25
2.1.6 Model Pembelajaran Quantum Teaching
Quantum berarti interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya, dengan
demikian Quantum Teaching adalah pengubahan bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar DePorter, 2005: 5. Interaksi tersebut
mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa. Melalui interaksi tersebut maka dapat mengubah kemampuan dan bakat
alamiah siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan orang lain. Model pembelajaran Quantum Teaching hampir sama dengan sebuah
simfoni yang banyak unsur yang menjadi faktor pengalaman musik.
2.1.6.1 Asas Utama Model Quantum Teaching
Quantum Teaching bersandar pada konsep “Bawalah dunia mereka ke
dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka”. Artinya bahwa pentingnya bagi guru untuk memasuki dunia siswa sebagai langkah pertama. Guru mempunyai
wewenang untuk mengajar, namun belum mempunyai hak untuk mengajar. Agar mendapatkan hak untuk mengajar, maka guru harus memasuki dunia siswa. Dalam
pembelajaran berurusan dengan orang secara keseluruhan yang mencakup aspek pengetahuan, sikap, dan keyakinan sebelumnya serta persepsi masa mendatang.
Selain itu meliputi aspek kepribadian manusia-pikiran, perasaan, dan bahasa tubuh. Dengan demikian, karena pembelajaran berurusan dengan orang secara
keseluruhan, maka hak untuk memudahkan pembelajaran tersebut diberikan oleh siswa dan diraih guru.
Memasuki dunia mereka merupakan tindakan yang akan memberi ijin kepada guru untuk memimpin, menuntun, dan memudahkan perjalanan agar para
siswa memperoleh pengetahuan yang lebih luas. Dengan memasuki dunia siswa
26 dari dunia guru, maka akan tercipta dunia kita. Dari dunia kita siswa akan
mempelajari hal baru dan akan menerapkannya dalam situasi yang baru.
2.1.6.2 Prinsip-prinsip Quantum Teaching
Quantum Teaching mempunyai lima prinsip atau kebenaran yang
mempengaruhi seluruh aspeknya DePorter, 2005: 7. Prinsip-prinsip ini diangap sebagai struktur kunci dasar dari simfoni belajar. Prinsip-prinsip tersebut yaitu:
1 Prinsip segalanya berbicara berarti seluruh lingkungan kelas
membawa pesan ke pebelajar. 2
Prinsip segalanya bertujuan berarti semua pembelajaran haruslah mempunyai tujuan -tujuan yang jelas.
3 Prinsip pengalaman sebelum pemberian nama berarti sebelum
mendefinisikan, membedakan, siswa terlebih dahulu telah memiliki atau telah diberikan pengalaman informasi yang
terkait dengan upaya pemberian nama tersebut.
4 Prinsip akui setiap usaha berarti apapun usaha yang telah
dilakukan siswa haruslah mendapat pengakuan dari guru maupun siswa lainnya.
5 Prinsip jika layak dipelajari maka layak pula dirayakan berarti
setiap usaha belajar yang dilakukan layak untuk dirayakan untuk memberi umpan balik dan meningkatkan asosiasi emosi
positif dengan belajar.
2.1.6.3 Kerangka Rancangan Pembelajaran Quantum Teaching