Jenis Penggunaan
Tebal mm
Lebar mm
Lis dan Jalusi 10
10,30,40,50, 60, 80 15
30,40,50,60,80,100,120,150, 180,200,220
20 40, 50,60,80, 100, 120
Papan 20
150, 180,200,220,250 30
180,200,220,250,300 40
180,200,220,250 Reng dan kaso
20
30
30 ,40,60,80, 100, 120.
35 30,40,60,80,100,120,150
50 70,80,100,120,130,
150 180,200,220,250
Balok 80
100,120,130,150,180,200,20,250 100
100, 120, 130, 150, 180, 200,220,250
Pemeriksaan
Dari bahan bacaan di atas, coba sebutkan ukuran panjang masing masing kayu, yang ada di jual di dekat tempat tinggal mu,. Karena
masing-masing daerah dan penghasil kayu berbeda panjang yang di sediakan.
1. Periksa ukuran panjang kayu yang tersedia
2. Periksa cacat kayu bawaan atau ketika pembuatan
Buatlah catatan, dan hal apa yang belum kamu pahami tentang bahan bacaan di atas, diskusikan dengan kawan-kawanmu, dan buatlah
catatannya, sebagai bahan referensi bila suatu saat kamu ke toko material panglong atau toko kayu, dapat menanyakan dan memeriksa
ukuran kayu yang di jual.
3. Keawetan kayu
10
Kayu sebagai bahan konstruksi memiliki kelemahan, yaitu tentang keawetan, untuk mencegah kerusakan kayu, perlu adanya pengawetan. Kerusakan kayu
umumnya dikarenakan adanya serangan serangga, serangan jamur dan perusak lain. Tujuan usaha pengawetan kayu, adalah untuk menambah umur
pakai kayu lebih lama terutama kayu yang dipakai sebagai bahan bangunan konstruksi, maupun sebagai perabot atau aksesoris.Metode
pengawetankayu yang sudah dikenal luas oleh penduduk kita merupakan seperti perendaman, laburan, rendaman panas serta dingin, dan saat ini
dikenal dengan juga sistem vacuum. Dalam dunia konstruksi dikenal istilah keawetan dan kekuatan, hal ini
berhubungan dengan kelas kayu. Oleh para ahli sesuai dengan hasil penelitian, berbagai macam kekuatan dan keawetan biasanya berhubungan,
dimana biasanya kayu keras dan kuat terhadap konstruksi lebih awet dari kayu yang kurang kuat. Sebagi contoh kita ambil jenis kayu kelas awet satu,
biasanya tahan terhadap basah, dan biasanya serangga seperti rayap jarang mau memakannya, kayu ini dikenal seperti kayu jati, kayu sonokeling, kayu
besi, dan lain sebagainya. Berikut beberapa klasifikasi keawetan kayu. Kelas Awet Kayu, dikategorikan ke dalam beberapa kelas;
1. Kelas awet I sangat awet, misal: kayu Jati, Sonokeling 2. Kelas awet II awet, misal: kayu Merbau, Mahoni
3. Kelas awet III kurang awet, misal: kayu Karet, Pinus 4. Kelas awet IV tidak awet, misal: kayu Albasia
5. Kelas awet V sangat tidak awet
Tabel 1-2 : Kelas Awet Kayu Berdasarkan Umurnya
KELAS AWET I
II III
IV V
Selalu berhungan dengan tanah
lembab. 8
tahun 5
tahun 3
tahun Sangat
pendek Sangat
pendek Kayu tidak
terlindungterhadap angin dan
iklim, tetapi dilindungi
terhadap air. 20
tahun 15
tahun 10
tahun beberapa
tahun sangat
pendek
11
Kayu ditempatkan ditempat
terlindung. tidak
terbatas tidak
terbatas sangat
lama beberapa
tahun pendek
Kayu ditempatkan ditempat terlindung
tapi dirawat, di cat, dsb.
tidak terbatas
tidak terbatas
tidak terbatas
20 tahun
tahun Kayu termakan
terserang rayap tidak
jarang agak
cepat sangat
cepat sangat
cepat Kayu termakan
olehbubuk kayu, rayap dan
serangga lain
Berdasarkan SNI 03-3527-1994 Pasal 5.5 Ukuran toleransi kayu bangunan
5.5.1 Ukuran lebar dan tebal nominal kayu bangunan untuk semua
jenispemakaian harus sesuai table
5.5.2 Ukuran lebar tebal nominal kayu bangunan untuk penggunaan padabangunan rumah dan gedung harus sesuai tabel 7.
5.5.3 Ukuran panjang nominal kayu bangunan adalah:
- 100 cm - 150cm
- 200 cm - 250 cm
- 300 cm - 350 cm
- 400 cm - 450 cm
- 500 cm - 550 cm
- 600 cm
5.6 Keawetan kayu, Secara alami kayu mempunyai keawetan
tersendiri yang berbeda menurut jenisnya. Pedoman untuk menentukan kelas keawetan kayu dapat dilihat pada tabel 8.
Tabel 6: Ukuran lebar dan tebal nominal kayu bangunan
12
Untuk semua jenis pemakaian
13
Tabel 7 Ukuran lebar dan tebal nominal kayu bangunan
Untuk penggunaan pada bangunan rumah dan gedung
14
Tabel 8 Kelas keawetan kayu
Baca dan pahami isi dari pasal-pasal yang tercantum dalam pasal-pasal
03-3527-1994 di atas, bila ada hal-hal yang belum kamu mengerti diskusikan dengan temanmu, dan tanyakan pada gurumu hal yang belum
kamu membuat bingung.
Coba analisa pohon apa saja disekitarmu, yang termasuk kayu awet, apa nama pohon tersebut.
Komunikasikan pada temanmu, hasil pengamatanmu tentang kayu awet
yang kamu ketahui, yang ada di sekitarmu.
4. Sifat Mekanik Kayu