commit to user
102
b. Siklus I
Berdasarkan tindakan yang sudah dilaksanakan pada siklus I terbukti adanya peningkatan kualitas proses dan hasil keterampilan berbicara siswa. Dalam proses
pembelajaran berbicara siklus I ini peneliti menggunakan metode role playing, siswa bermain peran dari tokoh drama pendek yang dibuat oleh siswa secara
berkelompok. Proses pembelajaran terkesan lebih hidup dan menyenangkan meskipun hasilnya belum maksimal karena siswa baru pertama kali bermain
peran. Siswa lebih berminat dan terlihat aktif dalam pembelajaran terutama ketika praktik berbicara secara berkelompok melalui bermain peran. Kerjasama dan
kesungguhan siswa sangat jelas terlihat karena metode role playing ini dilakukan secara kelompok yang mengutamakan kerjasama dan keseriusan dari anggota
kelompoknya. Peningkatan kualitas proses berbicara ini dibuktikan dengan nilai persentase kualitas proses klasikal yaitu minat 61,9, keaktifan 71,42,
kerjasama 71,42, dan kesungguhan 57,14. Pada siklus I kualitas hasil keterampilan berbicara yang ingin dicapai adalah
70 siswa dapat tuntas KKM. Hal ini berarti dalam siklus I diharapkan sebanyak 15 siswa memperoleh nilai di atas KKM. Dilihat dari banyaknya siswa
yang tuntas KKM diketahui tepat sebanyak 15 siswa atau 71,42 sudah tuntas dan masih terdapat 6 siswa atau 28,58 yang belum tuntas KKM. Dengan
jumlah ketuntasan seperti itu dapat dikatakan indikator kinerja siklus I telah tercapai. Akan tetapi, pada siklus I nilai siswa belum memuaskan. Karena
kebanyakan siswa hanya memperoleh nilai pada interval nilai sedang. Pengamatan dari tindakan pada siklus I ditemukan beberapa hal yang
terkait faktor-faktor penilaian keterampilan berbicara siswa yaitu: pertama, rata- rata siswa menggunakan lafal dan intonasi yang cukup jelas dalam berbicaranya
karena siswa cukup percaya diri dan tidak merasa takut ketika penampilannya dilihat teman-temannya. Kedua, kelancaran siswa pada siklus I rata-rata cukup
lancar dan dari segi pemahaman isi drama juga sudah baik. Namun, untuk ekspresi berbicara siswa rata-rata nilainya masih kurang memuaskan, terkadang siswa
berbicara tidak melihat kepada teman atau lawan bicaranya. Gerakan-gerakan
commit to user
103 tubuh belum begitu terlihat pada siklus I sehingga kegiatan berbicara siswa masih
terkesan kaku dan monoton. Peningkatan kualitas proses dan hasil pada siklus I belum memuaskan dan
masih terdapat kekurangan yang harus diperbaiki dan diharapkan keterampilan berbicara siswa semakin meningkat. Oleh karena itu, penelitian ini dilanjutkan ke
siklus II.
c. Siklus II