Uji Multikolinieritas Uji Autokorelasi

78 tidak berdistribusi normal. Berikut ini pengujian normalitas yang didasarkan dengan uji statistik nonparametik Kolmogorv-Smirnov K-S. Tabel 4.11 Uji Kolmogrov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 53 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation .93238364 Most Extreme Differences Absolute .084 Positive .063 Negative -.084 Kolmogorov-Smirnov Z .614 Asymp. Sig. 2-tailed .845 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah Berdasarkan Tabel 4.11, terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. 2-tailed adalah 0,845, ini berarti nilainya diatas nilai signifikan 5 0.05. dengan kata lain variabel tersebut berdistribusi normal.

4.4.2 Uji Multikolinieritas

Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor, kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya, Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak Universitas Sumatera Utara 79 dijelaskan variabel independen lainnya. Nilai yang dipakai untuk Toleranc e 0,1, dan VIF 5, maka tidak terjadi multikolinieritas. Tabel 4.12 Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 10.729 4.680 2.293 .026 Stress_Kerja .774 .102 .711 7.584 .000 .955 1.047 Motivasi_Kerja -.086 .045 -.181 -1.938 .058 .956 1.046 Iklim_Organisasi -.005 .061 -.008 -.085 .932 .990 1.010 a. Dependent Variable: Intention_To_Leave Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah Berdasarkan Tabel 4.12 dapat terlihat bahwa data variabel tidak terkena multikolinieritas karena nilai VIF 5 dan nilai Tolerance 0,1 sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi keinginan untuk keluar intention to leave berdasarkan masukan variabel stess kerja, variabel motivasi kerja, dan variabel iklim organisasi.

4.4.3 Uji Autokorelasi

Uji Durbin Watson adalah sebuah test yang digunakan untuk mendeteksi terjadinya autokorelasi pada nilai residual prediction errors dari sebuah analisis regresi. Yang dimaksud dengan autokorelasi adalah hubungan antara nilai-nilai yang dipisahkan satu sama lain dengan jeda waktu tertentu. Universitas Sumatera Utara 80 Tabel 4.13 Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin- Watson R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .768 a .589 .564 .96050 .589 23.438 3 49 .000 2.306 a. Predictors: Constant, Iklim_Organisasi, Motivasi_Kerja, Stress_Kerja b. Dependent Variable: Intention_To_Leave Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah Berdasarkan hasil hitung, nilai Durbin-Watson DW-Test adalah sebesar 2,306 sedangkan dalam DW-Tabel untuk k=4 dan n=53, besarnya DW-Tabel dLbatas bawah Durbin Watson = 1,440 dUbatas atas Durbin Watson = 1,678 4-d = 1,694. Cara untuk menentukan atau kriteria pengujian autokorelasi adalah sebagai berikut : 1. Deteksi autokorelasi positif : Jika d dL maka terdapat autokorelasi positif Jika d dU maka tidak terdapat autokorelasi positif Jika dL d dU maka pengujian tidak meyakinkan atau hasil tidak dapat disimpulkan Berdasarkan kriteria diatas, maka di dapat nilai d dU 2,306 1,678. Hasil tersebut menyatakan bahwa tidak terdapat autokorelasi positif 2. Deteksi autokorelasi negatif : Jika 4-d dL maka terdapat autokorelasi negatif Jika 4-d dU maka tidak terdapat autokorelasi negatif Universitas Sumatera Utara 81 Jika dL 4-d dU maka pengujian tidak meyakinkan atau hasil tidak dapat disimpulkan Berdasarkan kriteria diatas, maka di dapat nilai 4-d dU 1,694 1,678. Hasil tersebut menyatakan bahwa tidak terdapat autokorelasi negatif Pada hasil diatas dapat disimpulkan pada analisis regresi tidak terdapat autokorelasi positif dan tidak terdapat autokorelasi negatif sehingga bisa disimpulkan sama sekali tidak terdapat autokorelasi.

4.4.4 Uji Heteroskedastisitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Stres Kerja dan Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT Infomedia Nusantara Contact Center Telkom Medan

21 120 142

Pengaruh Etos Kerja Islam Terhadap Implementasi Keadilan Organisasi Dan Dampaknya Terhadap Keinginan Pindah Kerja

0 8 179

Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Keinginan Keluar (Turnover Intention) Karyawan.

0 4 18

Pengaruh Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi Dan Stres Kerja Terhadap Intention To Leave Pada PT. Rajawali Nusindo Medan

0 0 13

Pengaruh Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi Dan Stres Kerja Terhadap Intention To Leave Pada PT. Rajawali Nusindo Medan

1 0 2

Pengaruh Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi Dan Stres Kerja Terhadap Intention To Leave Pada PT. Rajawali Nusindo Medan

0 0 12

I. Identitas Responden - Pengaruh Stress Kerja, Motivasi Kerja dan Iklim Organisasi Terhadap Keinginan untuk Keluar (Intention to Leave) Karyawan pada PT. Infomedia Nusantara Medan

0 0 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Stress Kerja 2.1.1.1 Pengertian Stress Kerja - Pengaruh Stress Kerja, Motivasi Kerja dan Iklim Organisasi Terhadap Keinginan untuk Keluar (Intention to Leave) Karyawan pada PT. Infomedia Nusantara Medan

0 2 32

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Stress Kerja, Motivasi Kerja dan Iklim Organisasi Terhadap Keinginan untuk Keluar (Intention to Leave) Karyawan pada PT. Infomedia Nusantara Medan

0 0 9

Pengaruh Stress Kerja, Motivasi Kerja dan Iklim Organisasi Terhadap Keinginan untuk Keluar (Intention to Leave) Karyawan pada PT. Infomedia Nusantara Medan

0 0 15