Pengaruh Industri terhadap Lingkungan Non Keruangan

commit to user 118 Limbah gas asap yaitu berupa hasil pembakaran dari setiap proses penyulingan alkohol. Dari proses pembakaran untuk tiga kali penyulingan, asap yang ditimbulkan masih dalam batas normal dan tidak mengganggu lingkungan dan kesehatan manusia karena kuantitas asap yang dihasilkan juga cukup sedikit. Gambar. 5.12. Asap pembakaran dari proses penyulingan. 2 Padat Limbah padat hampir menyerupai lumpur, masyarakat biasa menyebut dengan istilah “badek”. Berdasarkan hasil wawancara kepada masyarakat dan Badan Lingkungan Hidup, limbah ini bisa dijadikan pupuk organik karena berasal dari bahan baku organik tebu sehingga menjadi pengganti pupuk kimia. 3 Cair Limbah cair biasa disebut dengan air limbah. Air limbah yang dihasilkan dari proses produksi adalah dari proses penyulingan pertama sebesar ±70×volume awal. Proses penyulingan tahap kedua, menghasilkan air limbah 50×volume hasil penyulingan pertama. Penyulingan tahap terakhir, air limbah yang dihasilkan mencapai 20×volume hasil penyulingan kedua. Air limbah dapat dihitung sebagai berikut: Untuk setiap 200 liter larutan yang terdiri atas tetes tebu 60 liter, air 60 liter, sisa proses 60 liter, ragi 20 liter maka akan dihasilkan air limbah ±140 liter pada penyulingan pertama sehingga larutan hanya tersisa ±60 liter. Larutan 60 liter tersebut akan dilakukan penyulingan kedua, maka akan dihasilkan air limbah ±50 dari 60 liter yaitu sebesar ±30 commit to user 119 liter sehingga larutan tersisa 30 liter. Pada penyulingan ketiga, maka akan dihasilkan air limbah ±20 dari 30 liter yaitu sebesar ± 6 liter limbah sehingga tersisa alkohol kadar 90 sebesar ± 24 liter. Limbah penyulingan pertama, masih dapat digunakan untuk bahan campuran produksi selanjutnya, sehingga limbah yang dibuang hanya limbah hasil penyulingan 2 dan 3 yaitu sebesar 36 liter untuk sekali produksi 200 liter dengan komposisi larutan tersebut. Dengan limbah yang dihasilkan rata-rata 35-36 liter untuk kapasitas produksi 15 literhari, 40-60 literhari untuk kapasitas produksi 30 literhari maka dapat diketahui dari seluruh anggota peguyuban alkohol Desa Bekonang dengan jumlah pengrajin 65 keluarga, rata-rata membuang air limbah ± 3.600-4.000 literhari atau ± 3,6-4 m³. Sumber: Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo. Dengan limbah yang dihasilkan 3,6-4 m³ per hari dan kapasitas bangunan IPAL Bak Umpan=2,4 m 3 ; Bak Sedimentasi=18,75 m 3 ; Bak Anaerob=9,375 m 3 ; Bak Pengendap=22,5 m 3 ; maka limbah tersebut dapat ditampung yang kemudian diolah di bak-bak IPAL lalu dialirkan ke saluran untuk pengairan sawah. Selain itu, air limbah sebelum dibuang di IPAL dan dialirkan di saluran, sebelumnya sudah diolah pengusaha dengan cara mendiginkan air limbah sehingga air limbah dapat digunakan sebagai pengairan sawah yang menyuburkan tanah. Dari dimensi yang sudah ada dan debit air limbah 3,6 m³-4 m³hari yang dihasilkan secara akumulatif terus menerus, IPAL masih dapat menampung limbah yang dihasilkan pengusaha setiap harinya sehingga tidak diperlukan penambahan jumlah IPAL. Limbah di IPAL yang secara akumulatif terus menerus bertambah maka diperlukan pengurasan bak IPAL. Limbah yang semakin bertambah memiliki waktu tinggal untuk diolah, mulai dari bak sedimentasi awal hingga bak sedimentasi akhir ± 21 hari, dengan commit to user 120 hal tersebut maka mengacu analisis Badan Lingkungan Hidup, selama 2 tahun sekali perlu dilakukan pengurasan bak-bak IPAL. commit to user 128 Dari tabel diatas maka dapat diketahui bahwa air limbah hasil produksi alkohol di Desa Bekonang menunjukkan beberapa parameter melebihi baku mutu yang telah ditetapkan. Parameter air limbah yang melebihi baku mutu dapat mencemari kualitas air akan tetapi belum dapat dibuktikan mencemari kualitas air di sekitar wilayah industri alkohol. Menurut