18
2.1.3 Minat Belajar
Hilgard 1962 dalam Slameto 2010: 57 merumuskan minat sebagai berikut: “Interest is persisting tendency to pay attention to and enjoy some activity
or content”. Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati oleh seseorang akan diperhatikan terus-menerus dan disertai dengan rasa senang. Minat berbeda dengan
perhatian. Perhatian sifatnya sementara dan belum tentu diikuti dengan rasa senang, sedangkan, minat selalu diikuti dengan rasa senang dan dari situ diperoleh
kepuasan. Sudaryono 2013: 90 mengartikan bahwa minat adalah kesadaran yang
timbul bahwa objek tertentu sangat disenangi dan melahirkan perhatian yang tinggi bagi individu terhadap objek tersebut. Minat juga merupakan kemampuan
berupa stimulus yang mendorong seseorang untuk memperhatikan aktivitas yang dilakukan berdasarkan pengalaman yang sebenarnya.
Wild, Hofer, dan Pekrun 2001 dalam Heinze, Reiss, dan Rudolph 2005: 213 menyatakan bahwa, “interest is long-term and independent of present
situations. Another approach is described by the self-determination theory”. Maksudnya, minat muncul ada dalam diri seseorang untuk waktu yang lama dan
bebas dari situasi sekarang, serta menggambarkan teori menentukan diri. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Minat pada seseorang
akan konsisten dan tetap. Slameto 2010: 180 menyatakan bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka
dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimanaan akan suatu hubungan antara diri sendiri
19 dengan sesuatu di luar diri. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh
kemudian. Minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya. Minat dapat
dimanifestasikan melalui partisispasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih
besar terhadap subyek tersebut. Minat memiliki pengaruh yang besar terhadap belajar. Jika bahan pelajaran
yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak belajar dengan sebaik-baiknya, karena siswa tidak tertarik dengan bahan pelajaran tersebut. Bahan
pelajaran yang menarik minat siswa akan lebih mudah dipelajari dan dipahami oleh siswa. Menurut Hamalik 2008: 110 kegiatan belajar yang didasari dengan
penuh minat akan lebih mendorong siswa belajar lebih baik sehingga akan meningkatkan hasil belajar.
Menurut Djaali 2008: 121 minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau
dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya. Sedangkan Crow and Crow 1989 dalam Djaali 2008: 121 mengatakan bahwa minat berhubungan dengan
gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.
Minat belajar akan muncul jika siswa merasa tertarik terhadap berbagai hal yang akan dipelajari. Minat muncul jika siswa tersebut menyadari dan melibatkan
dirinya dengan kaitan hal-hal yang akan dipelajarinya tersebut terhadap pertumbuhan dan perkembangan pribadinya. Silberman 2009: 24 menyebutkan
cara membangun minat siswa:
20 1
Kemukakan cerita atau visual yang menarik, seperti sajian anekdot, cerita fisik, kartun, atau grafik yang relevan sehingga
dapat memenuhi perhatian siswa terhadap pembelajaran. 2
Buatlah kasus problem, misalnya kemukakan suatu problem di sekitar ceramah yang akan disusun.
3 Tes pertanyaan, dengan cara memberikan siswa sebuah
pertanyaan apakah mereka memiliki sedikit pengetahuan sebelumnya sehingga mereka akan termotivasi untuk
mendengarkan ceramah atau penjelasan untuk menjawabnya.
Minat dapat diekpresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula disalurkan melalui
partisipasi dalam suatu aktivitas dalam pembelajaran. Jika siswa telah menyadari minatnya terhadap pelajaran, maka mungkin sekali akan menjaga pikirannya.
Sebagai contoh, siswa akan merasa lelah jika membaca buku yang tidak diminatinya tetapi akan terus-menerus membaca buku tersebut diganti dengan
buku yang diminatinya. The American Heritage Dictionary of the English Language
1976 dalam Djaali 2008: 122 mendefinisikan minat adalah perasaan ingin tahu, mempelajari, mengagumi atau memiliki sesuatu. Sementara Holland
1973 dalam Djaali 2008: 122 mengartikan minat sebagai kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Minat tidak timbul sendiri, melainkan ada unsur
kebutuhan, misalnya minat belajar. Berdasarkan pendapat para ahli tentang minat belajar, maka dapat
disimpulkan bahwa minat memiliki unsur pengetahuan, kesadaran sampai pilihan nilai, pengerahan perasaan, seleksi, dan kecenderungan hati. Jadi, siswa yang
memiliki minat belajar akan mengikuti pembelajaran dan berpartisipasi dalam segala aktivitas pembelajaran tanpa adanya paksaan. Hal tersebut terjadi karena
siswa tersebut memberikan perhatian dan merasa ada keterikatan dalam pembelajaran.
21 Secara konseptual menurut Rasyid 2009: 207 minat adalah watak yang
tersusun melalui pengalaman yang mendorong individu mencari objek, aktivitas, pengertian, keterampilan untuk tujuan perhatian atau penguasaan. Menurut
Sudaryono 2013: 90 minat belajar merupakan pilihan kesenangan dalam melakukan kegiatan dan dapat diukur melalui kesukacitaan, ketertarikan,
perhatian, dan keterlibatan. Dalam hal ini peneliti mengukur minat siswa dalam pembelajaran Matematika materi bangun datar. Indikator minat yang digunakan
menurut Sudaryono meliputi dimensi kesukaan, ketertarikan, perhatian, dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran Matematika.
2.1.4 Hasil Belajar