commit to user
104 peningkatan. Nilai rata-rata klasikal pada siklus I sebesar 66,09 meningkat
menjadi 73,33 pada siklus II. Peningkatan kualitas poses dan hasil keterampilan berbicara dengan
menggunakan metode role playing pada siklus II sudah memuaskan dan mencapai indikator ketercapaian. Oleh karena itu, pelaksanaan tindakan dapat dihentikan
dan terbukti dinyatakan berhasil. Berdasarkan atas tindakan yang dilakukan pada siklus I dan II, keberhasilan
pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing dapat dilihat dari indikator-indikator sebagai berikut:
a. Kualitas Proses
1 Siswa semakin berminat dalam mengikuti pembelajaran keterampilan berbicara. Hal ini ditunjukkan dengan siswa menujukkan sikap yang
memperhatikan dan tidak gaduh.ketika proses pembelajaran berlangsung. Selain itu, siswa antusias mengikuti pembelajaran dan tidak ada siswa yang
mengantuk atau melamun. 2 Siswa terlihat bersemangat dan aktif dalam pembelajaran. Keadaan ini
ditandai dengan keaktifan siswa bertanya dan berpendapat saat diskusi kelompok serta aktif dalam bermain peran dari tokoh drama yang
diperankannya. 3 Siswa lebih melakukan kerjasama dalam kegiatan pembelajaran. Kerjasama
terlihat ketika siswa berdiskusi dan bermain peran di depan kelas. Siswa memiliki rasa tanggung jawab dan empati terhadap temannya.
4 Siswa memiliki kesungguhan dalam belajar. Hal ini ditunjukkan dengan keseriusan siswa ketika harus bermain peran dengan kelompoknya untuk
mendapatkan hasil yang terbaik.
b. Kualitas Hasil
Nilai tes unjuk kerja keterampilan berbicara siswa dengan metode role playing yang telah dilaksanakan guru menunjukkan peningkatan dari siklus I
sampai siklus II dibandingkan dengan kondisi awal. Ketuntasan klasikal akhir siklus mencapai 85,71 dengan nilai rata-rata 73,33.
commit to user
105 Kualitas hasil keterampilan berbicara ditandai dengan meningkatnya aspek-
aspek penilaian berbicara yang secara garis besar dijelaskan sebagai berikut : 1 Siswa mampu berbicara dengan lafal yang sudah jelas. Secara klasikal siswa
dapat melafalkan bunyi atau artikulasi bahasa dengan baik dan jelas. 2 Siswa berbicara dengan intonasi yang tepat. Ketepatan memberikan tekanan
dalam berbicara siswa secara klasikal dalam kategori baik dan tepat. 3 Siswa berbicara dengan lancar. Hal ini ditunjukkan ketika berbicara siswa
WLGDNPHQJJXQDNDQNDWD³HH´GDQKDQ\DVHGNLt siswa yang kurang lancar. 4 Siswa mampu berbicara dengan ekspresi yang terbilang baik. Secara umum
siswa sudah berbicara menggunakan kontak mata sebagai syarat keefektifan berbicara dan kadang disertai gerakan tubuh pantomimik.
5 Siswa sudah berbicara sesuai isi atau tema drama yang diperankannya. Hal ini ditunjukkan dengan arah pembicaraan siswa dalam bermain peran yang sudah
sesuai topik drama yang ditentukan.
commit to user
106
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam dua siklus dengan menggunakan metode role playing dalam pembelajaran
keterampilan berbicara pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Pandak I Sidoharjo Sragen dapat disimpulkan bahwa :
1. Penggunaan metode role playing dapat meningkatkan kualitas proses keterampilan berbicara pada siswa kelas V SDN Pandak I Sidoharjo Sragen tahun
ajaran 20102011. Hal ini ditandai dengan meningkatnya persentase minat, keaktifan, kerjasama, dan kesungguhan dalam proses pembelajaran. Pada siklus
I persentase klasikal minat siswa sebesar 61,9, keaktifan 71,42, kerja sama 71,42, dan kesungguhan 57,14. Pada siklus II terjadi peningkatan yaitu
persentase klasikal minat siswa menjadi 90,47, keaktifan 80,95, kerja sama 76,19, dan kesungguhan 80,95.
2. Penggunakan metode role playing dapat meningkatkan kualitas hasil keterampilan berbicara pada siswa kelas V SDN Pandak I Sidoharjo Sragen
tahun ajaran 20102011. Hal ini ditandai dengan nilai rata-rata keterampilan berbicara siswa yang mengalami peningkatan pada tiap siklusnya, yaitu siklus I
sebesar 66,09 dan siklus II sebesar 73,33. Dilihat dari hasil tes berbicara pada siklus I diketahui 15 siswa 71,42 dari 21 siswa telah mencapai nilai KKM 62
dan meningkat pada siklus II sebanyak 18 siswa 85,71 dari 21 siswa telah berhasil mencapai nilai KKM.
B. IMPLIKASI
Penggunaan metode bermain peran role playing terbukti dapat meningkatkan kualitas proses dan kualitas hasil dalam pembelajaran keterampilan
berbicara, karena bermain peran merupakan metode belajar sambil bermain yang sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar. Dalam metode role playing, siswa
berperan secara aktif menjadi tokoh atau orang lain sesuai naskah drama pendek