Observasi Pelaksanaan Tindakan Siklus

commit to user 77 memerankan dari naskah drama pendek yang sudah dipersiapkan siswa. Kegiatan bermain peran ini penilaiannya hanya difokuskan pada keterampilan berbicara. Tugas guru yaitu bertindak sebagai fasilitator dan memberikan penilaian. Dengan lembar penilaian, dilakukan penilaian keterampilan berbicara siswa oleh guru secara individu. Kegiatan konfirmasi, guru memberikan reward penguatan kepada masing-masing kelompok dan pemberian hadiah kepada kelompok terbaik. Siswa diberikan kesempatan untuk menyatakan kesulitan yang dihadapi. Guru memberikan konfirmasi hasil belajar siswa dalam bermain peran drama. Siswa dimotivasi agar lebih semangat dan berpartisipasi aktif. Kegiatan akhir kurang lebih menghabiskan waktu 10 menit. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran sebagai bentuk refleksi yang dilakukan guru. Siswa diberikan tugas rumah untuk belajar kelompok berlatih memainkan peran role playing agar semakin terbiasa sehingga penampilan berikutnya akan lebih baik lagi. Hal ini merupakan tindak lanjut yang diberikan guru mengingat penampilan bermain peran siswa masih kurang memuaskan. Guru juga menyampaikan pesan-pesan moral kepada siswa berupa motivasi untuk giat belajar, hidup rukun, membantu orang tua, dan bersikap yang baik dalam kehidupan. Terakhir, guru menutup proses pembelajaran dengan salam.

