Pada konstruksi baja, sambungan pelat ataupun sambungan profil baja lazim dilakukan,     karena   ada   kemungkinan   suatu   profil   baja   kurang   panjangnya,
tetapi   selain   itu   ada   juga   kemungkinan   diadakan   sambungan   karena pertemuan   suatu   batang   dengan   batang   yang   lain   pada   satu   titik   buhul,
dengan menggunakan pelat buhul. Adapun sambungan baja dilakukan untuk tujuan;
1 Untuk  menggabungkan  beberapa   batang  baja  membentuk  kesatuan konstruksi sesuai kebutuhan.
2 Untuk   mendapatkan   ukuran   baja   sesuai   kebutuhan   panjang,   lebar, tebal, dan sebagainya.
3 Untuk memudahkan dalam penyetelan konstruksi baja di lapangan. 4 Untuk memudahkan penggantian bila suatu bagian  batang konstruksi
mengalami rusak. 5 Untuk memberikan kemungkinan adanya bagian  batang konstruksi
yang   dapat   bergerak   missal   peristiwa   muai-susut   baja   akibat perubahan suhu.
Alat   penyambung   yang   lazim   digunakan   untuk   profil   baja   ialah   baut,   paku keling   dan   Las.   Kalau   dibandingkan   ketiga   alat   penyambung   ini,   alat
penyambung   las   merupakan   alat   penyambung   yang   menghasilkan sambungan  yang  lebih  kaku.  Kemudian   untuk    alat  penyambung  baut  dan
paku  keling,   alat   penyambung  paku  keling  menghasilkan   sambungan   yang lebih kaku jika dibandingkan dengan alat penyambung baut.
Jadi dalam konstruksi  struktur baja dikenal tiga jenis sambungan, yaitu; 1 Sambungan dengan menggunakan Baut
2 Sambungan dengan menggunakan Paku Keling 3 Sambungan dengan menggunakan Las
1. Sambungan Menggunakan Baut
170
Baut adalah salah satu alat penyambung profil baja, selain paku keling dan las. Baut yang lazim digunakan sebagai alat penyambung profil baja adalah
baut hitam dan baut berkekuatan tinggi. Baut hitam terdiri dari 2 jenis, yaitu : Baut   yang   diulir   penuh   dan   baut   yang   tidak   diulir   penuh,   sedangkan   baut
berkekuatan   tinggi   umumnya   terdiri   dari   3   type   yaitu,   baut   baja   karbon sedang, baut baja karbon rendah, dan baut baja tahan karat. Baut adalah alat
sambung   dengan   batang   bulat   dan   berulir,   salah   satu   ujungnya   dibentuk kepala baut umumnya bentuk kepala segi enam dan ujung lainnya dipasang
murpengunci.   Dalam  pemakaian   di  lapangan,   baut   dapat  digunakan   untuk membuat   konstruksi   sambungan   tetap,   sambungan   bergerak,   maupun
sambungan sementara yang dapat dibongkardilepas kembali. Bentuk uliran batang baut untuk baja bangunan pada umumnya ulir segi tiga ulir tajam
sesuai   fungsinya   yaitu   sebagai   baut   pengikat.   Sedangkan   bentuk   ulir   segi empat ulir tumpul umumnya untuk baut-baut penggerak atau
pemindah tenaga misalnya dongkrak atau alat-alat permesinan yang lain.
Elemen yang disambung Pelat Penyambung
Elemen yang disambung
Profil IWF Profil IWF
Gambar 6-2 : Sambungan Profil IWF dengan Baut
Baut untuk konstruksi baja bangunan dibedakan 2 jenis :
1
Baut   Hitam;  Yaitu   baut   dari   baja   lunak      St-34     banyak   dipakai   untuk
konstruksi ringan  sedang misalnya bangunan gedung, diameter lubang dan diameter batang baut memiliki kelonggaran 1 mm.
2
Baut   Pass;  Yaitu   baut   dari   baja   mutu   tinggi      ³   St-42      dipakai   untuk
konstruksi berat atau beban bertukar seperti jembatan jalan raya, diameter lubang dan diameter batang baut relatif pass yaitu kelonggaran d 0,1 mm.
Macam-macam ukuran diameter baut untuk konstruksi baja antara lain D716”  d = 11,11 mm  D78”  d = 22,22 mm
171
D12”  d = 12,70 mm  D 1”  d = 25,40 mm D58”  d = 15,87 mm  D118”  d = 28,57 mm
D34”  d = 19,05 mm  D114”  d = 31,75 mm
Gambar 6-3 : Bentuk Baut
Beberapa keuntungan sambungan menggunakan baut antara lain :  Lebih mudah dalam pemasanganpenyetelan konstruksi di lapangan.
 Konstruksi sambungan dapat dibongkar-pasang.  Dapat   dipakai   untuk   menyambung   dengan   jumlah   tebal   baja      4d
Tidak seperti paku keling dibatasi maksimum 4d.  Dengan menggunakan jenis Baut Pass maka dapat digunakan untuk
konstruksi berat jembatan.
2. Sambungan menggunakan Paku Keling