dinas pemerintahan terkait khususnya Badan Lingkungan Hidup, menyatakan bahwa pengusaha alkohol diharuskan membuang air limbah ke IPAL dengan diangkut secara tradisional. IPAL berada di Dukuh Sentul dan Dukuh Sembung Kulon. Dengan keberadaan IPAL ini maka limbah dapat diolah, sehingga nilai TSS, pH, COD dan BOD dapat berkurang dan tidak mengganggu ekosistem air. Parameter yang melebihi baku mutu adalah TSS, pH, COD dan BOD. Parameter yang melebihi baku mutu tersebut adalah sebagai berikut ini : a TSS Hasil uji menunjukkan bahwa TSS air limbah dari Industri alkohol Desa Bekonang Dukuh Sentul dan Sembung Kulon sebesar 147 MgL. Angka ini menunjukkan bahwa TSS melebihi baku mutu dimana baku mutu yang telah ditetapkan adalah sebesar 100 MgL. Air limbah yang berwarna sangat pekat dan keruh menjadikan TSS tidak sesuai baku mutu atau melebihi baku mutu. Air yang pekat dapat mengakibatkan terhalangnya sinar matahari masuk ke air. Dengan mengacu teori yang ada, TSS yang melebihi baku mutu, dapat mengganggu ekosistem air. Akan tetapi, dari pihak Badan Lingkungan Hidup, belum melakukan pengujian yang lebih mendalam terhadap ekosistem air sehingga belum dapat diketahui air limbah mengakibatkan perubahan kualitas ekositem air. commit to user 129 b pH Dari hasil uji, pH air limbah berada pada kondisi asam yaitu pada angka 4,381. Air limbah yang berwarna sangat pekat dan keruh menjadikan pH tidak sesuai baku mutu. Air limbah yang sudah diolah di IPAL dimaksudkan agar air limbah yang selanjutnya dibuang ke saluran menjadi tidak terlalu asam. Dengan mengacu teori yang ada, apabila air berada pada kondisi yang terlalu asam maka tidak sesuai untuk pertumbuhan mikroba dan mengakibatkan terganggunnya ekosistem air. Akan tetapi dari Badan Lingkungan Hidup, belum ada pengujian terhadap ekosistem air sehingga belum dapat dikatakan terjadi perubahan kualitas ekositem. c COD COD merupakan kandungan oksigen di dalam air dengan sintesa kimia. Dari hasil uji, nilai COD adalah sebesar 6453 MgL. Angka ini menunjukkan bahwa COD melebihi baku mutu dimana baku mutu yang telah ditetapkan adalah sebesar 300 MgL. Dengan melebihinya COD hasil uji dengan baku mutu maka menjadikan unsur karbondioksida dan nitrogen menjadi tinggi. Air limbah yang berwarna sangat pekat dan keruh menjadikan parameter COD tidak sesuai baku mutu. Dengan mengacu teori yang ada, COD yang melebihi baku mutu dapat mengganggu ekosistem air. Akan tetapi, belum adanya pengujian terhadap ekosistem air maka belum dapat ditetapkan terjadi penurunan kualitas ekosistem terutama terhadap hewan air. d BOD BOD merupakan kandungan oksigen di dalam air dengan sintesa biologi. Dari hasil uji, nilai BOD adalah sebesar 2.306 MgL. commit to user 130 Angka ini menunjukkan bahwa BOD melebihi baku mutu dimana baku mutu yang telah ditetapkan adalah sebesar 100 MgL. Dengan melebihinya BOD hasil uji dengan baku mutu maka menjadikan unsur karbondioksida dan nitrogen menjadi tinggi. Berdasarkan teori yang ada, COD yang melebihi baku mutu, dapat mengganggu ekosistem air. Akan tetapi, belum ada pengujian terhadap ekosistem air sehingga belum dapat dikatakan terjadi perubahan kualitas ekositem terutama terhadap hewan air. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara, terdapat beberapa pengusaha yang membuang air limbah langsung ke saluran drainase atau selokan dimana saluran ini juga terhubung dengan saluran irigasi. Air limbah yang dibuang di saluran irigasi sudah diolah oleh pengusaha yaitu air limbah yang dibuang ke saluran, sebelumnya diberi air sisa pendingin air sisa pendingin tidak berwarna keruh agar air tidak terlalu keruh. Berdasarkan hasil wawancara terhadap para petani, petani menyatakan bahwa belum ada pengaruh negatif air limbah terhadap hasil pertaniannya. Hasil pertanian menjadi subur dengan menggunakan air limbah alkohol. Oleh karena