commit to user
103 tubuh belum begitu terlihat pada siklus I sehingga kegiatan berbicara siswa masih
terkesan kaku dan monoton. Peningkatan kualitas proses dan hasil pada siklus I belum memuaskan dan
masih terdapat kekurangan yang harus diperbaiki dan diharapkan keterampilan berbicara siswa semakin meningkat. Oleh karena itu, penelitian ini dilanjutkan ke
siklus II.
c. Siklus II
Pada tindakan siklus II terjadi peningkatan kualitas proses dan hasil yang signifikan dari tindakan sebelumnya. Dilihat dari proses pembelajaran
keterampilan berbicara dengan metode role playing, siswa semakin berminat yang ditandai dengan banyaknya siswa yang lebih antusias dan memperhatikan
jalannya proses pembelajaran berbicara. Persentase minat siswa secara klasikal mencapai 90,47. Keaktifan klasikal siswa meningkat menjadi 80,95 ditandai
dengan banyaknya siswa yang lebih aktif bertanya dan berpendapat ketika diskusi kelompok serta bermain peran. Kerja sama dari siswa dalam kelompoknya juga
semakin meningkat menjadi 76,19, dalam hal ini siswa lebih bertanggung jawab sebagai bagian dari kelompoknya. Pengamatan dari segi kesungguhan siswa juga
terjadi peningkatan menjadi 80,95 ditandai siswa lebih serius untuk melakukan diskusi dan bermain peran role playing.
Kualitas hasil keterampilan berbicara siklus II terjadi peningkatan. Indikator ketercapaian kualitas hasil pada siklus  II adalah 80 atau  sebanyak 17 siswa
mampu tuntas KKM dalam pembelajaran keterampilan berbicara. Dari 21  siswa kelas  V  setelah diadakan  tindakan  siklus  II  terdapat 18 siswa atau 85,71
tuntas KKM dan 3 siswa atau 14,29 belum tuntas KKM. Hal ini dibuktikan dengan naiknya jumlah frekuensi pada tiap kelas interval. Dari 21  siswa kelas  V
ditunjukkan pada kelas 44-52  saat  siklus  I  terdapat 3  siswa meningkat  menjadi tidak  ada.  Setelah tindakan  siklus  II  nilai  terendah terdapat  pada  kelas  53-61
sebanyak  3  siswa  atau  14,29,  pada  kelas  62-70 sebanyak 6 siswa atau 28,57, pada kelas 71-79 sebanyak 23,81, dan pada kelas 80-88 sebanyak 7
siswa atau 33,33. Dilihat dari nilai  rata-rata klasikal  siswa  juga  terdapat
commit to user
104 peningkatan. Nilai  rata-rata klasikal pada siklus  I sebesar 66,09 meningkat
menjadi 73,33 pada siklus II. Peningkatan kualitas poses dan hasil keterampilan berbicara dengan
menggunakan metode role playing pada siklus II sudah memuaskan dan mencapai indikator ketercapaian. Oleh karena itu, pelaksanaan tindakan dapat dihentikan
dan terbukti dinyatakan berhasil. Berdasarkan atas tindakan yang dilakukan pada siklus I dan II, keberhasilan
pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing dapat dilihat dari indikator-indikator sebagai berikut:
a. Kualitas Proses