commit to user
106
b. Kemampuan Menabung Pekerja atau Buruh. Tabungan atau saving ini untuk mengetahui kemampuan buruh atau pekerja
untuk menyisihkan sebagian pendapatannya setelah semua kebutuhan untuk pengeluaran terpenuhi. Dari hasil wawancara dengan buruh atau pekerja di
industri alkohol maka dapat diketahui dalam tabel dan diagram sebagai berikut: Tabel 4.32. Tabungan atau Kemampuan Menabung Buruh
pada Waktu Sebelum dan Sesudah Bekerja di Industri Alkohol.
Sumber : Wawancara Responden. 2011
I. Kondisi Sosial
1. Adat istiadat dan Kebudayaan. Adat istiadat, kebudayaan atau tradisi di suatu daerah tidak bisa
dilepaskan dari karakteristik masyarakatnya. Adat istiadat atau yang lebih dikenal sebagai kebudayaan, secara fungsional dapat diartikan sebagai
perilaku bukan sebagai benda budaya. Sosial merupakan kehidupan masyarakat untuk berinteraksi dengan masyarakat lainnya dimana timbul dari
suatu kebiasaan atau budaya. Budaya ini timbul karena adanya suatu perilaku yang diulang-ulang sehingga dianggap merupakan perilaku yang baik menurut
masyarakatnya dan akan berkembang menjadi sebuah kebiasaan. Adat istiadat yang masih ada di Desa Bekonang yaitu adanya acara yang
rutin diadakan setiap tahun seperti memperingati maulid nabi selain itu terdapat pula adat istiadat dalam perkawinan dan kelahiran anak. Kehidupan
sosial berhubungan dengan cara hidup mayarakat Desa bekonang yang
No. Klasifikasi
Per Bulan Tabungan
Sebelum Prosentase
Sesudah Prosentase
1 Rp 100.000
19 63,33
2 6,667
2 Rp 100.000-Rp
200.000 8
26,66 14
46,667 3
Rp 200.000 3
10 14
46,667 Total
30 100
30 100
commit to user
107
ditinjau dari norma yang berlaku, partisipatifnya dalam kegiatan pembangunan, serta kinerja pelayanan fasilitas dan utilitas.
2. Kerukunan dan Perilaku Sosial Hubungan sosial warga Desa Bekonang terjalin cukup baik. Hubungan
kekeluargaan masih tetap terjaga untuk mewujudkan keharmonisan dalam bermasyarakat. Jarang terjadi konflik antara warga satu dengan warga lain.
Tingkat kriminalitas seperti pencurian di Desa Bekonang jarang terjadi. Solidaritas antar warga Desa Bekonang terjalin cukup baik. Setiap warga
masyarakat perlu memiliki rasa solidaritas yang tinggi terhadap warga di sekitar tempat tinggalnya sehingga terbentuk kemasyarakatan yang seimbang.
Dikatakan seimbang karena dalam bermasyarakat rasa solidaritas diperlukan untuk saling melengkapi, menjaga kerukunan antar warga dan menghargai
keberadaan warga yang lain. Akan tetapi di Desa Bekonang terdapat perilaku warga Desa Bekonang yang sedikit menyimpang dari norma-norma yang
berlaku dalam masyarakat yaitu adanya perjudian kartu dan perilaku mengkonsumsi minuman keras dari penyalahgunaan pemakaian alkohol yang
berkadar 30-40 .
J. Kelembagaan
Desa Bekonang dipimpin kepala desa dimana setiap dukuh terdapat kepala
lingkungan. Kelembagaan kemasyarakatan di Desa Bekonang sebagai berikut :
1. RT Rukun Tetangga atau RT merupakan bagian terkecil dari administratif suatu
desa. Di Desa Bekonang terdapat 36 RT dimana setiap satu RT dikepalai oleh seorang Ketua RT.
2. RW Rukun Warga atau RW lebih luas cakupan administratifnya daripada RT. Di
Desa Bekonang terdapat 12 RW yang dikepalai oleh seorang ketua RW.
commit to user
108
3. Karang Taruna Karang taruna merupakan suatu perkumpulan pemuda dan pemudi di seluruh
Desa Bekonang. Terdapat 12 karang taruna di Desa Bekonang karena setiap dukuh terdapat satu karang taruna yang setiap satu bulan sekali mengadakan
rapat karang taruna. 4. PKK
PKK merupakan lembaga yang bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan bagi perempuan dan ibu rumah tangga. Kegiatan PKK yang ada di Desa
Bekonang rutin diadakan satu bulan sekali yang diisi dengan kegiatan- kegiatan peningkatan kualitas perempuan dan ibu rumah tangga seperti
pengadaan lomba memasak, pelatihan kerajinan tangan serta kegiatan- kegiatan lain.
5. Paguyuban Pengusaha Alkohol Paguyuban pengusaha alkohol merupakan suatu bentuk pemenuhan
kebutuhan organisasi untuk mewadahi keanggotaan pengusaha alkohol tanpa keberadaan industri alkohol maka paguyuban tidak akan terbentuk.
Paguyuban pengusaha alkohol merupakan wadah bagi para pengusaha alkohol untuk menyampaikan aspirasi dan inspirasi karena satu bulan sekali,
paguyuban antar pengusaha alkohol mengadakan rapat rutin. Dengan paguyuban ini maka para pengusaha alkohol dapat mengelola dan menjaga
produktivitas industri alkohol. Para pengusaha alkohol dapat mengadakan kegiatan untuk mencapai peningkatan kualitas produksi untuk kelangsungan
industri alkohol. Paguyuban ini dikelola oleh Koperasi Unit Desa KUD Sapta Usaha Mulya Bekonang. Di KUD Sapta Usaha Mulya ini, para
pengusaha alkohol dapat menjual hasil produksi alkohol kadar 90 dengan harga Rp 20.000Liter samapai dengan Rp 25.000Liter.