Kebanjiran Pesanan Memicu KerjaSama

73

4.2 Kebanjiran Pesanan Memicu KerjaSama

Usaha kerajinan ini sangat bergantung pada besar-kecilnya pesanan yang diterima. Tiap-tiap pengrajin memperoleh jumlah pesanan yang berbeda-beda, dan jumlah pesanan ini tidak menentu tiap bulannya. Biasanya jumlah pesanan meningkat ketika anak sekolah memasuki tahun ajaran baru. Siswai mulai dari tingkat SD, SMP, SMA dan SMK mulai memesan tas eceng gondok untuk digunakan ke sekolah. Apabila seorang pengrajin kebanjiran pesanan 10 , maka akan timbul hubungan kerjasama antar pengrajin. Bentuk hubungan kerjasama mereka adalah berbagi pekerjaan menganyam eceng gondok. Seperti hubungan yang terjalin antara Pak Janter dan Bu Merli, apabila Pak Janter mendapat pesanan yang banyak maka beliau akan menghubungi Bu Merli untuk membantu membuat tas eceng gondok. Ketika proses wawancara Bu Merli mengatakan bahwa dia membantu Pak Janter membuat anyaman tas yang masih kasar. Anyaman kasar yang dimaksud adalah tas yang masih berbentuk setengah jadi, polos, dan tidak memiliki hiasan. Dalam proses pengerjaannya Bu Merli tidak perlu repot-repot menyediakan bahan. Eceng gondok kering disediakan oleh Pak Janter dan diantar ke rumah Bu Merli. Selanjutnya Bu Merli tinggal menganyam tas eceng gondok setengah jadi. 10 Kebanjiran pesanan yang dimaksud adalah seorang pengrajin yang mendapat pesanan membuat produk kerajinan lebih dari 20 buah. Universitas Sumatera Utara 74 Hal tersebut dilakukan oleh Pak Janter dengan tujuan untuk menghemat waktu dan tenaga dalam proses pengerjaan, selain itu memiliki tujuan untuk menjaga hubungan kerjasama yang baik antar pengrajin. Dalam menjalankan kerjasama ini mereka menjaga komunikasi tetap terjalin. Melalui komunikasi yang baik muncul kesepakatan harga diantara mereka. Tas eceng gondok setengah jadi ini dijual oleh Bu Merli dengan harga Rp 100.000 per 3 buah tas. Dan harga tersebut merupakan kesepakatan bersama antara Pak Janter dan Bu Merli. Menurut Bu Merli harga tersebut cocok mengingat bahwa bahan menganyam tidak lagi disediakan oleh Bu Merli dan hasil anyaman yang diberikan adalah anyaman kasar atau produk setengah jadi. Selanjutnya anyaman tas setengah jadi ini akan dirapikan oleh Pak Janter dengan memberi tali, kancing, ritsleting, voering, dan aksesoris lainnya. Foto 3 Sumber : Foto Fitri Malau, 2016. Proses menganyam tas setengah jadi Universitas Sumatera Utara 75 Foto 4 Sumber : Foto Fitri Malau, 2016. Bentuk tas setengah jadi

4.3 Pinjam Meminjam Alat Menganyam