c. Observasi

Tahap observasi siklus I pada hari Rabu dan Jumat, 16-18 Februari 2011 yaitu dilakukan pengamatan terhadap kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran. Proses pengamatan dilakukan oleh guru kelas V terhadap RPP, pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru, dan penilaian proses siswa ketika mengikuti pembelajaran berbicara dengan metode role playing. Kegiatan pengamatan ini menggunakan lembar observasi yang sudah dipersiapkan. Pengamatan difokuskan pada tiga aspek yaitu: 1 RPP yang dijadikan pedoman mengajar guru peneliti, 2 berlangsungnya proses pelaksanaan pembelajaran terkait sikap siswa dan kegiatan guru selama pembelajaran berlangsung, 3 hasil penilaian tes unjuk kerja keterampilan berbicara dengan metode role playing oleh siswa. Dalam pengamatan ini, peneliti bertindak sebagai commit to user 78 partisipan aktif yang mengendalikan proses pembelajaran. Sementara guru kelas V sebagai pengamat inti dengan duduk di tempat paling belakang agar bisa mengamati dan menilai proses pembelajaran yang dipimpin oleh peneliti secara intensif. Berdasarkan kegiatan observasi tersebut, secara garis besar diperoleh gambaran tentang hasil dan jalannya pembelajaran dari mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang keterampilan berbicara siswa dengan menggunakan metode role playing sebagai berikut: 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran guru Pengamatan terhadap rencana pelaksanaan pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar sangat penting karena sebagai prosedur mengajar guru di dalam kelas. RPP guru peneliti dinilai oleh guru kelas V dengan lembar pengamatan RPP yang sudah dipersiapkan. Hasil penilaian RPP siklus I dapat dilihat pada lampiran 19. RPP yang digunakan oleh peneliti sudah termasuk kategori sangat baik dengan rata-rata nilai 3,7. Secara garis besar RPP yang disusun sudah relevan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ada dengan sistematika yang runtut dan tujuan pembelajaran yang jelas mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. 2 Penilaian Proses Sikap Siswa Hasil pengamatan terhadap sikap siswa pada siklus I dapat dilihat pada lampiran 24 . Di dalam proses pembelajaran siswa sudah terlihat lebih aktif dan bersungguh-sungguh dibandingkan dengan kondisi awal. Secara klasikal terdapat peningkatan terhadap minat, keaktifan, kerjasama, dan kesungguhan pada diri siswa. Data penilaian proses siswa pada siklus I dapat dimasukkan ke dalam tabel 8 sebagai berikut : commit to user 79 Tabel 8. Data Penilaian Proses Sikap Siswa Pembelajaran Keterampilan Berbicara kelas V SDN Pandak I pada Siklus I Tabel 8 di atas menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada siklus I mengalami peningkatan dari kondisi awal. Terdapat 13 siswa 61,90 yang berminat mengikuti pembelajaran berbicara. Siswa yang tercatat aktif sebanyak 15 siswa 71,42, siswa yang mampu bekerjasama dengan baik sebanyak 15 siswa 71,42, dan siswa yang bersungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran berbicara sebanyak 12 siswa 57,14. Data dalam tabel 8 tersebut dapat disajikan dalam grafik diagram batang pada gambar 7 sebagai berikut : Gambar 7. Grafik Penilaian Proses Pembelajaran Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN Pandak I pada Siklus I No. Sikap Siswa Frekuensi siswa Persentase 1. Minat 13 61,90 2. Keaktifan 15 71,42 3. Kerja sama 15 71,42 4. Kesungguhan 12 57,14 61,9 71,42 71,42 57,14 2 4 6 8 10 12 14 16 Minat Keaktifan Kerjasama Kesungguhan Freku ensi Sikap Siswa commit to user 80 3 Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran Guru Hasil pengamatan terhadap kegiatan pelaksanaan pembelajaran oleh guru pada siklus I dapat dilihat pada lampiran 21. Hasil Pengamatan difokuskan pada tujuh aspek kemampuan guru yaitu: 1 guru di dalam mengelola ruang dan fasilitas pembelajaran kategori baik dengan nilai 3,5, 2 melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan nilai 3,2 dalam kategori baik, 3 mengelola interaksi kelas dalam kategori sangat baik dengan nilai 3,6, 4 bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positif siswa terhadap belajar dengan nilai 3,5 termasuk kategoi baik, 5 mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran mata pelajaran tertentu dalam kategori sangat baik dengan nilai 3,6, 6 melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar dengan nilai 4 kategori sangat baik dan 7 kesan umum kerja guru masih dalam kategori tidak baik dengan nilai 2,5. Sehingga disimpulkan nilai rata-rata kegiatan pembelajaran guru adalah 3,41 termasuk kategori baik. Sedangkan kekurangancatatan yang diberikan oleh observer yaitu guru kurang memperhatikan dan menegur siswa yang ramai. Kesan kerja guru masih rendah dan perlu ditingkatkan. 4 Hasil penilaian tes unjuk kerja keterampilan berbicara siswa dengan metode role playing Setelah diadakan tes tindakan pada siklus I diperoleh data nilai keterampilan berbicara. Daftar nilai keterampilan berbicara siswa siklus I dapat dilihat pada lampiran 14. Data nilai tersebut dikelompokkan ke dalam tabel 9 di bawah ini: Tabel 9. Data Frekuensi Nilai Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN Pandak I pada Siklus I No Nilai Frekuensi Persentase Keterangan 1 44-52 3 14,29 Tidak Tuntas 2 53-61 3 14,29 Tidak Tuntas 3 62-70 7 33,33 Tuntas 4 71-79 6 28,57 Tuntas 5 80-88 2 9,52 Tuntas Jumlah 21 100 Nilai rata-rata : 1388 : 21 = 66,09 commit to user 81 Tingkat Ketuntasan : 15 : 21 x 100 = 71,42 Tabel 9 di atas menunjukkan persentase siswa yang belum dan sudah tuntas KKM. Dari 21 siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Pandak I Sidoharjo, terdapat sebesar 28,58 siswa belum tuntas KKM yang terbagi dalam kelas 44- 52 sebesar 14,29, dan pada kelas 53-61 sebesar 14,29. Sisanya sebesar 71,42 siswa sudah tuntas KKM yang terbagi pada kelas 62-70 sebesar 33,33, pada kelas 71-79 sebesar 28,57, dan pada kelas 80-88 sebesar 9,52. Dari tabel 9 tersebut juga dapat diketahui ketuntatasan hasil belajar siswa pada siklus I mencapai 71,43 atau 15 siswa sudah tuntas. Sedangkan siswa yang tidak tuntas 28,58 atau 6 siswa. Berdasarkan data pada tabel 9 maka hasil pembelajaran keterampilan berbicara setelah diadakan tindakan siklus I pada siswa kelas V SDN Pandak I dapat disajikan dalam grafik pada gambar 8 dibawah ini : Gambar 8. Grafik Nilai Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN Pandak I pada siklus I Pada gambar 8 di atas ditunjukkan frekuensi dari masing-masing kelas. Pada kelas 44-52 terdapat sebanyak 3 siswa, pada kelas 53-61 terdapat sebanyak 3 siswa, pada kelas 62-70 terdapat 7 siswa, pada kelas 71-79 terdapat 1 2 3 4 5 6 7 8 44-52 53-61 62-70 71-79 80-88 Freku ensi Interval Nilai commit to user 82 sebanyak 6 siswa, dan pada kelas 80-88 terdapat sebanyak 2 siswa. Dengan jumlah keseluruhan 21 siswa, masih terdapat 6 siswa yang belum tuntas KKM. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ketuntasan hasil keterampilan berbicara VLVZD\DQJPHPSHUROHKQLODL•62 KKM pada siklus I belum mencapai 80, sehingga pembelajaran akan dilanjutkan untuk siklus II.

d. Refleksi

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN DRAMA MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING DENGAN MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 06 SEMARANG

2 41 317

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA RAGAM KRAMA INGGIL MELALUI METODE ROLE PLAYING SISWA KELAS IVB SDN TAMBAKAJI 01 SEMARANG

0 6 203

Peningkatan Keterampilan Berbicara Tematik dengan Metode Komunikatif pada Siswa Kelas XA MAN Kendal Tahun Ajaran 2010 2011

2 14 138

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN STRATEGI ROLE PLAYING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan Strategi Role Playing Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD N 05 Sidoharjo, Wonogiri Tahun

0 3 16

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan Strategi Role Playing Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD N 05 Sidoharjo, Wonogiri Tahun Ajaran 2013-2014.

0 2 9

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN STRATEGI ROLE PLAYING PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan Strategi Role Playing Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kebonharjo Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 16

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan Strategi Role Playing Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kebonharjo Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 6

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN STRATEGI ROLE PLAYING PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan Strategi Role Playing Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kebonharjo Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 12

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Berbicara Dengan Menggunakan Metode Role Playing pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V di SD Negeri 01 Malanggaten Kebakkramat Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 10

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SDN WONOSARI 4 GUNUNGKIDUL.

0 3 168