmiah.
Ilmu pengetahuan alam bukan hanya merupakan kumpulan-kumpulan pengetahuan melainkan juga cara kerja, cara berpikir, dan cara
memecahkan masalah. Ilmu pengetahuan alam sebagai proses merupakan memahami cara mengumpulkan fakta-fakta dan memahami cara
menghubungkan fakta-fakta tersebut dan menginterprestasikannya. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam IPA yang ketiga adalah sikap
ilmiah. Beberapa sikap ilmiah yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran IPA sikap ingin tahu, sikap untuk senantiasa mendahulukan
bukti, sikap luwes terhadap gagasan baru, sikap merenung secara kritis, dan sikap peduli terhadap makhluk hidup Samatowa, 2011: 97.
Berdasarkan pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, di dalam pembelajaran IPA siswa tidak hanya sekedar belajar konsep IPA saja,
melainkan mengajarkan siswa dalam berperilaku. Sikap tersebut apabila dilaksanakan dengan baik dapat membantu siswa dalam memahami
pembelajaran.
2.1.4.2 Pendidikan IPA di Sekolah Dasar
Ilmu pengetahuan alam merupakann salah satu mata pelajaran yang masuk ke dalam kurikulum sekolah karena ilmu pengetahuan alam
merupakan suatu mata pelajaraan yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mampu berpikir kritis. Menurut Samatowa 2011: 3-4 ada
berbagai alasan yang menyebabkan Ilmu Pengetahuan Alam dimasukkan ke dalam kurikulum suatu sekolah. Alasan itu dapat digolongkan menjadi
empat golongan yaitu: 1 bahwa ilmu pengetahuan alam berfaedah bagi suatu bangsa, kiranya tidak perlu dipersoalkan panjang lebar; 2 bila
diajarkan ilmu pengetahuan alam menurut cara yang tepat, maka ilmu pengetahuan alam merupakan suatu mata pelajaran yang memberikan
kesempatan untuk berpikir kritis; 3 bila ilmu pengetahuan alam diajarkan melalui percobaan-percobaan yang dilakukan sendiri oleh anak, maka ilmu
pengetahuan alam bukan merupakan mata pelajaran yang bersifat hafalan belaka; dan 4 mata pelajaran ini mempunyai nilai-nilai pendidikan yaitu
mempunyai potensi yang dapat membentuk kepribadian anak secara keseluruhan. Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa,
ilmu pengetahuan alam sangat penting diajarkan kepada siswa sekolah dasar karena dapat melatih siswa untuk berpikir kritis dan dapat
mengetahui tentang gejala-gejala alam. Menurut Khristina dan Winarto 2009: 32-33 bahwa, teori belajar
yang menonjol di dalam pendidikan ilmu pengetahuan alam adalah teori Piaget dan teori kontruktivisme. Teori Piaget menjelaskan perkembangan
kognitif dari masa bayi sampai masa dewasa, sedangkan teori kontruktivisme menekankan bahwa peserta didik tidak hanya menerima
begitu saja ide-ide dari orang lain. Mereka membangun sendiri dalam pikirannya ide-ide tentang peristiwa alam dari pengalaman mereka
sebelum mendapatkan pelajaran ilmu pengetahuan alam di sekolah. Ide- ide yang mereka bentuk dan pengajaran ilmu pengetahuan alam yang
mereka dapat di sekolah disimpan di dalam struktur kognitif mereka Khristina dan Winarto, 2009: 32-33. Berdasarkan uraian di atas dapat
ditarik kesimpulan bahwa, ilmu pengetahuan alam bukanlah mata pelajaran yang besifat hafalan, oleh karena itu pembelajaran ilmu
pengetahuan alam lebih menekankan siswa untuk aktif bukan hanya guru. Menurut Khristina dan Winarto 2009: 33 anak-anak di sekolah dasar
mempunyai kecenderungan-kecenderungan diantaranya adalah: belajar berawal dari hal yang konkrit, memandang sesuatu yang dipelajari sebagai
suatu kebutuhan, terpadu, dan melalui proses manipulatif. Berdasarkan pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, hasil belajar bukan
hanya tergantung kepada penyajian pembelajaran yang dilakukan oleh guru, melainkan dipengaruhi oleh berbagai informasi yang diperoleh dan
cara siswa mengolah informasi tersebut berdasarkan pemahaman yang telah dimilikinya sebelumnya. Siswa di dalam pembelajaran ilmu
pengetahuan alam tidak hanya menerima informasi dari guru, tetapi siswa menemukan sendiri pengetahuan mereka berupa teori dan konsep ilmu
pengetahuan alam tersebut.
2.1.4.3 Materi Ilmu Pengetahuan Alam