sehingga permukaan plesteran mudah dicat dan memperindah penampilan dinding.
Guna mendapatkan hasil terbaik, gunakan acian plesteran dari bahan semen yang baik, yang memiliki daya rekat yang tinggi dan plastis saat diaplikasikan
pada permukaan yang halus dan licin. Adukannya tidak cepat mengering saat diaplikasikan, dan hasil aciannya lebih halus. Berikut adalah salah satu prinsip
dan pedoman pelaksanaan acian pada pleseeran dinding, yaitu: 1. Persiapan.
a
Siapkan tempat kerja dan permukaan yang hendak diaci.
b
Bersihkan dasar permukaan yang akan diaci dari serpihan, kotoran dan minyak yang dapat mengurangi daya rekat adukan.
c
Basahi dasar permukaan yang akan diaci dengan air. 2. Pengadukan.
a
Siapkan tempat adukan acian dari ember atau bak yang tidak bocor, sesuai pada pon 1 di atas
b
Tuangkan air ke dalam bak adukan sebanyak 12,5 – 13,0 liter untuk tiap kantong semen PC ukuran 40 kg.
c
Masukan semen kering ke dalam bak adukan.
d
Aduk campuran di atas hingga rata. 3. Aplikasi.
a
Pengacian dilakukan secara manual sebagaimana umumnya menggunakan sendok semen, atau roskam. yang terbuat dari steel
baja atau PVC untuk penghalusan permukaan acian.
b
Tebal acian yang di anjurkan adalah 1,5 – 3,0 mm, tergantung kerataan dasar permukaannya.
1. Adukan Pasangan Bata atau Batu Kali
Telah dijelaskan di atas, jenis dan penggunaan adukan baik perbandingan campuran yang dipersyaratkan, untuk melekatkan pasangan baik batu
kali,bata,batu cetak atau bahan lain yang digunakan adukan dengan
245
prbandingan campuran yang sesuai. Adukan,terdiri dari bahan seperti: portlan cement pc,tras tr dan pasir ps menurut perbandingan tertentu ditambah
air secukupnya, sehingga adukan menjadi keras. Cara membuat adukan untuk pasangan batu bata atau batu kali ada dua acara, yaitu;
1 Manual, yaitu pengadukan dengan menggunakan tenaga pekerja bangunan, dan pencampuran biasanya dilakukan dengan
menggunakan ember atau pacul sebagi takaran dugaan. 2 Mesin ,yaitu pengadukan yang menggunakan mesin pengaduk
campuran atau molen, dan biasanya digunakan ukuran campuran digunakan volume emnggunakan ember atau alat lain yang dianggap
memenuhi.
Gambar 9-3: Campuran Adukan Cara Manual
Cara manual, mengaduk campuran dengan cara manual adalah dengan tangan atau alat sederhana, tempat untuk mencampur dibuat
sedemikian rupa sehingga air semen tidak tumpah kedalam tanah. Tempat adukan ini dapat dibuat dari kayu atau pasangan batu yang
dibentuk seperti kotakan. Adapun urutan pengadukan manual, urutannya sebagai berikut: Pasir dan semen dicampur terlebih dahulu
sampai merata, kemudian pemberian air kemudian ketiganya diaduk hingga merata. Pengadukan sistem mesin, Sedapat mungkin tempat
pengadukan dekat dengan lokasi pekerjaan agar memudahkan pengangkutantransportasinya. untuk memperoleh adukan yang baik
sebaiknya dipersiapkan timbangan takaran Volume material pasir ,semen dan splitagregat. Cara menuang material Ke molen urutan
penuangannya sebagai berikut; 1 Air, 2 Semen, dan 3 pasir. urutan
246
penuangan ini harus benar, jika terjadi kesalahan dapat menjadikan campuran tidak bisa tercampur dengan rata, campuran menggumpal
dan dapat menyebabkan debu semen beterbangan. lama Pemutaran mesin pengaduk tergantung pada kapasitas drum pengaduk dan
banyaknya adukan yang diaduk. lama pengadukan minimal 1,5 menit dari saat setelah semua material dimasukkan kedalam drum pengaduk
atau setelah susunan dan warna dalam adukan merata. Pada umumnya bahan adukan ditakar menurut perbandingan campuran
sebagai berikut:
NO JENIS PENGGUNAAN
PERBANDINGAN CAMPURAN
1 Untuk pasangan batu
kalibata: a 1 kp :1pc : 2 - 3 ps.
