A. Pendahuluan
Atap adalah penutup bagian atas bangunan, yang berfungsi sebagai penutup seluruh   ruangan   yang   ada   di   bawahnya.  Secara   arsitektur   bentuk   atap
berpengaruh   terhadap   keindahan   suatu   bangunan   dan   pemilihan   tipe   atap sebaiknya   disesuaikan   dengan   lingkungan   setempat   dan   proporsional
terhadap bangunan pada lingkungan tersebut. Atap harus ditopang konstruksi yang   kuat,   jenis   konstruksi   atap   tergantung   jenis   bahan   penutup   atap   dan
bentuk atap yang akan digunakan.Jenis penutup atap saat ini banyak ragam baik bahan maupun bentuk, desain serta warna, seperti dikenal secara umum
atap terbuat dari beton, atap seng, atap sirap, atap ilalang, atap genteng dan lain sebagainya.
Jenis   bahan   penutup   atap   merupakan   faktor   yang   sangat   mempengaruhi keserasian atap, dalam pemilihan jenis penutup atap ini ada beberapa kriteria
77
yang   perlu   diperhatikan   antara   lain   seperti   kondisi   iklim   setempat,   seperti misalnya   untuk  daerah  panas  sebaiknya   menggunakan  penutpu   atap  yang
menimbulkan efek sejuk seperti memakai atap genteng, bagaimana dengan bentuk keserasian atau fungsi dari bangunan tersebut, kemudian bagaimana
dengan ketersediaan bahan penutup atap yang digunakan. Berikut ini adalah pemilihan atap, yang didasarkan atas pilihan karakteristik lokasi dan jenis atap
yang digunakan; 1 Atap dari bahan bersifat isolasi terhadap panas, dingin dan bunyi
2 Atap yang berfungsi kedap rapat terhadap air hujan dan tidak tembus air
3 Atap yang tahan terhadap perubahan bentuk akibat pergantian cuaca 4 Atap yang memerlukan sedikit perawatan, seperti tidak perlu cat
5 Atap yang tidak mudah terbakar 6 Atap yang memiliki bobot ringan.
7 Atap yang awet dan usian tahan lama.
Kemudian mengenai konstruksi rangka atap yang digunakan untuk jenis atap genteng, biasanya digunakan   rangka atap kuda-kuda. Rangka atap kuda–
kuda adalah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk mendukung beban atap termasuk juga berat sendiri dan sekaligus memberikan bentuk dan
jenis penutup pada atap.  Pada dasarnya konstruksia kuda–kuda terdiri dari rangkaian   batang   yang   membentuk   segitiga,   dengan   mempertimbangkan
berat   atap   serta   bahan   penutup   atap,   maka   desain   konstruksi   kuda–kuda akan   berbeda   satu   sama   lain.   Setiap   susunan   rangka   batang   haruslah
merupakan satu kesatuan bentuk yang kokoh yang nantinya mampu memikul beban yang bekerja pada konstruksi tanpa mengalami perubahan.
Beberapa  syarat-syarat konstruksi atap yang harus dipedomani  antara lain, yaitu;
1 Konstruksi atap harus kuat menahan berat sendiri dan tahan terhadap beban-beban yang bekerja padanya.
2 Pemilihan  bentuk  atap  yang sesuai  sehingga   menambah keindahan serta kenyamanan bagi penghuninya.
3 Bahan penutup atap harus sesuai dengan fungsi bangunan tersebut, dan tahan terhadap pengaruh cuaca.
4 Sesuai dengan ciri khas arsitektur tradisional bangunan sekitar. 5 Kemiringan   atau   sudut   atap   harus   sesuai   dengan   jenis   bahan
penutupnya.   Makin   rapat   jenis   bahan   penutupnya,   maka
78
kemiringannya   dapat   dibuat   lebih   landai,   seperti   bahan   dari   seng, kaca, asbes dan lain – lainnya.
B. Jenis Bahan Penutup Atap