itu, sejauh ini, air limbah dapat digunakan untuk pengairan sawah dengan jumlah yang tidak berlebihan maka dapat menyuburkan areal persawahan commit to user 135 Sungai Samin ditetapkan sebagai sungai kelas II dimana air yang peruntukannya digunakan untuk prasarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut. Dengan dibandingkannya antara kriteria mutu air kelas II dengan parameter yang diuji maka dapat disimpulkan bahwa parameter yang tidak memenuhi baku mutunya adalah TSS Sungai Samin Hulu dan Hilir, BOD Sungai Samin Hilir, Seng Sungai Samin Hilir, dan Nitrit Sungai Samin Hulu dan Hilir. Di Sungai Samin hulu maupun hilir ini, limbah proses pengolahan alkohol tidak dapat dikatakan menjadi penyebab utama atau faktor pencemar parameter karena parameter yang melebihi baku mutu tersebut unsur- unsurnya bukan berasal dari bahan-bahan pembuatan alkohol seperti seng yang merupakan limbah dari industri logam. Selain karena unsur-unsurnya bukan berasal dari bahan pembuatan alkohol, banyak industri rumah tangga lain yang turut berkontribusi membuang limbah di Sungai Samin hulu dan hilir sehingga perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui seberapa besar limbah hasil buangan pengolahan alkohol mencemari Sungai Samin. commit to user 137 b. Analisis Pengaruh Terhadap Tanah Tanah akan mengalami pencemaran apabila terdapat bahan-bahan yang bersifat organik dan anorganik dipermukaan tanah yang mengakibatkan menurunnya daya dukung tanah bagi kelangsungan kehidupan manusia. Tanah yang tercemar dapat dapat diamati secara fisik yaitu tanah tidak subur yang dapat diketahui dari rusaknya ekosistem, berbau busuk, kering, dan mengandung sampah anorganik dimana keadaan tersebut berbeda dari keadaan semula. Kegiatan pengolahan alkohol di Dukuh Sentul dan Sembung Kulon belum dapat dikatakan terjadi pencemaran yang disebabkan oleh limbah produksi alkohol karena belum ada keluhan mengenai kerusakan lingkungan tanah dan lahan pertanian dari masyarakat dan belum adanya pengujian serta kajian lebih lanjut terhadap tingkat pencemaran limbah alkohol terhadap tanah dari Badan Lingkungan Hidup yang merupakan instansi pemerintah yang berwenang dalam menjaga kelestarian dan mengelola lingkungan hidup. Kondisi tanah dan lahan pertanian di sekitar area industri alkohol, masih tergolong baik dan subur. Masyarakat memanfaatkan air limbah untuk mengairi sawah dan memanfaatkan limbah padat yang dihasilkan dari sisa proses produksi alkohol sebagai pupuk sehingga menjadi alternatif pengganti pupuk kimiawi untuk menyuburkan lahan pertanian. Jadi, sejauh ini kegiatan industri alkohol yang menghasilkan limbah padat dan cair, masih memberikan pengaruh positif pada kondisi tanah dan pertanian. Berikut peta pengaruh limbah hasil pengolahan alkohol terhadap kesuburan lahan pertanian: commit to user 138 c. Analisis Pengaruh Terhadap Udara Indikator udara tercemar yaitu udara kotor dan berasap sehingga udara yang tercemar akan menjadi polusi udara. Kegiatan pengolahan alkohol di Dusun Sentul dan Sembung Kulon belum dapat dikatakan terjadi pencemaran yang disebabkan oleh limbah karena belum ada pengujian dan kajian lebih lanjut mengenai kualitas udara di sekitar wilayah industri. Menurut pendapat dari Badan Lingkungan Hidup, kondisi udara di Desa Bekonang secara umum dan wilayah industri alkohol secara khusus, masih berada pada taraf normal karena limbah yang dihasilkan masih berupa asap pembakaran kayu dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari masyarakat dan timbul bau menyengat yang berasal dari Sodium Metabisulfit dimana bahan ini merupakan campuran bahan agar alkohol dapat berbau enak. Jadi, sejauh ini kegiatan industri alkohol yang menghasilkan asap dari hasil pembakaran dan bau menyengat yang berasal dari Sodium Metabisulfit, belum menunjukkan pengaruh atau dampak negatif dari kondisi udara.