b 1 pc : 14 kp : 5 - 7 ps. c 12 pc : 1 kp : 7 ps untuk batu
cetak. 2
Untuk pekerjaan kedap air: a 1 kp : 1 pc : 1 ps.
b 1 pc : 2 ps. 3
Untuk pasangan yang berhubungan air yang
mengandung garam: a 1 pc : 1 tr : 2 12 ps.
b 1 pc : 2 ps.
4 Untuk pasangan ubin dan
krepuswuwung: a 1 kp : 2 ps.
b 2 kp : 3 - 4 psuntuk ubin dinding.
5 Untuk plesteran:
a 1 kp : 1 sm : 2 - 3 ps b 2 kp : 14 pc : 7 - 8 ps.
6 Untuk pasangan angker
dan klos kayu: 1 pc : 3 - 4 ps.
Ket: Kp= Kapur; pc=Semen; ps=pasir
Pasangan Batubata adalah susunan beberapa buah batu yang diikatkan menjadi satu kesatuan dengan menggunakan bahan perekat yang di sebut
mortarspesie. Suatu konstruksi pasangan batu, kekuatannya sangat dipengaruhi oleh kualitas dan jenis bahan perekatnya. Ketebalan perekat
spesi pada umumnya tipis berkisar 1 sd 2,5 cm, jadi memerlukan adukan perekat yang lembut. untuk memperoleh adukan yagn lembut, maka semua
247
butiran bahan harus disaring atau diayak terlebih dahulu dalam keadaan kering untuk membuang butiran butiran yang besar.
248
PEKERJAAN BANGUNAN SIPIL PEKERJAAN BANGUNAN SIPIL
GLOSSARY Bangunan adalah sebuah benda hasil karya yang dibuat dengan
tujuan dan fungsi tertentu, dibuat dari berbagai bahan sehingga membentuk bagian-bagian yang bermanfaat
Bangunan sipil kering, seperti pada bagian bangunan yang letaknya di atas tanah
Bangunan sipil basah, yaitu pekerjaan pada bagian bawah
permukaan tanah, yang berhubungan langsung dengan tanah dan air, sehingga memperhitungkan daya dukung
tanah dan hidrolika.
Bidang Ilmu dalam Teknik Bangunan, adalah Teknik Sipil, Arsitektur,
Mekanikal, Elektrikal, Fisika bangunan, Studi kelayakan dan analisis proyek dan Manajemen untuk pengelolaan.
Ilmu Struktural adalah cabang yang mempelajari masalah struktural dari materi yang digunakan untuk pembangunan
Pekerjaan jalan dan jembatan, merupakan pekerjaan bangunan sipil basah, dari mulai perencanaan, pelaksanaan, dan perbaikan.
Pekerjaaan jalan transportasi, khusunya bagian perkerasan, dan drainase yang berhubungan langsung dengan daya dukung tanah, dan
juga berhubungan langsung dengan air, tentu strukturnya membutuhkan perhitungan hidrolika yang membuat bagunan jalan ini
masuk pada bangunan sipil basah
Pondasi dalam, adalah jenis pondasi yang kedalaman tanah keras jauh ke dalam tanah, dan ahli geoteknik merekomendasikan pondasi
dalam apabila beban rancangan berat misalnya bangunan yang lebih dari dua lantai dan tanah yang keras jauh kedalam bumi.
Teknik bangunan, disebut juga dengan istilah teknik sipil, yaitu suatu disiplin ilmu teknik yang berkaitan dengan perencanaan, disain,
konstruksi, operasional, renovasi dan pemeliharaan bangunan, termasuk juga kaitannya dengan dampaknya terhadap lingkungan
A. Pendahuluan