55
5 a
s
=
t v
= R
v
2
6 a
t
= R α a =
a a
t s
2 2
7 α =
t
8 F
s
= m.a
s
B. Penelitian yang Relevan
1. Sumarsono 2005 dari hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa:”Terdapat interaksi pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif model STAD dan
model jigsaw dengan aktivitas belajar siswa terhadap prestasi belajar Fisika pada pokok bahasan tegangan dan arus bolak-balik.”
2. Widha Sunarno 1998 dari hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa : “Model animasi simulasi dengan bantuan komputer dapat digunakan untuk menjaring dan
mereduksi miskonsepsi
dinamika serta
memberikanmenumbuhkan minatmotivasi ketertarikan dan perasaan gembira di dalam diri siswa.”
3. Literzet Sobri 2004 dari hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa :”Terdapat pengaruh pembelajaran dengan menggunakan media komputer terhadap
kemampuan konkret dan kemampuan abstrak”. 4. Ninik Hardiati, Suparmi, Cari, Widha Sunarno 2004 menyimpulkan bahwa :
“….media pembelajaran sangat diperlukan dalam mempelajari Fisika terutama untuk membuat siswa belajar dengan kondisi yang menyenangkan. Media animasi
simulasi komputer ini sangat diperlukan untuk mempelajari topik-topik Fisika di
56
mana untuk menampilkannya secara konkret agak rumit, sebagai contohnya adalah getaran harmonis”.
5. Thomas Suharmanto 2006 dari hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa : “Pembelajaran berbasis media komputer dapat meningkatkan kemampuan
kognitif siswa”.
C. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh Media Pembelajaran Power Point disertai Animasi dan Modul dilengkapi Alat Peraga terhadap Prestasi Belajar Fisika
Prestasi Belajar Fisika siswa merupakan cerminan kesanggupan atau kemahiran siswa dalam menguasai materi pelajaran Fisika. Prestasi Belajar Fisika
tersebut terukur melalui kesanggupan siswa dalam menuntaskan semua kompetensi dasar yang ada pada mata pelajaran tersebut, yang salah satunya adalah kemampuan
siswa dalam menguasai konsep Gerak Melingkar. Baik-buruknya, tercapai tidaknya kompetensi siswa dalam menguasai
konsep Gerak Melingkar tersebut, salah satunya dipengaruhi oleh Media pembelajaran yang digunakan oleh guru. Dalam konteks penelitian ini, Media
Pembelajaran Power Point disertai Animasi dan Modul dilengkapi Alat Peraga dipilih oleh peneliti dengan dugaan agar Prestasi Belajar Fisika siswa meningkat
mencapai hasil yang memuaskan, sehingga kompetensi-kompetensi yang digariskan dalam tujuan pembelajaran fisika, khususnya aspek Gerak Melingkar pun cepat
tercapai. Menurut pemikiran peneliti, siswa yang diajar dengan menggunakan Media
57
Pembelajaran Media Pembelajaran Power Point akan lebih menarik, dan merangsang kegairahan siswa dalam mengikuti pembelajaran sehingga pencapaian hasil pun lebih
baik. Tayangan slide-slide melalui Power Point lebih mampu mengatasi terjadinya miskonsepsi di kalangan siswa. Dengan tayangan tersebut, akan membuat konsep-
konsep fisika yang semula abstrak mampu divisualisasikan secara konkret sehingga kesalahpahaman, kesalahpenafsiran siswa akan materi Fisika khususnya konsep
Gerak Melingkar bisa diminimalisir. Selain itu, dengan tayangan slide lewat Power Point siswa lebih menikmati pembelajaran dalam suasana yang menyenangkan,
secara cermat mengamati detail-detail tayangan Power Point dengan seksama. Siswa akan lebih aktif berpikir, responsif menganalisis tayangan, dan kreatif dalam
memecahkan masalah. Dengan pembelajaran model demikian, semua kompetensi yang dimiliki siswa akan diberdayakan baik dari aspek kognitif, afektif, maupun
psikomotoriknya melalui Power Point yang telah disajikan. Aktivitas semacam itu jelas-jelas tidak mungkin bisa dilaksanakan kalau pembelajaran fisika hanya
bertumpu pada Modul bahan ajar tertulis. Modul merupakan bahan ajar tertulis yang dirancang sedemikian rupa agar
siswa secara mandiri mampu mempelajarinya. Bila siswa tidak memiliki kegemaran membaca, kebiasaan membaca, dan taraf kemampuan membacanya tidak andal maka
bisa jadi pesan-pesan informasi yang dikomunikasi lewat Modul sukar dicerna dan dipahami dengan baik. Akibatnya kesalahpahaman mudah terjadi. Selain itu, melalui
modul tersebut, siswa tidak begitu terangsang bergairah mengikuti pembelajaran, bosan dan agak enggan membaca. Lebih-lebih bila isi Modul sulit sekali dipelajari,
58
mungkin siswa tidak mau meneruskan dan malas mempelajarinya. Akibat lebih lanjut berdampak pada pencapaian hasil pelajaran menjadi rendah.
