37 yang diberikan semakin rendah keinginan karyawan untuk keluar dari
perusahaan. Menurut Helmer dan Mcknight Cabigao, 2009 menjelaskan bahwa karyawan secara terus-menurus merasa dipandang sebagai sub
ordinat dan merasa bukan bagian utama dari perusahaan. b.
Sumber DayaResource Sumber daya resource yang dimaksud dalam perusahaan adalah individu
yang berada di dalamnya, informasi, program yang disediakan oleh perusahaan untuk karyawan, dan aksesibilitas yang dapat digunakan
karyawan dalam menjalankan tugasnya. Sumber daya resource merupakan prediktor yang kuat untuk keinginan untuk keluar intention to
leave pada karyawan Cabigao, 2009. Semakin baik sumber daya resource yang dimiliki perusahaan, semakin rendah keinginan untuk
keluar intention to leave pada karyawan.
2.1.4.3 Dimensi Keinginan Untuk Keluar Intention to Leave
Dimensi keinginan pindah karyawan diukur dengan indikator sebagai berikut: Mas’ud, 2004
1. Sering berfikir keluar dari pekerjaan sekarang
2. Kemungkin meninggalkan pekerjaan yang sekarang
3. Kemungkinan individu akan meninggalkan organisasi bila ada kesempatan
yang lebih baik
Universitas Sumatera Utara
38
2.2 Penelitian Terdahulu
No. Peneliti
Tahun Judul Penelitian
Hasil Penelitian
1. Gunawan Aprizal
Siagian 2014
Analisis Pengaruh Stres Kerja Dan Kepuasan Kerja Terhadap
Intention To Quit Perawat Studi Pada RSJD Dr. Amino
Gondohutomo Semarang Hasil
pengujian terhadap
hipotesis, menunjukkan bahwa variabel stres kerja
berpengaruh negatif terhadap kepuasan kerja perawat. Stres kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap intention to quit perawat. Kepuasan kerja berpengaruh
negatif terhadap intention to quit perawat. Dari hasil analisis jalur menenunjukkan
bahwa pengaruh stres kerja lebih besar terhadap Intention to quit jika melalui
variabel kepuasan kerja.
2. Siti Muliana
2013 Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Keinginan Pindah Kerja
Perawat Rumah Sakit Atma Jaya
Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel kompensasi
berpengaruh signifikan.
Kompensasi, pengembangan karir dan iklim kerja mempunyai pengaruh negatif dan
signifikan terhadap keinginan pindah kerja.
3. Adhi Setyanto,
Suharnomo, dan Sugiono
2013 Analisis Pengaruh Kepuasan
Kerja Dan Iklim Organisasi Terhadap
Keinginan Keluar
Intention To Quit Dengan Komitmen
Organisasional Sebagai Variabel Intervening
Pada Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit Teladan Prima
Group Hasil analisis dapat disimpulkan sebagai
berikut: kepuasan kerja memiliki efek positif dan signifikan terhadap komitmen
organisasi, iklim organisasi memiliki positif dan
signifikan terhadap
komitmen organisasi, komitmen organisasi memiliki
efek negatif dan signifikan pada niat untuk berhenti, kepuasan kerja memiliki efek
negatif dan signifikan pada niat untuk berhenti,
dan komitmen
organisasi berpengaruh positif dan signifikan pada niat
untuk berhenti.
5. Mona Triania
Manurung 2012
Analisis Pengaruh Stres Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap
Turnover Intention Karyawan Studi Pada STIKES Widya
Husada Semarang Hasil
pengujian terhadap
hipotesis, menunjukkan bahwa variabel stres kerja
berpengaruh positif
terhadap turnover
intention karyawan.
Kepuasan kerja
berpengaruh negatif terhadap turnover intention
karyawan. Hasil
koefisien determinasi yang kecil menunjukkan bahwa
kemampuan variabel independen stres kerja dan kepuasan kerja dalam menjelaskan
variabel dependen
turnover intention
karyawan sangat terbatas.
