Pengaruh Industri terhadap Lingkungan Keruangan Spasial

commit to user 116 Secara umum, kegiatan industri alkohol tidak cukup mempengaruhi perubahan guna lahan, dan hal ini disebabkan kegiatan industri alkohol merupakan jenis industri rumah tangga yang berarti industri alkohol ini merupakan industri yang tidak memerlukan lahan khusus karena industri alkohol diolah di rumah warga permukiman. Perubahan luas lahan pertanian yang terjadi akibat adanya kegiatan industri alkohol yaitu terdapat di Dukuh Sentul dan Sembung Kulon. Perubahan ini karena lahan untuk IPAL, sebelumnya merupakan lahan pertanian. Dua bangunan IPAL ini terletak di Dukuh Sentul dan Dukuh Sembung Kulon. Tempat untuk proses produksi pada umumnya di dalam, samping atau belakang rumah tempat tinggal. Walaupun di beberapa tempat berada di luar atau di lingkungan persawahan. Wilayah sentra industri yang terletak di lingkungan permukiman ini berada di kawasan persawahan. Berikut Peta tata guna lahan Desa Bekonang: b. Permukiman dan Jaringan Jalan. Kegiatan industri alkohol sangat mempengaruhi kondisi permukiman dan jaringan jalan di Dukuh Sentul dan sebagian Dukuh Sembung Kulon karena industri alkohol terletak di Dukuh Sentul dan sebagian Sembung Kulon. Industri alkohol merupakan industri yang memerlukan ruang baik untuk meletakkan bahan baku kayu bakar dan tetes tebu, pengolahan dan penyimpanan hasil. Kebutuhan ruang untuk pengolahan dan penyimpanan hasil, dilakukan di dalam pekarangan rumah masing- masing pengusaha alkohol, sedangkan untuk peletakan bahan baku khususnya kayu bakar, terdapat sebagian pengusaha alkohol yang meletakkan kayu di bahu jalan sehingga sedikit mempersempit jalan dan maka tidak menutup kemungkinan dapat mengganggu pergerakan kendaraan apabila terdapat kendaraan dari dua arah. Selain kayu, juga terdapat drum-drum tetes tebu yang sudah kosong yang diletakkan di commit to user 117 bahu jalan. Dari hasil pengamatan dan wawancara, pengusaha alkohol yang menggunakan bahu jalan sebagai tempat menampung kayu bakar dan drum kosong adalah dikarenakan faktor-faktor sebagai berikut : 1 Halaman rumah tidak terlalu luas. Banyaknya kuantitas kayu bakar dan drum-drum kosong yang ada, mengakibatkan tidak tertampungnya kayu bakar dan drum apabila diletakkan di bagian rumah atau halaman. Selain itu, drum-drum yang sudah kosong apabila diletakkan di bagian rumah halaman rumah maka akan mempersempit ruang kerja dalam melakukan proses pengolahan alkohol sehingga mengganggu proses produksi. Oleh karena hal tersebut maka kayu bakar dan drum kosong diletakkan di bahu jalan. 2 Efisien tenaga Selain karena luas halaman yang sempit, keuntungan lain menurut pengusaha yaitu kayu yang diletakkan dibahu jalan akan terkena sinar matahari sehingga tidak perlu lagi melakukan pengeringan kayu bakar. Dengan hal ini maka dapat mengefisiensi tenaga.

2. Pengaruh Industri terhadap Lingkungan Non Keruangan

a. Analisis Limbah yang dihasilkan dari Proses Produksi Analisis ini bertujuan untuk mangetahui tahapan awal proses pengolahan alkohol hingga proses akhir sehingga diketahui limbah yang dihasilkan dan dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh-pengaruh akibat limbah sisa proses produksi terhadap lingkungan air, tanah dan udara. Limbah yang dihasilkan dari proses produksi yaitu: 1 Gas Asap commit to user 118 Limbah gas asap yaitu berupa hasil pembakaran dari setiap proses penyulingan alkohol. Dari proses pembakaran untuk tiga kali penyulingan, asap yang ditimbulkan masih dalam batas normal dan tidak mengganggu lingkungan dan kesehatan manusia karena kuantitas asap yang dihasilkan juga cukup sedikit. Gambar. 5.12. Asap pembakaran dari proses penyulingan. 2 Padat Limbah padat hampir menyerupai lumpur, masyarakat biasa menyebut dengan istilah “badek”. Berdasarkan hasil wawancara kepada masyarakat dan Badan Lingkungan Hidup, limbah ini bisa dijadikan pupuk organik karena berasal dari bahan baku organik tebu sehingga menjadi pengganti pupuk kimia. 3 Cair Limbah cair biasa disebut dengan air limbah. Air limbah yang dihasilkan dari proses produksi adalah dari proses penyulingan pertama sebesar ±70×volume awal. Proses penyulingan tahap kedua, menghasilkan air limbah 50×volume hasil penyulingan pertama. Penyulingan tahap terakhir, air limbah yang dihasilkan mencapai 20×volume hasil penyulingan kedua. Air limbah dapat dihitung sebagai berikut: Untuk setiap 200 liter larutan yang terdiri atas tetes tebu 60 liter, air 60 liter, sisa proses 60 liter, ragi 20 liter maka akan dihasilkan air limbah ±140 liter pada penyulingan pertama sehingga larutan hanya tersisa ±60 liter. Larutan 60 liter tersebut akan dilakukan penyulingan kedua, maka akan dihasilkan air limbah ±50 dari 60 liter yaitu sebesar ±30

Dokumen yang terkait

Pengaruh Keberadaan Dan Kegiatan Industri Pulp Dan Rayon Terhadap Lingkungan Sosial Ekonomi Dan Budaya Masyarakat Petani Sekitar Di Kecamatan Porsea Kabupaten Toba Samosir

0 28 111

STUDI INDUSTRI GENTENG DI DESA DEMAKAN KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2007

2 5 126

PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA TRANGSAN KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO

0 26 91

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BANJIR DI DESA TEGALMADE KECAMATAN MOJOLABAN Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Banjir Di Desa Tegalmade Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

0 0 14

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BANJIR DI DESA TEGALMADE KECAMATAN MOJOLABAN Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Banjir Di Desa Tegalmade Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

0 1 14

MAKNA REFERSENSIAL PADA NAMA GENTENG DI DESA BEKONANG KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO.

0 2 6

ANALISIS PERKEMBANGAN PRODUKSI USAHA INDUSTRI ALKOHOL DI DESA BEKONANG KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2002 – TAHUN 2006.

0 0 19

JUAL BELI ALKOHOL DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DI PABRIK CIU DESA BEKONANG KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO.

0 3 26

PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI SIRUP JERUK NIPIS PERAS TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA CIAWIGEBANG KECAMATAN CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN.

9 27 40

PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT: Studi di Desa Lagadar Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung.

19 76 49