Berdasarkan pemikiran tersebut, diduga pembelajaran Fisika yang dilaksanakan dengan Media Pembelajaran Power Point akan mempengaruhi Prestasi
Belajar Fisika siswa. Artinya, siswa yang diajar dengan Media Pembelajaran Power Point lebih baik hasil atau pretasi belajarnya daripada yang diajar dengan melalui
Modul.
2. Pengaruh Kreativitas Tinggi dan Kreativitas Rendah terhadap Prestasi Belajar Fisika
Siswa yang memiliki Kreativitas Tinggi cenderung lebih luwes fleksibel, lancar, mandiri, berpikir orisinil dan mendasar, elaboratif berpikir secara rinci dan
realistis dalam menanggapi gagasan atau menghadapi tantangan. Sifat-sifat dan sikap seperti itu sangat dibutuhkan dalam kegiatan belajar agar prestasi belajar yang terkait
dengan pemahaman dan penguasaan konsep Gerak Melingkar menjadi baik. Belajar konsep Gerak Melingkar pada hakikat merupakan aktivitas siswa
dalam mendayakan semua pikirannya atau kemampuan intelektualnya untuk memahami, menafsirkan, dan menguasai secara kognitif, afektif, maupun
psikomotorik berkenaan dengan konsep-konsep Gerak Melingkar. Oleh sebab itu, hasil pemahaman dan penguasaan siswa merupakan gambaran seberapa kedalaman
dan kemeluasan wawasan siswa tentang konsep Gerak Melingkar tersebut. Siswa yang kurang luas wawasan, pengetahuan dan pengalamannya, cenderung kurang
59
lancar, mahir, terampil dalam menguasai konsep yang diberikan. Hal ini dapat disadari karena sesuatu yang harus disampaikan tidak mendukung, ide-ide yang
terbatas membuat kemacetan dalam memahai dan menguasai konsep yang dipelajari. Berpijak pada hal itu, agar siswa mampu memahami dan menguasai konsep-
konsep yang berkenaan dengan gerak melingkar diperlukan pemikiran yang kritis dan kreativitas yang tinggi. Tanpa itu, cenderung siswa akan susah bagaimana
menganalisis, menilai, menafsirkan, dan mengkonstruksikan kembali pikirannya ke dalam pemahaman dan penguasaan konsep Gerak Melingkar yang dikajidalaminya.
Di samping itu, dengan kreativitas yang tinggi, cenderung siswa akan belajar semaksimal mungkin dengan cara-caranya sendiri. Dia akan mengoptimalkan segala
kemampuan berpikirnya untuk mencari beberapa solusi yang sekiranya cocok digunakan dalam kaitannya dengan kesulitan belajar yang dihadapinya. Segala
tantangan akan ditempuhnya demi sebuah cita-cita yaitu memperoleh hasil atau prestasi belajar yang tinggi.
Berdasarkan pemikiran tersebut, diduga siswa yang memiliki kreativitas tinggi, prestasi belajar fisikanya juga tinggi daripada siswa yang kreativitasnya
rendah. Artinya, siswa yang memiliki kreativitas tinggi, diduga prestasi belajar fisikanya lebih baik daripada yang memiliki kreativitas rendah.