E. Analisis Pengaruh Industri Alkohol terhadap Ekonomi

1. Keterkaitan Industri Keterkaitan ke depan pemasaran hasil produksi maupun ke belakang asal bahan baku. Menurut Hirschman pertumbuhan yang cepat dari satu atau beberapa sektor industri mendorong perluasan industri-industri lainnya yang terkait dengan industri yang lebih dahulu tumbuh. Keterkaitan-keterkaitan ini linkages bisa keterkaitan ke depan dan keterkaitan ke belakang. Industri alkohol di Desa Bekonang merupakan industri rumah tangga yang dapat dikatakan sebagai industri hulu atau industri yang produksinya digunakan oleh industri lain sebagai bahan commit to user 139 baku untuk proses produksi selanjutnya. Produksi alkohol ini 70-90 biasanya dijual dan dipasarkan untuk memenuhi permintaan pabrik kimia, pabrik rokok, keperluan farmasi dan rumah sakit. Industri alkohol ini berperan sebagai industri hulu karena industri lain menggunakan alkohol sebagai bahan baku untuk diproses atau diolah kembali. Hal ini disebut keterkaitan ke depan. Keterkaitan kebelakang yaitu industri alkohol ini membutuhkan industri besar yaitu industri gula yang mengahasilkan limbah yang disebut dengan tetes tebu. Tetes tebu ini sudah tidak dapat diolah menjadi gula lagi sehingga tetes tebu merupakan limbah proses pengolahan tebu menjadi gula. Akan tetapi, bagi industri alkohol di Desa Bekonang, tetes tebu merupakan bahan baku utama yang kemudian dapat diolah menjadi alkohol. Menurut Scitovsky Arsyad, 1992:92-93 mengatakan bahwa misalnya industri x melakukan investasi untuk memperluas kegiatannya, maka industri tersebut akan menguntungkan beberapa jenis perusahaanya. Jenis-jenis perusahaan yang akan dapat memperoleh eksternalitas ekonomi tersebut akan menguntungkan beberapa jenis perusahaan. Jenis- jenis perusahaan yang akan dapat memperoleh eksternalitas ekonomi keuangan dari industri x tersebut adalah : 1 Perusahaan-perusahaan yang akan menggunakan produksi x sebagai bahan mentah industri mereka karena harganya lebih murah. 2 Industri-industri yang menghasilkan bahan mentah bagi industri x. 3 Industri-industri yang menghasilkan barang komplementer untuk barang yang diproduksikan industri x, karena dengan naiknya produksi dan penggunaan hasil industri x maka jumlah permintaan akan barang-barang komplementer tersebut bertambah. 4 Industri-industri yang menghasilkan barang-barang substitusi bahan mentah yang digunakan oleh industri x.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Keberadaan Dan Kegiatan Industri Pulp Dan Rayon Terhadap Lingkungan Sosial Ekonomi Dan Budaya Masyarakat Petani Sekitar Di Kecamatan Porsea Kabupaten Toba Samosir

0 28 111

STUDI INDUSTRI GENTENG DI DESA DEMAKAN KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2007

2 5 126

PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA TRANGSAN KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO

0 26 91

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BANJIR DI DESA TEGALMADE KECAMATAN MOJOLABAN Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Banjir Di Desa Tegalmade Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

0 0 14

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BANJIR DI DESA TEGALMADE KECAMATAN MOJOLABAN Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Banjir Di Desa Tegalmade Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

0 1 14

MAKNA REFERSENSIAL PADA NAMA GENTENG DI DESA BEKONANG KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO.

0 2 6

ANALISIS PERKEMBANGAN PRODUKSI USAHA INDUSTRI ALKOHOL DI DESA BEKONANG KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2002 – TAHUN 2006.

0 0 19

JUAL BELI ALKOHOL DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DI PABRIK CIU DESA BEKONANG KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO.

0 3 26

PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI SIRUP JERUK NIPIS PERAS TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA CIAWIGEBANG KECAMATAN CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN.

9 27 40

PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT: Studi di Desa Lagadar Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung.

19 76 49