Pekerjaan Pengecoran Beton Adukan Beton

kaki, bagian bawah mistar pengukur dibuat rata dantingginya sama dengan tebal lantai yang dicor, pada waktupengecoran telah mencapai tebalnya, mistar pengukur dapatdi pindah tempatnya; d Lakukan pengecoran terus menerus sampai selesai, bila hal tersebut tidak memungkinkan, pengecoran dapat dihentikan padatempat- tempat tertentu yang tidak membahayakan, dengan membuat sambungan cor yang sesuai dengan persyaratan teknis.

1. Pekerjaan Pengecoran Beton

Pekerjaan pengecoran beton, adalah kegiatan melaksanakan penuangan adukan beton menjadi wujud bangunan. Pembentukan wujud bangunan sesuai gambar rencana, dikerjakan dengan mengerjakan bagian bagian bangunan, untuk pekerjaan beton seperti pembuatan pondasi, pembuatan sloof, pembuatan ring balok, lantai dan lain sebagainya. Pembuatan beton dengan bentuk yang diinginkan, dibantu dengan cetakan beton, atau istilah tukang disebut dengan bekisting. Berikut ini diberikan pedoman pelaksanaan pengecoran beton, yaitu: 1 Persiapan; a Lakukan pemeriksaan posisi beton decking dan atau kaki tulangan apakah telah dapat memberikan kepastian posisi tulangan tidak akan berubah selama dan setelah proses pengecoran dilakukan b Lakukan pemeriksaan sudut-sudut dan sambungan dari acuan beton, apakah terdapat celah yang dapat mengakibatkan keluarnya air semen. Bila ditemukan, celah agar segera ditutup c Lakukan pemeriksaan kekokohan dari acuan beton apakah mampu menahan beban dari adukan beton yang belum mengeras untuk menghindarkan lendutan akibat beban adukan d Sambungan, permukaan beton lama yang nantinya berhubungan dengan hasil pengecoran harus mempunyai permukaan kasar dan telah disapu dengan spesi adukan semen yang sesuai dengan campuran beton baru e Periksa mix design campuran beton yang akan dipergunakan, batasan proporsi takaran campuran sesuai kebutuhan. f Periksa kelayakan alat penggetar internal atau external vibrator g Periksa peralatan tremie atau drop bucket untuk pengecoran di bawah air 45 h Periksa kebersihan area yang akan di cor dari kotoran – kotoran yang ada i Permukaan sebelah dalam acuan yang nantinya menempel dengan beton harus dibasahi dengan air atau diolesi minyak yang tidak meninggalkan bekas 2 Pelaksanaan Pengecoran Beton a Lakukan pengecoran hanya diperbolehkan pada siang hari, kecuali diizinkan dilaksanakan pada malam hari b Pengecoran tidak boleh dilakukan pada kondisi cuaca seperti berikut  Hujan, air hujan langsung mengenai area pengecoran  Temperature melebihi 30° C  Lengas nisbi dari udara kurang dari 40  Tingkat penguapan melampaui 1,0 kgm2jam pengecoran masih dapat dilakukan dengan penambahan admixture yang sesuai dengan kondisi tempat pekerjaan c Pengecoran dilakukan segera setelah selesai pengadukan dan sebelum beton mulai mengeras d Pengecoran beton harus dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan konstruksi construction joint yang telah disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai. Hal ini dimaksudkan agar tercapainya homogenitas beton secara keseluruhan untuk menjamin sifat kedap air e Jarak jatuh bebas ke dalam cetakan harus pada ketinggian kurang dari 150 cm, apabila melebihi dapat menyebabkan segregasi spesi beton. Serta tidak diperkenankan menimbun beton dalam jumlah banyak di suatu tempat dengan maksud untuk kemudian meratakannya sepanjang acuan f Lakukan slump test test kekentalan adukan beton selama pelaksanaan pengecoran untuk menjamin agar nilai air semen tetap sesuai dengan mix design g Lakukan pemadatan dengan menggunakan alat penggetar internal atau external vibrator. Hal ini dilakukan agar semua sudut-sudut terisi , sela-sela di antara dan di sekeliling tulangan terpenuhi tanpa menggeser kedudukan tulangan tersebut membuat agar permukaan menjadi rata dan halus, mengeluarkan gelembung-gelembung udara dan mengisi semua rongga. Cacat beton yang bisa ditimbulkan dari hal ini adalah terbentuknya sangkar kerikil. 