terstruktur  yang  diberikan  bersifat  permanen  selama  pembelajaran  berlangsung selama satu semester.
2.1.9.2. Upaya  Menanggulangi  Kekurangan  pada  Model  Pembelajaran
Structured Numbered Heads
Untuk mengatasi
kebosanankejenuhan pada
siswa bila
guru mengelompokkan  siswa  secara  permanen,  guru    bisa  mengadakan  variasi.
Sebagai  variasi,  pada  saat-saat  tertentu,  Structured  Numbered  Heads  ini  bisa diubah  komposisinya.  Misalkan  siswa  bisa  keluar  kelompok  dan  bergabung
dengan kelompok lain yang bernomor sama.
2.1.10. Hubungan  Model  Pembelajaran  Structured Numbered Heads  dengan
Media  Audio  Visual  dengan  Kualitas  Pembelajaran  PKn  di  Sekolah Dasar
Peneliti  berasumsi  bahwa  ada  hubungan  positif  antara  penerapan  model Structured  Numbered  Heads
dengan  media  audio  visual  dalam  meningkatan kualitas pembelajaran PKn  di  Sekolah Dasar  yang meliputi:  keterampilan guru,
aktivitas siswa, dan hasil belajar. Berdasarkan  asumsi  tersebut,  penerapan  model  pembelajaran  Strctured
Numbered  Heads dengan  media  audio  visual  diramalkan  dapat  meningkatkan
kualitas pembelajaran PKn di kelas V SDN Tambakaji 05 Semarang. Dilaksanakan  penelitian
yang  berjudul “Peningkatan  Kualitas
Pembelajaran  PKn  menggunakan  Model  Pembelajaran  Structured  Numbered Heads
dengan Media Audio Vsual pada Siswa Kelas V SD Negeri Tambakaji 05
Semarang”,  diharapkan  dapat  meningkatkan  kualitas  pembelajaran  PKn  pada siswa kelas V SD.
2.2. KAJIAN EMPIRIS
Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya terhadap  model  pembelajaran  kooperatif  Structured  Numbered  Heads  dengan
media  audioi  visual  dalam  meningkatkan  kualitas  pembelajaran  PKn.  Adapun
hasil penelitian sebagai berikut:
a. Rahmawati.  2013.  Peningkatan  Kualitas  Pembelajaran  Geometri  melalui
Kepala Bernomor Terstruktur Berbantuan Media Audio Visual. Hasil  penelitian  menunjukkan  peningkatan  keterampilan  guru  mengalami
peningkatan  secara  berturut-turut  jumlah  skor  44  baik,  jumlah  skor  52 sangat  baik,  jumlah  skor  54  sangat  baik,  jumlah  skor  55  sangat  baik.
Aktivitas  siswa  mengalami  peningkatan  secara  berturut-turut  jumlah  skor rata-rata  18,8  cukup,  20,2  baik,  22,7  baik,  25,6  baik.  Hasil  belajar
kognitif siswa mengalami peningkatan diperoleh nilai rata-rata 50,69 dengan ketuntasan 41, nilai  rata-rata 52,08 dengan ketuntasan 47, nilai  rata-rata
73,05 dengan ketuntasan 83, nilai  rata-rata 77,63 dengan ketuntasan 94. Kesimpulan  dari  penelitian  ini  adalah  melalui  penerapan  kepala  bernomor
terstruktur  berbantuan  media  audio  visual  dapat  meningkatkan  kualitas pembelajaran geometri.