7 Memberikan penghargaan
kepada siswa dan kelompok yang aktif
keterampilan memberikan penguatan
1 2
4
8 Menutup pelajaran
keterampilan menutup pelajaran
2 3
3
Jumlah 15
23 27
Kriteria Cukup
Baik Sangat Baik
Berikut grafik perbandingan skor keterampilan guru pada siklus I, siklus II, dan siklus III:
Grafik 4.1 peningkatan rata-rata skor keterampilan guru pada siklus I, siklus II dan siklus III
Grafik menunjukkan peningkatan keterampilan guru setiap siklusnya. Keterampilan guru pada pembelajaran PKn menggunakan
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5
Siklus I Siklus II
Siklus III
Rata-rata Skor Keterampilan Guru
Siklus I Siklus II
Siklus III
1,87 2,88
3,38
model pembelajaran Structured Numbered Heads dengan media audio visual mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan. Hal tersebut
dikarenakan oleh: a.
Pembahasan secara teoritis Guru menekankan pada penugasan berstruktur dan motivasi kepada
siswa untuk bekerja dalam kelompok secara terstruktus sehingga berdampak pada keberhasilan kelompok. Hal tersebut sesuai dengan
pendapat Slavin dalam Isjoni, 2012: 33 bahwa keberhasilan kelompok tergantung dari pembelajaran individu dari semua anggota
kelompok. Pertanggungjawaban tersebut menitikberatkan pada aktivitas anggota kelompok yang saling membantu dalam belajar.
b. Pembahasan secara praktis
Pada proses pembelajaran guru selalu berupaya untuk memotivasi siswa untuk bekerja sama dan beertanya kepada guru bila ada materi
yang belum siswa kuasai. Guru memberikan bantuan terbatas dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat membuka wawasan
siswa. Pada akhir pembelajaran, guru memberikan penghargaan kepada siswa dan kelompok yang aktif.
c. Pembahasan secara empiris
Penelitian yang dilakukan oleh Fitriyani pada tahun 2013 dengan judul Peningkatan Kualitas Pembelajaran PKn Menggunakan Model
Kepala Bernomor Struktur dengan Power Point menghasillkan: 1 keterampilan guru meningkat setiap siklus, pada siklus I memperoleh
skor 24 kategori baik, siklus II memperoleh skor 26 kategori baik, dan siklus III memperoleh skor 28 kategori sangat baik, 2 aktivitas
siswa meningkat setiap siklus, siklus I memperoleh skor 14,62 kategori cukup, siklus II memperoleh skor 19,45 kategori baik, dan
siklus III memperoleh skor 21,62 kategori baik, 3 hasil belajar siswa meningkat tiap siklus, dengan ketuntasan klasikal siklus I
59,45, siklus II 72,97, dan siklus III 81,08. Simpulan: menggunakan model pembelajaran kepala bernomor struktur dengan
power point dapat meningkatkan kualitas pembelajaran PKn pada
siswa kelas VC SDN Ngaliyan 01.
4.2.1.2. Peningkatan Aktivitas Siswa menggunakan Model Pembelajaran
Structured Numbered Heads dengan Media Audio Visual
Model pembelajaran Structured Numbered Heads dengan media audio visual dapat meningkatkan aktivitas siswa. Pada siklus I jumlah
skor aktivitas siswa yang diperoleh 659 yang ditunjukkan dengan rata- rata skor sebesar 2,01, dan aktivitas pada siklus II jumlah skor yang
diperoleh 822 yang menunjukkan peningkatan peningkatan dari siklus I dengan rata-rata skor sebesar 2,51. Pada siklus III meningkat dengan
rata-rata skor sebesar 3,01 dengan jumlah skor aktivitas siswa sebesar 987. Peningkatan skor aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.14 Perbandingan skor indikator aktivitas siswa pada siklus I, siklus II, dan
siklus III
No. Indikator Aktivitas
Siswa Skor
Siklus I Siklus II
Siklus III
1 Kesiapan siswa mengikuti pembelajaran.
1,8 2,54
2,95 2
Menanggapi apersepsi 1,63
2,41 3,10
3 Membentuk kelompok
sesuai dengan instruksi guru
2,37 2,54
2,88
4 Memperhatikan informasi
dari media audio visual 2,54
2,61 3,07
5 Antusias dalam diskusi
Tim 2,44
2,49 3,07
6 Siswa mempresentasikan
hasil diskusi kelompok 1,63
2,51 3,05
7 Menerima penghargaan
dari guru 1,22
2,54 3,00
8 Mengerjakan
evaluasi pembelajaran
2,44 2,41
2,95
Jumlah 16,07
20,05 24,07
Rata-Rata 2,01
2,51 3,01
Kriteria Baik
Baik Baik
Berikut diagram perbandingan skor aktivitas siswa pada siklus I, sikus I dan siklus III:
Grafik 4.2 peningkatan skor rata-rata aktivitas siswa pada siklus I, siklus II, dan siklus III