3. Interaksi antara Media Pembelajaran dan Kreativitas Siswa terhadap Prestasi Belajar Fisika
60
Interaksi diartikan sebagai gejala yang berbeda dari perlakuan utama sekiranya variabel-variabel utama tersebut diintervensi oleh variabel lain. Dalam
konteks penelitian ini akan dilihat gejala yang berbeda dari Media Pembelajaran Power Point disertai Animasi dan Media Pembelajaran Modul dilengkapi Alat Peraga
dengan Kreativitas Tinggi dan Rendah. Seberapa besar perbedaan di antara semua kelompok siswa tersebut yang terdiri atas kelompok siswa dengan kreativitas tinggi
diajar dengan Media Pembelajaran Power Point, kelompok siswa dengan Kreativitas Tinggi diajar dengan Media Pembelajaran Modul, kelompok siswa dengan
Kreativitas Rendah diajar dengan Media Pembelajaran Power Point, dan kelompok siswa dengan Kreativitas Rendah diajar dengan Media Pembelajaran Modul.
Keberhasilan penggunaan Media Pembelajaran dipengaruhi pula oleh Kreativitas siswa. Dengan Kreativitas tersebut, siswa akan berusaha memahami,
menafsirkan, menilai, menganalisis secara rasional, kritis, dan kreatif materi yang sedang dipelajarinya. Orientasi siswa dalam menentukan cara dan intensitas kegiatan
belajarnya sangat ditentukan oleh Kreativitas tersebut. Oleh karena itu terdapat hubungan timbal balik antara Media Pembelajaran dengan Kreativitas siswa.
Keefektifan penggunaan Media Pembelajaran Power Point disertai Animasi akan lebih besar terlihat pada proses belajar-mengajar yang siswanya mempunyai
Kreativitas Tinggi. Sebaliknya penggunaan Media Pembelajaran Modul dilengkapi Alat Peraga tidak akan berbeda secara substansial melalui Modul dalam proses
belajar-mengajar yang siswanya mempunyai Kreativitas Rendah. Dengan demikian, baik Media Pembelajaran maupun Kreativitas sama-sama mempunyai pengaruh
61
terhadap Prestasi Belajar Fisika, sehigga dapat diduga terdapat interaksi antara Media Pembelajaran dan Kreativitas terhadap Prestasi Belajar Fisika siswa. Secara
visual pemikiran tersebut dapat dilukiskan sebagai berikut.
Gambar 1. Alur Berpikir
D. Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan kajian teori di atas, jawaban sementara terhadap masalah dalam penelitian ini dirumuskan dalam tiga hipotesis penelitian sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh antara Media Pembelajaran Power Point disertai Animasi dan Modul dilengkapi Alat Peraga terhadap Prestasi Belajar Fisika siswa kelas X
semester 1 SMA Negeri 7 Surakarta tahun pelajaran 20062007. 2. Terdapat pengaruh antara Kreativitas Tinggi dan Rendah terhadap Prestasi Belajar
Fisika siswa kelas X semester 1 SMA Negeri 7 Surakarta tahun pelajaran 20062007.
Siswa dengan Kreativitas
Pembelajaran Fisika
Modul Dilengkapi
Alat Peraga
MMPembelajaran
Power Point Disertai
Animasi
Prestasi Belajar
Fisika
Tinggi
Rendah Tinggi
Rendah
62
3. Terdapat interaksi antara Media Pembelajaran dan Kreativitas siswa terhadap Prestasi Belajar Fisika siswa kelas X semester 1 SMA Negeri 7 Surakarta tahun
pelajaran 20062007.
63
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Surakarta Jalan Mr. Muh. Yamin No.79 Surakarta. Perlakuan penelitian dilakukan pada siswa kelas X semester 1
tahun pelajaran 2006-2007.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen dengan rancangan faktorial 2 x 2.
Subjek penelitian ini dibagi atas dua kelompok secara acak dengan membagi kelompok berdasarkan kelas, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok pembanding
kontrol. Kelompok eksperimen diajar dengan Media Pembelajaran Power Point disertai Animasi. Hal mengenai langkah-langkah prosedur mengajar dengan Media
Pembelajaran Power Point disertai Animasi ini dapat dilihat pada skenario pembelajaran atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Kelompok
pembanding kontrol diajar dengan Media Pembelajaran Modul dilengkapi Alat Peraga. Kelompok kelas eksperimen dilakukan di kelas X-2 dan X-8, sedangkan
kelompok kelas pembanding kontrol nya adalah siswa kelas X-1 dan X-4 . Menurut Nunan 1992, desain penelitian yang digunakan ialah eksperimen
dengan rancangan faktorial 2 x 2 terlihat pada gambar berikut: