Pengadukan; Pengadukan beton di lapangan harus memenuhi ketentuan Mutu Beton

volume melalui perhitungan berat satuan volume dari masing- masing bahan.

3. Pengadukan; Pengadukan beton di lapangan harus memenuhi ketentuan

berikut : a Beton harus diaduk sedemikian hingga tercapai penyebaran bahan yang merata dan semua hasil adukannya harus dikeluarkan sebelum mesin pengaduk diisi kembali; b Pengadukan harus dilakukan tidak kurang dari 112 menit untuk setiap lebih kecil atausama dengan 1 m3 adukan. Waktu pengadukan harus ditambah ½ menit untuk setiappenambahan kapasitas 1 m3 adukan; c Pengadukan harus dilanjutkan minimal 112 menit setelah semua bahan dimasukkan kedalam mesin pengaduk atau sesuai dengan spesifikasi alat pengaduk; d Selama pengadukan berlangsung, kekentalan adukan beton harus diawasi terusmenerus dengan jalan memeriksa slump pada setiap campuran beton yang baru; e Kekentalan beton harus disesuaikan dengan jarak pengangkutan; f Bila produksi beton dilakukan oleh perusahaan beton siap pakai, maka keseragamanpengadukan harus mengikuti ketentuan yang berlaku; Perekaman data yang rinci harus dilakukan terhadap : 1 Waktu dan tanggal pengadukan dan pengecoran; 2 Proporsi bahan yang digunakan; 3 Jumlah adukan yang dihasilkan; 4 Lokasi pengecoran akhir pada struktur.

2. Mutu Beton

Mutu Beton menyatakan kekuatan tekan luas bidang permukaan, beton dengan mutu fc 25 menyatakan kekuatan tekan minimum adalah 25 MPa pada umur beton 28 hari, dengan menggunakan silinder beton diameter 15 cm, tinggi 30 cm. Mengacu pada standar SNI 03-2847-2002 yang merujuk pada ACI American Concrete Institute. 1 MPa = 10 kgcm2.Karakteristikbeton dengan mutu K-250 menyatakan kekuatan tekan karakteristik minimum adalah 250 kgcm2 pada umur beton 28 hari, dengan menggunakan kubus beton ukuran 15x15x15 cm. Mengacu pada PBI 71 yang merujuk pada standar eropa lama. 238 kekuatan tekan karakteristik ialah kekuatan tekan, dimana dari sejumlah besar hasil-hasil pemeriksaan benda uji, kemungkinan adanya kekuatan tekan yang kurang dari itu terbatas sampai 5 saja. Yang diartikan dengan kekuatan tekan beton senantiasa ialah kekuatan tekan yang diperoleh dari pemeriksaan benda uji kubus yang bersisi 15 +0,06 cm pada umur 28 hari.Sedangkan fc’ adalah kuat tekan beton yang disyaratkan dalam Mpa, didapat berdasarkan pada hasil pengujian benda uji silinder berdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Penentuan nilai fc’ boleh juga didasarkan pada hasil pengujian pada nilai fck yang didapat dari hasil uji tekan benda uji kubus bersisi 150 mm. Dalam hal ini fc’ didapat dari perhitungan konversi berikut ini. Fc’=0,76+0,2 log fck15 fck, dimana fck adalah kuat tekan beton dalam MPa, didapat dari benda uji kubus bersisi 150 mm. Atau perbandingan kedua benda uji ini, untuk kebutuhan praktis bisa diambil berkisar 0,83. Apakah Perbedaan Mutu Beton K dengan fc’ Mpa? Dalam sebuah perencanaan beton biasanya output yang dihasilkan adalah fc’ dalam satuan Mpa.Namun dalam spesifikasi teknis tercantumkan adalah mutu beton dengan menggunakan beton K seperti K225. Ketika mendesain beton digunakan mutu beton K. Kemudian ada pertanyaan “Samakah Mutu Beton K dengan fc’ Mpa ?”. Jawabannya tidak sama, karena K adalah kuat tekan karakteristik beton kgcm2 dengan benda uji kubus bersisi 15 cm. Sedangkan fc’ dalam Mpa adalah kuat tekan beton yang disyaratkan Mpa atau kgcm2 dengan benda uji silinder. Jadi, karena terjadi perbedaan benda uji maka mutu betonnya menjadi tidak sama. Sebagai hasil contoh, fc’22,5 Mpa itu setara dengan mutu beton berkisar K-271. Apakah kuat tekan Karakteristik itu?kekuatan tekan karakteristik ialah kekuatan tekan, dimana dari sejumlah besar hasil-hasil pemeriksaan benda uji, kemungkinan adanya kekuatan tekan yang kurang dari itu terbatas sampai 5 saja. Yang diartikan dengan kekuatan tekan beton senantiasa ialah kekuatan tekan yang diperoleh dari pemeriksaan benda uji kubus yang bersisi 15 +0,06 cm pada umur 28 hari. 239 Sedangkan fc’ adalah kuat tekan beton yang disyaratkan dalam Mpa, didapat berdasarkan pada hasil pengujian benda uji silinder berdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Penentuan nilai fc’ boleh juga didasarkan pada hasil pengujian pada nilai fck yang didapat dari hasil uji tekan benda uji kubus bersisi 150 mm. Dalam hal ini fc’ didapat dari perhitungan konversi berikut ini. Fc’=0,76+0,2 log fck15 fck, dimana fck adalah kuat tekan beton dalam MPa, didapat dari benda uji kubus bersisi 150 mm. Atau perbandingan kedua benda uji ini, untuk kebutuhan praktis bisa diambil berkisar 0,83 Sebagai bahan Perbandingan fc dan K, dapat dilihat dari hasil uji kuat tekan sebagai berikut ini; Dengan perbandingan kuat tekan benda uji : Contoh : Mutu beton fc 25 MPa benda uji silinder, mutu beton K berapa? Apabila benda uji kubus 15x15x15 cm Kuat tekan = 250 kgcm2 : 0,83 = 301,20 kgcm2 ~ K-300 Adukan Beton dan Mortar berdasarkan analisa BOW 1m³ adukan mortar 1 : 7 dibutuhkan bahan: Semen = 1 0.760 = 0.760 m³ 1250 = 950 Kg = 19 Sak Pasir = 7 0.675 = 4.725 m³ Dalil: 240 Mutu beton K adalah kuat tekan karakteristik beton kgcm2 dengan benda uji kubus sisi 15 cm. Mutu beton fc adalah kuat tekan beton dalam Mpa yang disyaratkan dengan benda uji silinder 15 cm dengan tinggi 30 cm. Seperti :  K – 400, kekuatan tekan beton = 400 kgcm2, dengan benda uji kubus 15 x 15 x 15  F’c = 40 MPa = kekuatan tekan beton = 40 Mpa, dengan benda uji silinder diameter 15 cm tinggi 30 cm

3. Uji Kuat Tekan Beton