Kerangka Rancangan Pembelajaran Quantum Teaching

26 dari dunia guru, maka akan tercipta dunia kita. Dari dunia kita siswa akan mempelajari hal baru dan akan menerapkannya dalam situasi yang baru.

2.1.6.2 Prinsip-prinsip Quantum Teaching

Quantum Teaching mempunyai lima prinsip atau kebenaran yang mempengaruhi seluruh aspeknya DePorter, 2005: 7. Prinsip-prinsip ini diangap sebagai struktur kunci dasar dari simfoni belajar. Prinsip-prinsip tersebut yaitu: 1 Prinsip segalanya berbicara berarti seluruh lingkungan kelas membawa pesan ke pebelajar. 2 Prinsip segalanya bertujuan berarti semua pembelajaran haruslah mempunyai tujuan -tujuan yang jelas. 3 Prinsip pengalaman sebelum pemberian nama berarti sebelum mendefinisikan, membedakan, siswa terlebih dahulu telah memiliki atau telah diberikan pengalaman informasi yang terkait dengan upaya pemberian nama tersebut. 4 Prinsip akui setiap usaha berarti apapun usaha yang telah dilakukan siswa haruslah mendapat pengakuan dari guru maupun siswa lainnya. 5 Prinsip jika layak dipelajari maka layak pula dirayakan berarti setiap usaha belajar yang dilakukan layak untuk dirayakan untuk memberi umpan balik dan meningkatkan asosiasi emosi positif dengan belajar.

2.1.6.3 Kerangka Rancangan Pembelajaran Quantum Teaching

Kerangka rancangan pembelajaran Quantum Teaching dikenal dengan istilah TANDUR, yang di dalamnya memiliki 6 tahap atau fase yaitu Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan DePorter, 2005: 88. 1 Tumbuhkan Tumbuhkan berarti menumbuhkan minat belajar siswa. Untuk menumbuhkan minat belajar siswa dengan cara memberitahukan manfaat materi yang akan dipelajari. Guru menjelaskan manfaat dan tujuan dari mempelajari suatu materi yang akan diberikan kepada siswa. Strategi yang 27 dapat digunakan misalnya dengan memberikan pertanyaan kepada siswa, drama, video, atau cerita yang berkaitan dengan materi. 2 Alami Alami berarti guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh pengalaman-pengalaman umum yang dapat dimengerti oleh mereka. Guru memberikan pengalaman belajar kepada siswa dan menumbuhkan kebutuhan untuk mengetahui. Agar siswa mamahami informasi yang diberikan dapat melalui permainan atau kegiatan yang memanfaatkan pengetahuan yang sudah mereka miliki. Strategi yang dapat digunakan dengan jembatan keledai, permainan, dan simulasi sehingga dapat mengaktifkan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa. 3 Namai Penamaan memuaskan otak untuk memberikan identitas, mengurutkan, dan mengidentifikasikan. Penamaan dibangun di atas pengetahuan dan keingintahuan siswa pada saat pembelajaran. Penamaan berarti guru menyediakan kata-kata kunci, konsep, rumus yang merupakan materi utama yang menjadi pesan pembelajaran. Strategi yang dapat digunakan misalnya dengan susunan gambar, warna, alat bantu, kertas tulis, dan poster di dinding. 4 Demonstrasikan Guru memberi peluang untuk menerjemahkan dan menerapkan pengetahuan siswa ke dalam pembelajaran yang lain dan kehidupan siswa. Mendemonstrasikan berarti guru menyediakan kesempatan bagi siswa untuk dapat menunjukkan kemampuannya. Cara siswa untuk menunjukkan tingkat kecakapanannya dalam pembelajaran misalnya dengan sandiwara, permainan, 28 lagu, atau penjabaran. Siswa juga dapat menunjukkannya melalui aktivitas dan minatnya dalam pembelajaran, kemudian dapat dilihat dari hasil belajarnya. 5 Ulangi Pengulangan memperkuat hubungan syaraf dan menumbuhkan rasa “aku tahu bahwa aku tahu ini”. Jadi, pengulangan harus dilakukan secara multikecerdasan dan lebih baik dalam konteks yang berbeda dengan asalnya. Guru menunjukkan kepada siswa cara-cara mengulang materi dan menegaskan bahwa mereka benar-benar tahu akan apa yang dipelajari. Siswa mendapat kesempatan mengulang misalnya dengan mengajarkan pengetahuan baru kepada orang lain, menjawab pertanyaan yang telah diberikan guru, atau guru dan siswa bersama-sama mnyimpulkan materi yang telah dipelajari. 6 Rayakan Rayakan berarti guru memberikan pengakuan atas upaya yang telah dilakukan siswa dalam menampilkan penyelesaian, partisipasi, pemerolehan keterampilan, dan ilmu pengetahuannya. Perayaan memberi rasa selesai dengan menghormati usaha, ketekunan, dan kesuksesan. Jika layak dipelajari, maka layak dirayakan. Cara yang sesuai untuk merayakan atas usaha siswa misalnya melalui pujian, penghargaan, bernyanyi bersama, atau pesta kelas.

2.1.6.4 Menciptakan Lingkungan yang Mendukung

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BANGUN DATAR

0 3 11

KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR SIFAT SIFAT BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SDN RANJINGAN BANYUMAS

1 24 254

KEEFEKTIFAN METODE MATEMATIKA GASING TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR KELILING BANGUN DATAR SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KALIPANCUR KABUPATEN PEKALONGAN

6 42 261

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TGT TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR STRUKTUR BUMI PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI MARGA AYU 01 KABUPATEN TEGAL

1 17 365

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PECAHAN KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1, 2, 3 KOTA TEGAL

5 24 333

Keefektifan Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Materi Bangun Ruang pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Pagerbarang 03 Kabupaten Tegal

0 19 373

Keefektifan Penggunaan Model Mind Mapping terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Materi Pokok Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan pada Siswa Kelas V di SDN Tunon 2 Kota Tegal

2 32 249

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BANGUN DATAR MELALUI TANGRAM DENGAN PENERAPAN MODEL PAIKEM PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI PENER 01 KABUPATEN TEGAL

0 12 339

Hubungan Antara Minat Baca dan Kontinuitas Belajar Terhadap Prestasi Hasil Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Tegalsari 8 Kota Tegal

4 43 101

KEEFEKTIFAN MODEL AUDITORY REPETITION (AIR) TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI PEKAUMAN OTA TEGAL

0 0 70