Observasi Refleksi Siklus II

3.2.2.3. Observasi

a. Melakukan pengamatan terhadap keterampilan guru dalam penerapan model pembelajaran Structured Numbered Heads dengan media audio visual. b. Melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam penerapan model pembelajaran Structured Numbered Heads dengan media audio visual. c. Menganalisis hasil belajar siswa dalam penerapan model pembelajaran kooperatif Structured Numbered Heads dengan media audio visual.

3.2.2.4. Refleksi

Kekurangan pada siklus II yaitu: a. Guru mengabsen siswa hanya dengan melihat pada papan absen siswa, tidak menanyakan langsung pada siswa. b. Pada saat apersepsi, guru belum mengaitkan materi dengan kehidupan sehari- hari. c. Guru belum memantau pembagian tugas yang berbeda secara merata kepada setiap anggota kelompok. d. Guru belum memotivasi siswa untuk bekerja secara terstruktur kepada setiap kelompok. e. