Tahap Observasi Tahap Refleksi

commit to user 57 b Elaborasi Melalui demonstrasi, siswa dijelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan saat bermain peran dalam drama, diantaranya faktor-faktor penunjang keefektifan berbicara. Siswa dibentuk sesuai kelompok sebelumnya dan diberikan waktu untuk mempersiapkan setting bermain peran Tahap menentukan setting. Guru mempersiapkan kelompok tertentu sebagai pengamat role playing Tahap mempersiapkan pengamat. Masing-masing kelompok memainkan peran role playing drama pendek yang sudah dibuat sebelumnya Tahap bermain peran. Dengan lembar penilaian, dilakukan penilaian keterampilan berbicara siswa oleh guru secara individu. Kelompok pengamat memberikan tanggapan dari kelompok yang sudah bermain peran. c Konfirmasi Pemberian reward penguatan kepada masing-masing kelompok dan pemberian hadiah kepada kelompok terbaik. Siswa diberikan kesempatan untuk menyatakan kesulitan yang dihadapi. Guru memberikan konfirmasi hasil belajar siswa dalam bermain peran drama Tahap evaluasi. Siswa dimotivasi agar lebih semangat dan berpartisipasi aktif. Kegiatan Akhir : Siswa bersama guru mengevaluasi refleksi hasil pembelajaran. Siswa diberikan tugas rumah untuk belajar kelompok berlatih memainkan peran role playing agar semakin terbiasa sehingga penampilan berikutnya akan lebih baik lagi. Penyampaian pesan-pesan moral dari guru. Salam penutup.

c. Tahap Observasi

Observasi dilakukan oleh guru kelas V terhadap pelaksanaan tindakan oleh peneliti dalam pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing. Pada tahap pengamatan dilakukan beberapa hal, diantaranya sebagai berikut: 1 Melakukan pengamatan terhadap sikap siswa penilaian proses dan kerja guru di dalam proses pembelajaran keterampilan berbicara di kelas dengan berpedoman pada lembar observasi aktivitas siswa dan guru. commit to user 58 2 Melakukan penilaian keterampilan berbicara siswa dengan berpedoman pada lembar penilaian tes unjuk kerja berbicara.

d. Tahap Refleksi

Peneliti bersama guru kelas V membuat refleksi atas tindakan pada siklus I. Pada tahap refleksi peneliti melakukan analisis terhadap proses pelaksanaan pembelajaran siklus I dan hasil belajar berupa nilai siswa pada siklus I tentang keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role playing. Peneliti juga berdiskusi dengan kolaborator untuk membantu menemukan permasalahan pembelajaran yang akan digunakan sebagai dasar untuk perbaikan dalam perencanaan siklus berikutnya. Penemuan masalah yang akan didiskusikan mengarah pada kelebihan dan kelemahan proses dan hasil pembelajaran pada siklus I. Temuan yang terdapat pada siklus I yaitu terjadi peningkatan kualitas proses dan hasil keterampilan berbicara siswa. Ketuntasan klasikal hasil belajar mencapai 71,42. Siswa juga sudah terlihat aktif dan antusias disbanding dengan kondisi awal. Namun, kondisi ini belum mencapai indikator akhir ketercapaian penelitian sehingga perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. Setelah berdiskusi dengan guru kelas V, diperoleh temuan mengenai hal-hal yang menyebabkan nilai keerampilan berbicara siswa kurang maksimal antara lain: 1 Keberanian siswa belum terlihat maksimal atau masih terdapat siswa yang malu berbicara di depan kelas. 2 Sikap siswa dari aspek minat dan kesungguhan perlu ditingkatkan karena masih di bawah 70 sehingga mempengaruhi kualiatas hasil belajar siswa. 3 Siswa kurang percaya diri, terlihat skor nilai pada aspek ekspresi berbicara masih sangat lemah sehingga kegiatan berbicara terasa kaku. 4 Naskah drama yang disusun oleh siswa masih terdapat banyak kekurangan sehingga tokoh yang mereka perankan proporsi berbicaranya tidak seimbang. commit to user 59 5 Sebagian siswa masih kurang terampil berbicara di depan kelas, masih terlihat diam karena lupa apa yang akan dikatakan. 6 Guru jarang menegur atau memperingatkan siswa yang tidak fokus terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung. 7 Pada umumnya siswa belum dapat memanfaatkan waktu. Hal ini karena siswa tidak memikirkan betapa terbatasnya waktu yang tersedia sehingga mereka kurang bisa memanfaatkan waktu dengan baik. 2. Siklus II

a. Tahap Perencanaan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN DRAMA MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING DENGAN MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 06 SEMARANG

2 41 317

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA RAGAM KRAMA INGGIL MELALUI METODE ROLE PLAYING SISWA KELAS IVB SDN TAMBAKAJI 01 SEMARANG

0 6 203

Peningkatan Keterampilan Berbicara Tematik dengan Metode Komunikatif pada Siswa Kelas XA MAN Kendal Tahun Ajaran 2010 2011

2 14 138

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN STRATEGI ROLE PLAYING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan Strategi Role Playing Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD N 05 Sidoharjo, Wonogiri Tahun

0 3 16

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan Strategi Role Playing Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD N 05 Sidoharjo, Wonogiri Tahun Ajaran 2013-2014.

0 2 9

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN STRATEGI ROLE PLAYING PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan Strategi Role Playing Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kebonharjo Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 16

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan Strategi Role Playing Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kebonharjo Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 6

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN STRATEGI ROLE PLAYING PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan Strategi Role Playing Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kebonharjo Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 12

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Berbicara Dengan Menggunakan Metode Role Playing pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V di SD Negeri 01 Malanggaten Kebakkramat Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 10

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SDN WONOSARI 4 GUNUNGKIDUL.

0 3 168