71
eceng gondok ini biasa dijual oleh Bu Heddy ke pasar Pangururan pada saat pekan hari Rabu, dan kepada konsumen yang memesan kerajinan anyaman eceng gondok.
Harga kerajinan ini berkisar Rp. 15.000 – Rp. 120.000, tergantung jenis produk
kerajinan eceng gondok.
4.1.4 Pak Wanjen Simbolon
Pak Wanjen adalah seorang laki-laki berusia 32 tahun, ia memiliki seorang istri bernama Bu Lenni Pasaribu yang berusia 28 tahun dan belum memiliki anak.
Pekerjaan utama beliau adalah Satpol PP di kantor Bupati Samosir dan istrinya membuka usaha salon di rumah. Ide untuk mengolah eceng gondok ini berawal dari
rasa penasaran dan dan timbul rasa ingin mencoba membuat sendiri kerajinan eceng gondok.
“Sering hinan do au tu jabu ni uda Janter marmeam sambil mamereng imana mambaen kerajinan. Botari ro au tusi, sai
penasaran ma au inna roha ku „boasa boi i baen uda on kerajinan sian ombur-
ombur‟ bagak muse hasilna.” artinya: Saya sering datang ke rumah Pak Janter main-main sambil lihat dia buat
kerajinan. Sore hari biasanya saya datang, dan saya sangat penasaran „kog bisa dibuat kerajinan dari eceng gondok ya‟ itu dalam
hati saya, dan hasilnya pun bagus Wanjen Simbolon, 32 tahun.
Dari rasa penasaran timbul niat untuk belajar. Beliau belajar menganyam dari Pak Janter yang sudah lebih paham dan mengetahui banyak cara membuat kerajinan
eceng gondok. Menurut Pak Wanjen awal belajar menganyam ini merupakan hal yang sulit. Pak Wanjen belajar membuat anyaman dasar hingga proses akhir
pembuatan kerajinan. Produk kerajinan pertama kali yang dibuat Pak Wanjen adalah tas dan hasilnya masih kurang bagus. Pak Wanjen belajar terus agar kerajinan yang
Universitas Sumatera Utara
72
dihasilkannya bagus. Pak Wanjen belajar menganyam eceng gondok selama 3 minggu.
“Gak cukup cuman sekali aja coba menganyam eceng gondok ini dek. Perlu waktu yang cukup dan kesabaran untuk menganyam eceng
gondok ini, karna pada dasarnya juga saya sama sekali belum pernah menganyam. Saya sering mengalami masalah pada urat leher saya
karna sering tegang waktu menganyam Wanjen Simbolon, 32
tahun.” Dari proses belajar, Pak Wanjen sudah bisa membuat kerajinan eceng gondok
seperti tas sandang dan tas ransel khusus untuk anak sekolah, dan sarung tablet. Pak Wanjen memulai usaha kerajinan eceng gondok ini sejak tahun 2015 sampai saat ini.
Usaha ini tetap bertahan karena hanya membutuhkan modal sedikit, dan menghasilkan keuntungan yang lumayan besar. Selain karena eceng gondok mudah
didapatkan di Danau Toba, Pak Wanjen juga membuat sendiri cetakan kerajinan. Pak Wanjen juga menerima pesanan, konsumen dapat memesan tas ataupun
jenis kerajinan lainnya sesuai dengan selera mereka. Harga produk kerajinan Pak Wanjen tergantung tingkat kesulitan dan ukuran tas yang dibuat. Rata-rata harga tas
yang dijual berkisar antara Rp. 70.000 sampai dengan Rp. 120.000. Biasanya Pak Wanjen menerima pesanan tas terutama dari anak-anak sekolah, karena seluruh
sekolah yang ada di Samosir baik SD, SMP, SMA, dan SMK wajib menggunakan tas eceng gondok setiap hari kamis.
Universitas Sumatera Utara
73
4.2 Kebanjiran Pesanan Memicu KerjaSama