Stasiun Penimbangan Stasiun Penanganan Tebu Cane Hendling Station

1. Stasiun Penimbangan

Tebu dari areal perkebunan diangkut ke truk untuk dibawa kepabrik, jenis truk atau mobil yang mengangkut tebu ke pabrik ada 2 jenis truk yaitu truk besar dan truk kecil, dimana kapasitas-kapasitas truk kecil dan teruk besar berbeda berat muatan. Tebu yang diangkut dengan teruk kecil dengan kapasitas berat 5-6 ton sedangkan truk besar kapasitas berat mencapai mutanya 10-12 ton. Tebu yang diangkut oleh truk-truk dengan dua jenis mobil yaitu mobil truk besar dan mobil truk kecil. Tebu yang diangkut oleh truk ke pabrik ditimbang terlebih dahulu di penimbangan untuk mengetahui berat-berat tebu yang diangkut setiap masing- nasing truk kehalaman pabrik.. Sistem pembongkaran tebu yang ditruk ada dua sistem pembongkaran yaitu dengan cara cane lifter yang dikendalikan oleg elektro motor dan dengan alat trippler berupa plat yang digerakkan oleh hidrolik.

2. Stasiun Penanganan Tebu Cane Hendling Station

Setelah melalui stasiun penimbangan tebu dimana mobil truk besar yang mengangkut tebu yang akan dipindahkan ke meja tebu cane feeding table dengan menggunakan cane filter yang dikendalikan dengan elektromotor Sedangkan tebu dari truk kecil dipindahkan ke feeding cane carrie dengan alat trippler berupa plat yang di gerakkan oleh hidrolik sampai kemiringan 60 selama 30 detik. Peralatan-peralatan pada cane hendling station ini bekerja dengan sistem hidrolik. Universitas Sumatera Utara Pada ujung cane feeding table yang membawa tebu tebu masuk ke cane leveller yang berfungsi untuk meratakan dan mengatur tebu masuk ke alat pemotongan berupa pisau tebu cane cutter. Pada pemotongan tebu ada dua jenis pemotongan yaitu cane catter I dan cane catter II. a. Cane catter I Cane catter I digunakan untuk memotong tebu agar tebu terpotong-potong rata walaupun masih kasar. b. Cane catter II Cane catter II digunakan sebagai alat pemecah tebu yang telah di potong- potong oleh catter I dengan tujuan agar menjadi lebih halus dari pemotongn dari catter I 3 Stasiun Gilingan Tebu yang telah halus di potong-potong oleh catter I dan catter II dan selanjutnya masuk kedalam mesin giling agar lebih halus lagi sehingga mudah untuk diperas dan memperbesar kapasitas pemerasan. Mesin giling ini berfungsi untuk mendapatkan air nira sebanyak mungkin. Penggilingan pemerasan dilakukan lima kali gilingan Lima Set Three Roller Mill yang disusun seri dengan memakai tekanan hidrolik yang berbeda-beda. Tebu yang digiling dilakukan lima kali dengan berbeda tekanan dan di tambahkan air imbibisi untuk mempermudah gilingan. Air imbibisi berfungsi untuk melarutkan nira yang amsih ada tertinggal pada ampas tersebut. Jumlah air imbibisi yang digunakan sudah ditetapkan kapasitasnya. Universitas Sumatera Utara Nira yang diperoleh dari stasiun gilingan di tampung ke bak panampung selanjutnya atau dipompakan menuju ke stasiun Pemurnian. 4.Stasiun Pemurnian Nira yang berasal dari stasiun penggilingan merupakan nira mentah, yang masih mengandung kotoran disamping gula, dapat dikatakan nira mentah ini hampir masih semua komponenartikel pada tebu masih ada didalamnya. Proses permurnian nira bertujuan untuk menghilangkan kotoran dari dalam nira segingga nira yang dihasilkan lebih murni . Untuk itu pelu adanya control pada proses pemurnian nira guna memproses produksi selanjutnya. Dengan control yang baik pada proses pemurnian nira terutama pada tangki pengendapan akan dapat memisahkan nira jernih dan nira kotor. Pada proses pemurnian ada 3 cara yaitu : 1. Cara fisik yaitu pemisahan kotoran-kotoran yang ada dalam nira mentah dengan pengendapan dan penyaringan 2. Cara kimia yaitu dengan menambahkan zat imia pada proses pemurnian. 3. Cara kimia-fisik yaitu proses penggabungan ini diendapkan pada clarifier dengan menambahkan Flokulant Pada pemurnian ini yang paling mempengaruhi adalah cara fisik kimia. Nira yang ada dalam tangki pengendapan akan ditambahkan bahan penolong seperti susu kapur dan gas belerang yang bertujuan untuk menetralkan nira dalam tangki pengendapan tapi masih ada kotoran atau pertikel-partikel dalam nira tersebut. Universitas Sumatera Utara Untuk menghilangkan pertikel-partikel tersebut akan ditambahkan Flokulant yang diaduk-aduk dengan kecepatan 2-4 rpm dan waktu untuk pengendapan nira 5-20 menit sedangkan suhu pada pemurnian nira kontiniu, apabila berubah-ubah suhunya akan merusak proses selanjutnya. Fungsi Flokulant adalah untuk mempercepat pengedapan yang bertidak sebagai pengikat partikel halus yang tidak larut dalam nira larutan untuk membentuk gumpalan partikel yang lebih besar dan mudah untuk diendapkan untuk disaring. Maka yang paling berpengaruh pada pemurnian nira adalah waktu pengendapan dan kecepatan pengadukan.

5. Stasiun Penguapan Evaporator Station