46 3 Perawatan Beton Perawatan beton adalah pekerjaan menjaga agar mutu beton yang dihasilkan baik, dengan menjaga permukaan beton segar selalu lembab, sejak adukan beton dipadatkan sampai beton dianggap cukup keras. Kelembaban permukaan beton itu harus dijaga untuk menjamin proses hidrasi semen berlangsung dengan sempurna. Kelembaban permukaan beton menambah beton lebih tahan cuaca, dan lebih kedap air. Setelah dilakukan pengecoran, langkah yang baik agar mutu beton terjamin, seperti membasahai permukaan beton sebelum pembongkaran bekisting, menutup permukaan beton bila hujan daang. Selanjutnya beberapa cara perawatan beton yang biasa dilakukan dan untuk dapat dipedomani,antara lain yaitu; a Lakukan perawatan setelah beton mulai mengeras dengan menyelimutinya dengan bahan yang dapat menyerap air. Lembaran bahan harus dibuat jenuh dalam waktu paling sedikit 3 hari. Perawatan beton juga dapat dilakukan dengan uap ataupun secara chemical. b Apabila digunakan acuan kayu, acuan tersebut harus dipertahankan basah pada setiap saat sampai dibongkar. c Lalu lintas ataupun penambahan beban selain beban sendiri tidak diperkenankan sampai beton berumur 7 hari setelah pelaksanaan pengecoran. d Pada lantai beton yang difungsikan sebagai lantai aus harus dirawat setelah permukaannya mulai mengeras dengan cara ditutup oleh lapisan lembab setebal 5 cm paling sedikit 21 hari. Waktu pembongkaran biasanya 28 hari setelah selesai pengecoran, setelah masa waktu itu barulah dikatakan beton itu kering atau masak. Pada bagian- bagian konstruksi di mana akibat pembongkaran cetakan dan bekisting akan bekerja beban-beban yang lebih tinggi daripada beban rencana, maka cetakan dan bekisting dari bagianbagian konstruksi itu tidak boleh dibongkar selama keadaan tersebut tetap berlangsung. Kemudian bagian-bagian konstruksi yang keropos harus segera diperbaiki dengan melakukan penambalan. Selama 24 jam sesudah selesai dicor, beton harus dilindungi terhadap pengaruh hujan lebat, air mengalir, getaran. Selama duabelas hari setelah dicor harus dilindungi terhadap panas matahari. Cara perlindungannya 47 adalah dengan menutup permukaan beton, menggunakan pasir basah, menutup dengan karung-karung basah, atau menyirami dengan air secara periodik. Langkah selanjutnya adalah, melakukan evaluasi terhadap pengecoran beton, dimana kegiatan ini adalah pasca pengecoan, yang fungsinya memeriksa hasil pengecoran yang dilakukan. Beberap pedoman daan langkah yang dapat dilakukan sebagai evaluasi pengeoran, yaitu; a Periksa permukaan beton hasil pengecoran, hasil pengamatan dan penyebabnya, perhatikan kondisi beton, seperti;  Perhatikan adanya retak  Pori besar,akibat bahan batu,kayu, dll  Permukaan berpasir b Tes uji sampel beton dilakukan untuk setiap mutu beton dan untuk setiap jenis komponen struktur yang dicor terpisah pada tiap hari pengecoran. Setiap pengujian minimum harus mencakup empat benda uji, dengan maksud sebagai berikut : a Benda uji pertama di ujitest pembebanan kuat tekan sesudah 3 hari b Benda uji kedua di ujitest pembebanan kuat tekan sesudah 7 hari c Benda uji ketiga di ujitest pembebanan kuat tekan sesudah 14 hari d Benda uji keempat di ujitest pembebanan kuat tekan sesudah 28 hari

2. Pekerjaan Bekisting Beton