Universitas Sumatera Utara
39
6. Rindi Nurlaila Sari
2012 Pengaruh Motivasi Kerja,
Kepercayaan Diri, Dan Dukungan Kelompok Terhadap
Kepuasan Kerja, Kesiapan Bekerjasama, Dan
KecenderunganKeluar Dari Pekerjaan
Berdasarkan hasil analisis disimpulkan pengaruh motivasi, kepercayaan diri, dan
dukungan kelompok signifikan terhadap kepuasan
kerja; pengaruh
motivasi, kepercayaan diri, dan dukungan kelompok
signifikan terhadap kesiapan bekerjasama; pengaruh motivasi, kepercayaan diri, dan
dukungan kelompok signifikan terhadap kecenderungan keluar dari pekerjaan.
7. Novia Trisiyanie
2010 Pengaruh Kompensasi, Motivasi
Dan Kepuasan KerjaTerhadap Keinginan Untuk Keluar Turn
Over Intention di PT Garam Persero Surabaya
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa
pengaruh kepuasan kerja, kompensasi dan motivasi kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keinginan untuk keluar pegawai pada PT Garam Persero Surabaya.
8. Pascal Paillé
2011 Stressful Work, Citizenship
Behaviour And Intention To Leave The Organization In A
High Turnover Environment: Examining The Mediating Role
Of Job Satisfaction Berdasarkan
hasil penelitian
ini menunjukkan hasil bahwa stress kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keinginan untuk keluar dari organisasi.
9. Asif Sajjad, Hassan
Ghazanfar, Dr. M Ramzan
2013 Impact of Motivation on
Employee Turnover in Telecom Sector of Pakistan
Berdasarkan hasil
penelitian ini
menunjukkan bahwa
motivasi kerja
berpengaruh signifikan dan negatif terhadap keinginan untuk keluar karyawan Telecom
Sector Pakistan.
10. Saket Jeswani
Sumita Dave 2012
Impact Of Organizational Climate On Turnover Intention:
An Empirical Analysis On Faculty Members Of Technical
Education Of India Berdasarkan
hasil penelitan
tersebut didapatkan bahwa dampak iklim organisasi
berpengaruh signifikan dan negatif terhadap keinginan untuk keluar karyawan.
2.3 Kerangka Konseptua l
Menurut Robbins 2006 akibat stress yang dikaitkan dengan perilaku mencakup perubahan dalam produktivitas, turnover karyawan tinggi, tingkat
absensi yang tinggi dan kecelakaan kerja. Menurut Gray dan Muramatsu 2013 bahwa stress kerja itu bekontribusi besar terhadap keinginan untuk keluar
karyawan. Begitu juga yang dikemukakan oleh Karantza et al 2012 bahwa stress kerja secara langsung dan signifikan mempengaruhi niat karyawan untuk berhenti
dari organisasi atau perusahaan. Fawzy 2012 menyatakan dari hasil
Universitas Sumatera Utara
40 penelitiannya bahwa stress kerja sangat berpengaruh positif bersama-sama
maupun secara parsial terhadap intensi meninggalkan perusahaan. Secara empiris, Stumpf dan Hartman 1984 menemukan bahwa motivasi
kerja telah meningkatkan kinerja yang dirasakan, dan telah menurunkan niat untuk berhenti. Motivasi di tempat kerja secara luas dipercaya menjadi faktor
utama yang mempengaruhi kinerja individu dan organisasi. Juga menjadi prediktor penting terhadap niat untuk meninggalkan tempat kerja Herpenet al,
2002. Ada dukungan empirispada mata rantai antara ketidakpuasan pekerjaan, ketiadaan motivasi dan niat untuk berhenti Zurnet al, 2005.
