Prasiklus Pembahasan Hasil Penelitian

commit to user 101 Pembahasan hasil penelitian ini sebagai berikut :

a. Prasiklus

Pada prasiklus terlihat bahwa minat dan keaktifan siswa dalam mengikuti proses kegiatan pembelajaran masih tergolong rendah. Pembelajaran keterampilan berbicara masih menggunakan cara konvensional yaitu siswa diminta mengomentari persoalan faktual yang dikemukakan guru secara individu. Meskipun metode pembelajaran ini menuntut siswa untuk aktif tetapi suasana pembelajaran terkesan membosankan karena siswa masih bingung mengemukakan permasalahan kehidupan yang dialaminya sehingga siswa yang menanggapi juga merasa kesulitan. Selain itu siswa merasa takut ketika diminta berbicara secara individu di depan kelas. Hal ini membuat siswa tidak antusias mengikuti pembelajaran berbicara yang diberikan oleh guru. Akibatnya presentase nilai kualitas proses secara klasikal yang meliputi minat, keaktifan, kerjasama, dan kesungguhan masih rendah. Terbukti persentase niai kualitas proses klasikal pada tindakan awal ini masih rendah yaitu minat 47,62, keaktifan 61,9, kerja sama 42,86, dan kesungguhan 33,33. Kualitas proses yang rendah berimbas pada kualitas hasil keterampilan berbicara siswa menjadi rendah. Terbukti dengan banyaknya siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM. Nilai keterampilan berbicara yang diperoleh siswa masih rendah. Pada prasiklus siswa yang belum tuntas KKM sebanyak 13 siswa, sedangkan yang sudah tuntas KKM sebanyak 8 siswa atau 38,1. Nilai terendah pada prasiklus adalah 36 dan nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 72. Nilai dari masing-masing siswa tersebut dapat dilihat pada lampiran 13. Siswa yang memperoleh nilai pada kelas 44-52 sebanyak 4 siswa atau 19,05, pada kelas 53-61 sebanyak 9 siswa atau 42,86, pada kelas 62-70 sebanyak 3 siswa atau 14,29, pada kelas 71-79 sebanyak 5 siswa atau 23,81, dan pada kelas 80-88 sebanyak 0 siswa atau 0. Selama prasiklus nilai rata-rata klasikal yang dicapai adalah 61,14. Nilai rata-rata ini dapat dikatakan rendah karena nilai yang diperoleh siswa pun juga masih rendah. Oleh karena itu dilakukan tindakan untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa. commit to user 102

b. Siklus I

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN DRAMA MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING DENGAN MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 06 SEMARANG

2 41 317

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA RAGAM KRAMA INGGIL MELALUI METODE ROLE PLAYING SISWA KELAS IVB SDN TAMBAKAJI 01 SEMARANG

0 6 203

Peningkatan Keterampilan Berbicara Tematik dengan Metode Komunikatif pada Siswa Kelas XA MAN Kendal Tahun Ajaran 2010 2011

2 14 138

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN STRATEGI ROLE PLAYING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan Strategi Role Playing Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD N 05 Sidoharjo, Wonogiri Tahun

0 3 16

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan Strategi Role Playing Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD N 05 Sidoharjo, Wonogiri Tahun Ajaran 2013-2014.

0 2 9

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN STRATEGI ROLE PLAYING PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan Strategi Role Playing Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kebonharjo Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 16

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan Strategi Role Playing Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kebonharjo Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 6

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN STRATEGI ROLE PLAYING PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan Strategi Role Playing Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kebonharjo Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 12

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Berbicara Dengan Menggunakan Metode Role Playing pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V di SD Negeri 01 Malanggaten Kebakkramat Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 10

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SDN WONOSARI 4 GUNUNGKIDUL.

0 3 168