Pemeriksaan Kayu Olahan Karakteristik Kayu

1. Pemeriksaan Kayu Olahan

Untuk mendapatkan kualitas kayu hasil olahan yang baik, berbagai cara pemeriksaan dapat dilakukan; mulai dari pengiriman, pemeriksaan dokumen, pemeriksaan fisik, dan sampai pada penyimpanan, agar kayu tetap dalam kondisi baik. Kayu olah umumnya menggunakan perekat lem, sebaiknya perhatikan lembar demi lembar kayu olahan, terjamin tidak terkelupas lemnya. Pemeriksaan secara visual tanpa alat kayu hasil olahan secara kasat mata dapat dilihat, dari mulai cacat dari pabrik, Cacat karena pengerjaan mesin machine defect cacat dalam proses transportasi, cacat karena jamur atau terendam air, kesemua itu akan menjadikan mutu kayu olahan menjadi berkurang. Proses transportasi dan penyimpanan yang kurang baik, akan menjadikan kayu hasil olahan melengkung, hal tersebut perlu diperhatikan juga dalam pemeriksaan. Oleh karena itu, proses penyimpanan atau mobilisasi kayu tidak menutup kemungkinan kayu akan melengkung. Demikian juga karena arah serat kayu, penyusutan bisa membuat kayu berubah bentuk.Pemeriksaan kayu hasil olahan, selain melihat faktor fisik, baik itu warna, kehalusan pabrikan, kelurusan, dan tidak cacat, selain itu untuk pemeriksaan panjang, lebar, dan tebal dapat menggunakan meteran untuk pemeriksaan ukuran. Kualitas kayu hasil olahan dapat dilihat pada permukaan luarnya, hal ini dikarenakan lapisan luar berhubungan dengan keadaan lapisan muka dan lapisan belakang dalam hal cacat alami dan cacat teknis. Cacat alami terjadi atau terdapat pada kayu lapis yang disebabkan oleh faktor alami, cacat teknis, terjadi atau terdapat pada kayu lapis yang disebabkan oleh faktor teknis atau proses pengolahan. pemeriksaan mutu lapisan luar dilakukan secara visual dan untuk mengetahui ukuran cacat digunakan meteran untuk setiap mutu ada kriteria mengenai cacat alami dan kerusakancacat teknis, baik kualitatif maupun kuantitatif. Pemeriksaan cacat kayu olahan yang bersifat kualitatif adalah cacat yang tidak bisa dinyatakan dengan angka, dan cacat yang bersifat kuantitatif adalah cacat yang kriterianya dapat dinyatakan dengan angka. Pemeriksaan berbagai macam cacat alami dan kerusakancacat teknis pada setiap standar tidak selalu sama, namun ada 27 persamaan dalam hal cacat yang penting seperti mata kayu, lubang gerek, perubahan warna, sisipan, tambalan dan permukaan kasar. 28 Tugas Buatlah rangkuman tentang kayu olahan, Komunikasikan kepada temanmu hasil rangkumanmu tersebut, dan bandingkan kepada temanmu intisari dari rangkuman tersebut ? Tulis dan Kerjakan tugas berikut tentang kayu: Sebutkan masing-masing 4 kayu yang termasuk dalam kategori kayu structural dan kayu non structural, yang ada di daerah mu Sebutkan masing-masing 4 kayu yang termasuk dalam kategori kayu kelas awet-1 dan kelas awet -4 yang ada di daerah mu. Jelaskan apa itu kayu olahan, beri 4-contoh yang kamu kenal, dan bagaimana cara membuatnya, buatkan penjelasanmu dalam bentuk laporan hasil penyelidikanmu ? Tugas Buatlah rangkuman tentang kayu olahan, Komunikasikan kepada temanmu hasil rangkumanmu tersebut, dan bandingkan kepada temanmu intisari dari rangkuman tersebut ? Tulis dan Kerjakan tugas berikut tentang kayu: Sebutkan masing-masing 4 kayu yang termasuk dalam kategori kayu structural dan kayu non structural, yang ada di daerah mu Sebutkan masing-masing 4 kayu yang termasuk dalam kategori kayu kelas awet-1 dan kelas awet -4 yang ada di daerah mu. Jelaskan apa itu kayu olahan, beri 4-contoh yang kamu kenal, dan bagaimana cara membuatnya, buatkan penjelasanmu dalam bentuk laporan hasil penyelidikanmu ? 29 GLOSSARY Adukan adalah suatu campuran dari bahan pengikat dan bahan pengisi serta air sampai konsisten tertentu. Bahan pengikat yang biasa dipakai adalah semen dan kapur, sedangkan bahan pengisi adalah pasir atau tras. Agregat, adalah sekumpulan butir- butir batu pecah, kerikil, pasir, ataumineral lainnya baik berupa hasil alam maupun buatan SNI No: 1737-1989-F Bekisting; Berasal dari bahasa Belanda, yaitu bekistingen, memiliki arti cetakan. Sementara itu, secara umum bekisting memiliki definisi sebagai cetakan sementara yang dibuat untuk menahan beton selama beton dituang atau di bentuk Beton adalah campuran bahan bangunan yang terdiri dari agregat mineral kerikil, pasir, semen dan air. fc’: adalah kuat tekan beton yang disyaratkan dalam Mpa, didapat berdasarkan pada hasil pengujian benda uji silinder berdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm “K”, Adalah simbol yang digunakan untuk mutu beton, atau menyatakan karakteristik kuat tekan beton beton kgcm2 dengan benda uji kubus sisi 15 cm, seperti K175, K225, dll. PC: Adalah singkatan Portland Cement, yaitu semen semen hidrolisis yang dihasilkan dengan cara menggiling bersama-sama dengan bahan tambahan berupa kristal senyawa kalsium sulfat dan ditambah dengan bahan tambahan mineral lain. SNI nomor 15-2049-2004. Vibrator, Alat penggetar dalam pekerjaan pengecoran beton Scaffolding adalah suatu struktur sementara yang digunakan untuk menyangga manusia dan material dalam konstruksi dalam melaksanaan pembangunan dan perbaikan bangunan, scafolding disebut juga perancah .

A. Pendahuluan