Uji Kuat Tekan Beton

Seperti :  K – 400, kekuatan tekan beton = 400 kgcm2, dengan benda uji kubus 15 x 15 x 15  F’c = 40 MPa = kekuatan tekan beton = 40 Mpa, dengan benda uji silinder diameter 15 cm tinggi 30 cm

3. Uji Kuat Tekan Beton

Kuat tekan beton adalah besarnyabeban persatuan luas yang menyebabkan benda uji beton hancur bila dibebanidengan gaya tekan tertentu, yangdihasilkan oleh mesin tekan SNI 03-1974-1990.Pengujian kekuatan tekan betondilakukan dengan menggunakan mesintekan.Hasil massa beban maksimumakan terbaca dalam satuan ton. Benda ujidiletakkan pada bidang tekan mesinsecara sentris.Pembebanan dilakukansecara perlahan sampai beton mengalamikehancuran. Kuat tekan suatu mutu beton dapatdikategorikan memenuhi syarat jika dua halberikut terpenuhi SNI 03-2847-2002: 1 Setiap nilai rata-rata dari tiga uji kuattekan yang berurutan mempunyai nilaiyang sama atau lebih besar dari fc’. 2 Tidak ada nilai uji kuat tekan yangdihitung sebagai nilai rata-rata dari duahasil uji contoh silinder mempunyai nilaidi bawah fc’ melebihi dari 3,5 MPa Beton adalah suatu bahan konstruksiyang mempunyai sifat kekuatan tekan yangkhas, yaitu kecenderungan untuk bervariasi atau tidak seragam dan nilainya akan menyebarpada suatu nilai rata-rata tertentu.Penyebaran dari hasil pemeriksaan akan kecil atau besar tergantung pada tingkat kesempurnaan dari proses pelaksanaannya. Tingkat kesempurnaan dari pelaksanaannya dipengaruhi oleh beberapa faktor sepertivariasi mutu bahan, pengadukan, pemadatan, stabilitas pekerja dan factor lainnya.Atas adanya variasi ekuatan tekanbeton tersebut maka diperlukan adanyapengendalian terhadap mutu qualitycontrol untuk memperoleh kekuatan tekanyang hampir seragamMutu beton dan mutu pelaksanaandianggap memenuhi syarat, apabila terpenuhi syarat-syarat berikut PBI NI-2,1971 ; 241 1 Tidak boleh lebih dari 1 nilai diantara 20nilai hasil pemeriksaan benda ujiberturut-turut terjadi kurang dari σ’bk, 2 2. Tidak boleh satupun nilai rata-rata dari 4hasil pemeriksaan benda uji berturutturutterjadi kurang dari σ’bk + 0.82 sr.

D. Adukan Plesteran dan Pasangan Batu

Plesteran adalah proses yang dilakukan dalam pekerjaan konstruksi yang meliputi pekerjaan penempatan bahan adukan perekat terhadap suatu bidang kasar yang ditujukan supaya permukaan menjadi rata. Plesteran dinding merupakan lapisan pada dinding yang merupakan penguat ikatan dinding, memperhalus pasangan dinding dan menghambat rembesan langsung dari air yang mengenai dinding. Penerapan umumnya ditujukan untuk meningkatkan penampilan permukaan dan secara konstruktif juga ditujukan untuk melindungi bidang dari cuaca seperti hujan, panas , dan lainnya. Bahan plesteran yang umum digunakan adalah menggunakan mortar yang juga sering disebut dengan plesteran. Plesteran ini terdiri dari semen dan pasir yang diaduk dengan air. Pada dinding yang berhubungan langsung dengan air seperti dinding kamar mandi biasanya dipakai pasangan trasram yaitu kalau pada bata, dipasang bata dengan perbandingan spesi dan adukan antara semen dengan pasir 1:2 sehingga kedap air. Dari penjelasan dan pengertian di atas, adapun tujuan dari pekerjaan plesteran adalah; 1 Untuk membuat permukaan sebuah dinding lebih rapi, lebih bersih dan juga untuk membuat kesan penampilan lebih indah. 2 Melindungi permukaan dari pengaruh cuaca dan iklim 3 Untuk menutupi cacat atau kerusakan pada dinding atau bidang yang ditutupi. 4 Menutupi kualitas bahan yang kurang baik pada pasangan bata, sehingga dimungkinkan penambahan kekutan oleh penutupan dengan plesteran. 5 Menjadikan dasar yang baik untuk proses pengecatan pada dinding 242