Klasifikasi Industri Alkohol Potensi dan Kondisi Perekonomian Desa Bekonang

commit to user 84 1 Produksi skala kecil dilakukan hanya sekedar untuk memenuhi permintaan konsumen dengan jumlah permitaan yang sedikit. 2 Modal sedikit. Modal yang dimiliki sangat terbatas. Keuntungan hasil penjualan dipakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sehingga terkadang tidak mencukupi untuk membeli bahan baku untuk proses pengolahan selanjutnya. 3 Kapasitas produksi yang minim. Kapasitas produksi pada usaha alkohol skala kecil yaitu kurang dari 30-40 literhari. 4 Peralatan sangat minim. Dalam proses produksi hanya menggunakan peralatan yang terbatas sehingga mempengaruhi kapasitas produksi. 5 Waktu produksi tidak tentu. Pengusaha alkohol skala kecil tidak setiap hari memproduksi alkohol. Pengusaha alkohol skala kecil akan memproduksi apabila kondisi pasar baik atau terdapat permintaan konsumen. Selain itu, waktu produksi juga dipengaruhi oleh keberadaan modal. 6 Tenaga kerja berasal dari keluarga atau apabila bukan berasal dari keluarga, tenaga kerja hanya buruh sewa atau pekerja tidak tetap dimana dibutuhkan apabila kondisi pasar atau permintaan sedang ramai. b. Usaha Alkohol Skala Sedang Ciri-ciri pengusaha alkohol adalah sebagai berikut : 1 Modal cukup karena keuntungan hasil penjualan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari akan tetapi masih dapat digunakan untuk membeli bahan baku untuk proses pengolahan selanjutnya. commit to user 85 2 Kapasitas produksi sebesar 50-70 literhari. 3 Peralatan cukup mendukung. Peralatan yang digunakan pengusaha alkohol skala sedang sudah cukup baik dalam segi kualitas maupun kuantitas sehingga kapasitas produksi menjadi lebih besar dibandingkan peralatan yang dimiliki pengusaha skala kecil. 4 Waktu produksi sudah pasti. Tidak terkendala oleh keterbatasan modal. 5 Tenaga kerja bukan berasal dari keluarga. Tenaga kerja merupakan pekerja tetap yang di beri upah setiap hari sekali atau setiap minggu sekali. Tenaga kerja di usaha alkohol skala besar berjumlah antara 1-2 orang. c. Usaha Alkohol Skala Besar Usaha alkohol skala besar merupakan usaha yang dijalankan oleh pengusaha dengan manajemen pengelolaan yang sudah baik. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut : 1 Merupakan kegiatan produksi skala besar dan bertujuan untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. 2 Modal besar. 3 Kapasitas produksi yang cukup besar ≥ 100 literhari 4 Waktu produksi sudah pasti, tidak terhambat keterbatasan modal dan kondisi pasar. 5 Tenaga kerja bukan berasal dari keluarga. Tenaga kerja merupakan pekerja tetap yang di beri upah setiap minggu sekali. Tenaga kerja di usaha alkohol skala besar, lebih dari 3 orang. commit to user 86

C. Tingkat Perkembangan Industri Alkohol

Industri alkohol adalah salah satu usaha yang dikembangkan di Desa Bekonang Kecamatan Mojolaban. Keberadaan industri alkohol di daerah penelitian sesuai dengan PERDA No. 15 Tahun 1987 dimana peraturan PERDA memberikan ijin usaha berupa usaha industri skala kecil atau rumah tangga kepada pengusaha industri alkohol di Desa Bekonang Kabupaten Sukoharjo serta Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 15M-DAG32006 tentang perizinan industri alkohol. Adapun Jumlah industri, tenaga kerja, investasi, produksi dan nilai produksi industri alkohol di Desa Bekonang Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo Tahun 2001-Tahun 2010 dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 4.13. Jumlah industri, tenaga kerja, investasi, produksi dan nilai produksi industri alkohol di Desa Bekonang Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo Tahun 2001 – Tahun 2010. No. Tahun Unit usaha unit Tenaga kerja orang Investasi juta Kapasitas produksi Nilai Produksi Milyar Jumlah Satuan 1. 2001 78 179 115.000.000 640.000 Liter 3.800.000.000 2. 2002 79 182 129.500.000 690.000 Liter 4.000.000.000 3. 2003 80 184 250.000.000 734.000 Liter 4.425.000.000 4. 2004 82 188 280.000.000 830.000 Liter 4.980.000.000 5. 2005 83 200 322.000.000 854.000 Liter 5.070.000.000 6. 2006 85 210 340.000.000 865.000 Liter 5.200.000.000 7. 2007 87 212 345.000.000 875.000 Liter 5.245.000.000 8. 2008 80 208 350.000.000 890.000 Liter 6.300.000.000 9. 2009 70 206 385.000.000 905.000 Liter 7.500.000.000 10. 2010 65 205 394.000.000 915.000 Liter 8.235.000.000 Sumber : Disperindagkop Sukoharjo Tahun 2002-Tahun 2011. commit to user 87

D. Proses Pengolahan Alkohol

1. Peralatan Alat yang digunakan : a. Drum plastik: tempat untuk proses fermentasi dan proses pendinginan setelah penyulingan. b. Drum pemasak: tempat untuk menyuling. c. Selang plastik: untuk mengalirkan hasil penyulingan ke drum pendingin. d. Pompa air: tempat mengalirkan air ke pendingin. e. Drum atau dirigen penempatan hasil. f. Alkohol meter: alat untuk mengukur kadar alkohol. g. Kondensor pendingin: berupa spiral yang dimasukkan kedalam tangki air. Berikut gambar alat-alat yang digunakan dalam proses produksi: Gambar 4.9. Alkohol Meter Gambar 4.10. Spiral Pendingin 2. Proses Pengolahan Bahan baku utama yang digunakan dalam pembuatan alkohol adalah tetes tebu yang diperoleh dari pabrik gula yang diproses menggunakan cara destilasi. Tahap pertama tempat pengolahan dengan menggunakan tangki yang berkapasitas 200 liter.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Keberadaan Dan Kegiatan Industri Pulp Dan Rayon Terhadap Lingkungan Sosial Ekonomi Dan Budaya Masyarakat Petani Sekitar Di Kecamatan Porsea Kabupaten Toba Samosir

0 28 111

STUDI INDUSTRI GENTENG DI DESA DEMAKAN KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2007

2 5 126

PERKEMBANGAN INDUSTRI ROTAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA TRANGSAN KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO

0 26 91

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BANJIR DI DESA TEGALMADE KECAMATAN MOJOLABAN Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Banjir Di Desa Tegalmade Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

0 0 14

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BANJIR DI DESA TEGALMADE KECAMATAN MOJOLABAN Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Banjir Di Desa Tegalmade Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

0 1 14

MAKNA REFERSENSIAL PADA NAMA GENTENG DI DESA BEKONANG KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO.

0 2 6

ANALISIS PERKEMBANGAN PRODUKSI USAHA INDUSTRI ALKOHOL DI DESA BEKONANG KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2002 – TAHUN 2006.

0 0 19

JUAL BELI ALKOHOL DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DI PABRIK CIU DESA BEKONANG KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO.

0 3 26

PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI SIRUP JERUK NIPIS PERAS TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA CIAWIGEBANG KECAMATAN CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN.

9 27 40

PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT: Studi di Desa Lagadar Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung.

19 76 49