belajar IPA kelas IV SD Kanisius Kintelan I. Alasan peneliti karena media berbasis IT dapat membantu siswa dalam memahami konsep IPA.
2.3 Kerangka Berpikir
Proses pembelajaran yang terjadi di sekolah dasar masih menggunakan metode ceramah dan terkesan monoton dalam menyampaikan
materi pembelajaran. Guru meskipun sudah melakukan metode diskusi, tetapi tidak berjalan efektif. Hal ini disebabkan siswa berdiskusi hanya untuk
mengerjakan soal yang ada di LKS dan siswa terlihat bosan dalam melakukan hal tersebut. Media yang digunakan juga masih kurang maksimal dalam
penggunaannya dan pembelajaran masih berpusat pada guru. Hasil yang diperoleh siswa dalam pembelajaran masih ada yang belum memenuhi KKM
yang membuat rendah prestasi belajarnya. Hasil prestasi belajar siswa kelas IV tahun pelajaran 20142015 untuk mata pelajaran IPA persentase
ketuntasannya adalah 35,71 dan nilai rata-ratanya 61,68. Siswa juga di dalam mengikuti proses pembelajaran masih kurang antusias dan tidak
mempunyai motivasi dalam melakukan pembelajaran. Hasil motivasi siswa adalah 58,75 sedang. Hal ini terjadi dalam mata pelajaran IPA. IPA
merupakan ilmu yang erat kaitannya dengan alam, sehingga pada saat
pembelajaran perlu adaya pemilihan media yang tepat.
Media berbasis IT adalah media yang menggunakan teknologi multimedia dalam proses penyampaian informasi, misalnya gambar, video,
slide power point, dan lain-lain. Penerapan IT di sekolah bertujuan untuk membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan dan membantu
dalam mengkonkritkan materi yang abstrak dan membuat pembelajaran menjadi menarik. Penilaian pada penelitian ini hanya berfokus pada penilaian
kognitif saja. Penerapan metode berbasis IT diharapakan dapat membantu dalam meningkatkan prestasi dan motivasi belajar siswa dengan target
keberhasilannya sebesar 75. Berdasarkan uraian di atas agar lebih singkatnya dapa dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir
2.4 Hipotesis Tindakan
Hipotesis yang dapat dirumuskan pada penelitian ini berdasarkan pada rumusan masalah dan kerangka berpikir yang telah disusun oleh peneliti di
atas adalah: 1.
Upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I tahun pelajaran 20152016 menggunakan media
pembelajaran berbasis IT dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1 persiapan peralatan; 2 mengamati gambar; 3 mengamati
Masih berpusat pada guru dan
pembelajaran masih monoton
Kondisi awal Motivasi dan prestasi
belajar masih rendah. Skor motivasi 58,75
sedang dengan persentase ketuntasan
35,71 dan nilai rata- rata 61,68.
Kondisi akhir Solusi untuk
mengatasi masalah:
Penggunaan media
pembelajaran berbasis IT
Motivasi dan prestasi belajar
dapat meningkat sesuai target akhir.
Skor motivasi dengan persentase
ketuntasan 75 dan nilai rata-rata 75.
video; 4 menuliskan hal-hal penting yang ada di dalam video secara berpasangan; dan 5 memperhatikan penjelasan dari powerpoint tentang
materi yang diajarkan.
2. Penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat menigkatkan motivasi
belajar IPA pada siswa kelas IV SD Kanisisus Kintelan I tahun pelajaran
20152016 dari skor 58,75 sedang menjadi 75 tinggi.
3. Penggunaan media berbasis IT dapat meningkatkan prestasi belajar IPA
pada siswa kelas IV SD Kanisisus Kintelan I tahun pelajaran 20152016 dari persentase ketuntasan 35,71 menjadi 75 dan dari nilai rata-rata
61,68 menjadi 75.
43
BAB III METODE PENELITIAN
Bab III ini membahas tentang beberapa topik tentang metode penelitian yang dipakai oleh peneliti. Topik tersebut yaitu berisi tentang jenis penelitian,
setting penelitian, persiapan, rencana setiap siklus, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik pengujian instrumen, dan teknik analisis data. Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk membantu peneliti dalam mengumpulkan data.
3.1 Jenis Penelitian
Peneliti ini adalah penelitian berupa Penelitian Tindakan Kelas PTK. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan merupakan kerjasama antara peneliti
dengan guru. Menurut Mills Mertler, 2011: 5 mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas didefinisikan sebagai penyelidikan sistematis yang
dilakukan oleh para guru, administrator, konselor, atau orang lain dengan satu kepentingan tertentu dalam proses mengajar dan belajar atau lingkungan
dengan tujuan mengumpulkan informasi tentang cara sekolah beroperasi, cara mengajar, dan cara siswa belajar Mertler, 2011: 5. Pendapat lain mengatakan
bahwa penelitian tindakan kelas pada hakikatnya merupakan rangkaian riset tindakan yang dilakukan secara siklus dalam rangka memecahkan masalah-
masalah pendidikan Sanoto, 2009: 33. Pendapat yang selanjutnya adalah menurut Wardhani dan Wihardit 2008: 1.4 bahwa penelitian tindakan kelas
merupakan penelitian dalam bidang sosial, yang menggunakan refleksi diri