28 lagu, atau penjabaran. Siswa juga dapat menunjukkannya melalui aktivitas dan
minatnya dalam pembelajaran, kemudian dapat dilihat dari hasil belajarnya. 5
Ulangi Pengulangan
memperkuat hubungan
syaraf dan menumbuhkan rasa “aku tahu bahwa aku tahu ini”. Jadi, pengulangan harus dilakukan secara
multikecerdasan dan lebih baik dalam konteks yang berbeda dengan asalnya. Guru menunjukkan kepada siswa cara-cara mengulang materi dan
menegaskan bahwa mereka benar-benar tahu akan apa yang dipelajari. Siswa mendapat kesempatan mengulang misalnya dengan mengajarkan pengetahuan
baru kepada orang lain, menjawab pertanyaan yang telah diberikan guru, atau guru dan siswa bersama-sama mnyimpulkan materi yang telah dipelajari.
6 Rayakan
Rayakan berarti guru memberikan pengakuan atas upaya yang telah dilakukan siswa dalam menampilkan penyelesaian, partisipasi, pemerolehan
keterampilan, dan ilmu pengetahuannya. Perayaan memberi rasa selesai dengan menghormati usaha, ketekunan, dan kesuksesan. Jika layak dipelajari,
maka layak dirayakan. Cara yang sesuai untuk merayakan atas usaha siswa misalnya melalui pujian, penghargaan, bernyanyi bersama, atau pesta kelas.
2.1.6.4 Menciptakan Lingkungan yang Mendukung
Segala sesuatu yang berada di lingkungan kelas akan menyampaikan pesan yang memacu atau menghambat belajar. Meskipun kita secara sadar hanya
memperhatikan masukan satu-satu, otak mampu secar tidak sadar memperhatikan banyak hal dari banyak sumber sekaligus Lozanov, 1979 dalam DePorter, 2005:
65. Lingkungan kelas yang menyenangkan, misalnya terdapat poster-poster yang
29 menarik atau rak buku yang tersusum rapi akan membuat suasana belajar lebih
nyaman. Jika ruangan kelas dipenuhi dengan poster yang lama atau buku yang berantakan maka siswa akan mengalihkan perhatiannya dari belajar. Siswa dapat
berkata, “Belajar itu kuno, usang, dan melelahkan.” Oleh karena itu, marilah kenali lingkungan Quantum Teaching yang dapat memacu dan meningkatkan daya
ingat siswa berikut ini: 1
Lingkungan Sekeliling Guru dapat menggunakan alat peraga dalam pembelajaran karena
dapat merangsang modalitas visual. Lingkungan belajar perlu dikelola secara kondusif. Lingkungan belajar bukan hanya secara fisik tetapi juga non fisik.
Gerakan mata selama belajar dan berpikir terikat pada modalitas visual, auditorial, dan kinestetik. Jadi, mata kita bergerak menurut cara otak
mengakses informasi. Ide yang dapat digunakan untuk merangsang modalitas visual siswa antara lain dengan a Poster ikon atau simbol untuk setiap
konsep utama, b Poster afirmasi untuk memotivasi siswa dan menguatkan keyakinan kepada siswa tentang belajar, misalnya “Aku mampu
mempelajarinya”, dan c Warna untuk memperkuat pembelajaran guru dengan siswa.
2 Pengaturan Bangku
Cara mengatur bangku mempunyai peran penting dalam pengorkestrasian belajar. Di sebagian besar ruang kelas, bangku siswa dapat
disusun untuk mendukung tujuan pembelajaran. Guru bebas menugaskan siswa untuk mengatur ulang bangku untuk memudahkan jenis interaksi yang
diperlukan. Misalnya, pengaturan bangku yang diputar agar saling berhadapan
30 untuk mengerjakan tugas kelompok. Meskipun bangkunya tidak berubah,
tetapi pelajarannya tidak. 3
Musik Musik berpengaruh pada guru dan siswa. Musik dapat digunakan
untuk menata suasana hati, mengubah keadaan mental, dan mendukung lingkungan belajar. Musik juga dapat membantu siswa masuk ke keadaan
belajar optimal serta membangun hubungan antara siswa dengan guru. Musik merangsang, meremajakan, dan memperkuat belajar, baik secara sadar
maupun tidak. Menurut Lozanov 1979 dalam DePorter 2005: 73 Irama, ketukan, dan keharminisan musik mempengaruhi fisiologi manusia terutama
gelombang otak dan detak jantung, serta membangkitkan perasaan dan ingatan. Musik dapat membantu siswa dapat masuk ke keadaan belajar
optimal.
2.1.7 Mind Mapping