25 Menjadi salah satu tugas pimpinan perusahaan untuk dapat memberikan
motivasi dorongan kepada bawahannya agar dapat bekerja sesuai dengan pengarahan yang diberikan. Oleh sebab itu pengetahuan tentang motivasi perlu
diketahui oleh setiap pimpinan, setiap orang yang bekerja dengan orang lain.
2.1.2.3 Alat-Alat Motivasi
Menurut Hidjrachman dan Husnan 2002, alat-alat motivasi yang diberikan kepada karyawan kepada bawahan berupa:
a. Material Insentif. Material insentif adalah motivasi yang bersifat materiil
sebagai imbalan prestasi yang diberikan oleh karyawan. Yang termasuk material insentif adalah yang berbentuk uang dan barang-barang.
b. Nonmaterial Insentif. Nonmaterial insentif adalah motivasi yang tidak
berbentuk materi. Yang termasuk nonmaterial adalah penempatan yang tepat, pekerjaan yang terjamin, piagam penghargaan, perlakuan yang wajar
dan sejenisnya.
2.1.2.4 Teori Hierarki Kebutuhan Dari Maslow
Untuk memahami motivasi pegawai dalam penelitian ini digunakan teori morivasi dari Maslow atau yang disebut Teori Kebutuhan atau Model Hierarki
Kebutuhan dari Maslow. Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau pertentangan
yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri. Apabila pegawai kebutuhannya tidak terpenuhi maka pegawai tersebut akan
menunjukkan perilaku kecewa. Sebaliknya, jika kebutuhannya terpenuhi maka
Universitas Sumatera Utara
26 pegawai tersebut akan memperlihatkan perilaku yang gembira sebagai manifestasi
dari rasa puasnya Mangkunegara, 2007:94. Kebutuhan merupakan fundamental yang mendasari perilaku pegawai tanpa
mengerti kebutuhannya. Maslow mengemukakan bahwa hierarki kebutuhan manusia adalah kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan untuk
merasa memiliki, kebutuhan akan harga diri, dan kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri.
Hierarki kebutuhan dari Maslow ditunjukkan dengan bentuk piramida pada gambar 2.2.
Sumber : Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan Mangkunegara, 2007:95
Gambar 2.2 Hierarki Kebutuhan Dari Abraham Maslow
2.1.2.5 Dimensi Motivasi Kerja
Mengacu pada teori Motivasi Hierarki Kebutuhan Maslow, maka definisi konseptual variabel penelitian motivasi adalah kondisi dinamis kebutuhan
pegawai dalam bekerja dan melaksanakan tugas yang terungkap dari kebutuhan
Universitas Sumatera Utara
27 fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan berkelompok, kebutuhan penghargaan
dan kebutuhan aktualisasi diri. Operasionalisasi variabel penelitian motivasi mencakup 5 dimensi yakni
dimensi kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri. Kelima dimensi tersebut
dioperasionalkan dalam konsep operasional sebagai berikut : 1.
Kebutuhan fisiologis, ditunjukan dengan pemberian gaji yang layak kepada pegawai, pemberian bonus, uang makan, uang transportasi, fasilitas
perumahan dan lain sebagainya 2.
Keamanan, ditunjukan dengan fasilitas keamanan dan keselamatan kerja yang diantaranya seperti adanya jaminan sosial tenaga kerja, dana pension,
tunjangan kesehatan, asuransi kesehatan, dan perlengkapan keselamatan kerja.
3. Sosial, ditunjukan dengan melakukan interaksi dengan orang lain yang
diantaranya dengan menjalin hubungan kerja yang harmonis, kebutuhan untuk diterima dalam kelompok dan kebutuhan untuk mencintai dan
dicintai. 4.
Penghargaan, ditunjukan dengan pengakuan dan penghargaan berdasarkan kemampuan, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai oleh karyawan
lain dan pimpinan terhadap prestasi kerjanya. 5.
Aktualisasi diri, ditunjukan dengan sifat pekerjaan yang menarik dan menantang, dimana karyawan tersebut akan mengerahkan kecakapannya,
kemampuan, keterlampilan, dan potensinya. Dalam pemenuhan kebutuhan
Universitas Sumatera Utara
28 ini dapat dilakukan oleh perusahaan dengan menyelenggarakan pendidikan
dan pelatihan.
2.1.3 Iklim Organisasi 2.1.3.1 Pengertian Iklim Organisasi