Iklim organisasi merupakan aspek eksternal pekerjaan yang mempengaruhi pekerja dalam menyesuaikan tugas yang mencakup lingkungan pekerjaan,
hubungan dengan atasan dan teman sekerja dalam organisasi. Iklim organisasi yang harmonis akan mewujudkan semangat yang semakin lebih baik bagi diri
karyawan. Apabila karyawan merasa bahwa iklim organisasi tempat mereka bekerja baik dan menyenangkan, maka karyawan tersebut akan merasa puas yang
pada akhirnya menghasilkan produktivitas dan kinerja yang tinggi sehingga keinginan untuk keluar dari perusahaan akan menurun. Iklim organisasi yang baik
akan mampu memunculkan suasana kerja yang menyenangkan, menantang dan membangkitkan motivasi kerja sehingga meningkatkan kepuasan untuk tetap
berada di dalam organisasi Firmansah dan Santy, 2012. Berdasarkan teori pendukung di atas, maka kerangka konseptual pada
penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
41
Sumber : Robbins 2006, Gray dan Muramatsu 2013, Karantza et al 2012, Stumpf dan Hartman 1984, Herpen et al 2002, Zurn et al 2005, dan Firmansah dan Santy 2012.
Gambar 2.3 Kerangka Konseptual
2.4 Hipotesis
Pengertian hipotesis menurut Sugiyono 2005:168 adalah suatu perumusan atau kesimpulan sementara mengenai suatu penelitian yang dibuat untuk
menjelaskan penelitian itu dan juga dapat menuntun atau mengarahkan penelitian selanjutnya. Dari permasalahan yang dikemukakan diatas, maka hipotesis
penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Stress kerja berpengaruh signifikan terhadap keinginan untuk keluar intention to leave karyawan pada PT. Infomedia Nusantara Medan
2. Motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap keinginan untuk keluar
intention to leave karyawan pada PT. Infomedia Nusantara Medan 3.
Iklim organisasi berpengaruh signifikan terhadap keinginan untuk keluar intention to leave karyawan pada PT. Infomedia Nusantara Medan
4. Stress kerja, motivasi kerja dan iklim organisasi berpengaruh signifikan
terhadap keinginan untuk keluar intention to leave karyawan pada PT. Infomedia Nusantara Medan
Stress Kerja X
1
Intention to Leave Y
Motivasi Kerja X
2
Iklim Organisasi X
3
Universitas Sumatera Utara
42
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan
berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi.
Bungin, 2011:89
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di PT. Infomedia Nusantara Area Medan di Jl. Gatot Subroto no. 196AA, Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Januari 2015 sampai dengan penelitian selesai dilakukan.
3.3 Batasan Operasional
Penelitian ini membahas tentang pengaruh antara variabel bebas yaitu stress kerja, motivasi kerja dan iklim organisasi terhadap variabel terikat yaitu keinginan
untuk keluar intention to leave karyawan PT. Infomedia Nusantara Medan.
3.4 Definisi Operasional
a. Stress Kerja
Hasibuan 2008 berpendapat stress karyawan timbul akibat kepuasan kerja tidak terwujud dari pekerjaannya. Stress karyawan perlu sedini mungkin
Universitas Sumatera Utara
43 diatasi oleh pimpinan agar hal-hal yang merugikan perusahaan dapat diatasi.
Stress adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seseorang. Orang-orang yang mengalami stress
menjadi nervous dan merasakan kekuatiran kronis. Mereka sering menjadi marah-marah, agresif, tidak dapat relaks, atau memperlihatkan sikap yang
tidak koorperatif. b.
Motivasi Kerja Menurut Sunyoto 2013:1 motivasi kerja adalah sebagai keadaan yang
mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu utnuk mencapai keinginannya. Motivasi yang ada pada seseorang
merupakan kekuatan yang akan mewujudkan suatu perilaku dalam mecapai tujuan kepuasan dirinya pada tipe kegiatan yang spesifik, dan arah tersebut
positif dengan mengarah mendekati objek yang menjadi tujuan. c.
Iklim Organisasi Menurut Lussier 2005:486 mengatakan iklim organisasi adalah persepsi
pegawai mengenai kualitas lingkungan internal organisasi yang secara relatif dirasakan oleh anggota organisasi yang kemudian akan
mempengaruhi perilaku mereka berikutnya. d.
