Pendahuluan K3LH 10 JP 234

A. Pendahuluan

Atap adalah penutup bagian atas bangunan, yang berfungsi sebagai penutup seluruh ruangan yang ada di bawahnya. Secara arsitektur bentuk atap berpengaruh terhadap keindahan suatu bangunan dan pemilihan tipe atap sebaiknya disesuaikan dengan lingkungan setempat dan proporsional terhadap bangunan pada lingkungan tersebut. Atap harus ditopang konstruksi yang kuat, jenis konstruksi atap tergantung jenis bahan penutup atap dan bentuk atap yang akan digunakan.Jenis penutup atap saat ini banyak ragam baik bahan maupun bentuk, desain serta warna, seperti dikenal secara umum atap terbuat dari beton, atap seng, atap sirap, atap ilalang, atap genteng dan lain sebagainya. Jenis bahan penutup atap merupakan faktor yang sangat mempengaruhi keserasian atap, dalam pemilihan jenis penutup atap ini ada beberapa kriteria 77 yang perlu diperhatikan antara lain seperti kondisi iklim setempat, seperti misalnya untuk daerah panas sebaiknya menggunakan penutpu atap yang menimbulkan efek sejuk seperti memakai atap genteng, bagaimana dengan bentuk keserasian atau fungsi dari bangunan tersebut, kemudian bagaimana dengan ketersediaan bahan penutup atap yang digunakan. Berikut ini adalah pemilihan atap, yang didasarkan atas pilihan karakteristik lokasi dan jenis atap yang digunakan; 1 Atap dari bahan bersifat isolasi terhadap panas, dingin dan bunyi 2 Atap yang berfungsi kedap rapat terhadap air hujan dan tidak tembus air 3 Atap yang tahan terhadap perubahan bentuk akibat pergantian cuaca 4 Atap yang memerlukan sedikit perawatan, seperti tidak perlu cat 5 Atap yang tidak mudah terbakar 6 Atap yang memiliki bobot ringan. 7 Atap yang awet dan usian tahan lama. Kemudian mengenai konstruksi rangka atap yang digunakan untuk jenis atap genteng, biasanya digunakan rangka atap kuda-kuda. Rangka atap kuda– kuda adalah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk mendukung beban atap termasuk juga berat sendiri dan sekaligus memberikan bentuk dan jenis penutup pada atap. Pada dasarnya konstruksia kuda–kuda terdiri dari rangkaian batang yang membentuk segitiga, dengan mempertimbangkan berat atap serta bahan penutup atap, maka desain konstruksi kuda–kuda akan berbeda satu sama lain. Setiap susunan rangka batang haruslah merupakan satu kesatuan bentuk yang kokoh yang nantinya mampu memikul beban yang bekerja pada konstruksi tanpa mengalami perubahan. Beberapa syarat-syarat konstruksi atap yang harus dipedomani antara lain, yaitu; 1 Konstruksi atap harus kuat menahan berat sendiri dan tahan terhadap beban-beban yang bekerja padanya. 2 Pemilihan bentuk atap yang sesuai sehingga menambah keindahan serta kenyamanan bagi penghuninya. 3 Bahan penutup atap harus sesuai dengan fungsi bangunan tersebut, dan tahan terhadap pengaruh cuaca. 4 Sesuai dengan ciri khas arsitektur tradisional bangunan sekitar. 5 Kemiringan atau sudut atap harus sesuai dengan jenis bahan penutupnya. Makin rapat jenis bahan penutupnya, maka 78 kemiringannya dapat dibuat lebih landai, seperti bahan dari seng, kaca, asbes dan lain – lainnya.

B. Jenis Bahan Penutup Atap