Keinginan Untuk Keluar Intention to Leave Keinginan untuk keluar intention to leave yaitu niat karyawan untuk
meninggalkan organisasi sebagai sadar dan hasrat disengaja dari karyawan untuk meninggalkan organisasi Tet dan Meyer, 1993; dalam Rodly, 2012.
Universitas Sumatera Utara
44
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Dimensi
Indikator Skala
Stress Kerja X
1
Robbins, 1996:225
Tuntutan Tugas
Beban kerja melampaui kemampuan Interval
Tidak mampu memenuhimenyelesaikan tuntutan tugas
Beban pekerjaan yang diberikan terlalu berat
Tuntutan Peran
Instruksi atasan yang tidak seragam Interval
Ketidakjelasan tanggung jawab Tidak mengetahui apa yang diharapkan
perusahaan
Tuntutan Pribadi
Ketidakcocokan dengan rekan kerja Interval
Ketidakcocokan dengan atasan Permasalahan pribadi
Motivasi Kerja X
2
Maslow dalam
Mangkuneg ara
2007:95 Kebutuhan
fisiologis Kebutuhan hidup terpenuhi
Interval Asuransi kesehatan memenuhi kebutuhan
kesehatan
Kebutuhan Rasa Aman
Adanya jaminan keselamatan kerja Interval
Adanya ikatan kontrak
Kebutuhan Sosial
Hubungan dengan rekan kerja harmonis Interval
Hubungan dengan atasan harmonis Kebutuhan
Penghargaan Pujianpenghargaan atas prestasi
Interval Penghargaan yang diberikan perusahaan
mampu memotivasi Kebutuhan
Aktualisasi Kesempatan dalam peningkatan
keterampilan Interval
Universitas Sumatera Utara
45 Diri
Pekerjaan sesuai kemampuan dan keterampilan diri
Iklim Organisasi
X
3
Jacques, 1999
Imbalan Gaji yang diterima sesuai dengan beban
kerja Interval
Gaji yang diterima sesuai harapan
Komitmen kelompok
Bekerja sama untuk memenuhi tujuan perusahaan
Interval Bangga menjadi bagian perusahaan
Fleksibel Dapat berkreatifitas dalam bekerja
Interval Wewenang atas pekerjaan
Standar Standar operasional pekerjaan
didefinisikan dengan jelas Interval
Kinerja karyawan dinilai dengan objektif
Kejelasan Peran saya di pekerjaan didefinisikan
dengan jelas Interval
Tujuan setiap pekerjaan didefinisikan dengan jelas
Keinginan untuk
Keluar Intention to
LeaveY
Mas’ud, 2004
Berfikir untuk keluar
Sering berfikir untuk meninggalkan perusahaan
Interval Tidak pernah berfikir bekerja untuk
jangka panjang
Keinginan untuk keluar
Niat untuk meninggalkan perusahaan sangat besar
Interval Adanya keinginan untuk mencari
pekerjaan lain
Bekerja di perusahaan hanya untuk beberapa saat
Mencari pekerjaan
lain Sering mencari informasi pekerjaan lain
Interval
Universitas Sumatera Utara
46 Mencari pekerjaan yang lebih baik dari
pekerjaan sekarang
Pernah tidak masuk kerja karena menghadiri wawancara kerja di tempat
lain
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran variabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu skala interval. Skala interval merupakan suatu skala yang didasarkan pada unit-unit
pengukuran yang sama, yang menunjukkan besar atau kecilnya suatu karakteristik atau sifat tertentu. Skala pengukuran inin menggunakan konsep jarak atau interval
yang sama.
No. Uraian Pernyataan
STS SS 1
2 3
4 5
1. Pernyataanpertanyaan
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Populasi juga
merupakan keseluruhan kumpulan elemen-elemen berkaitan dengan apa yang peneliti harapkan dalam mengambil beberapa kesimpulan Ikhsan dan Misri,
2012:141. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Infomedia Nusantara Medan Jl. Gatot Subroto no. 196AA Medan pada tahun 2015 berjumlah
110 orang.
Universitas Sumatera Utara
47
3.6.2 Sampel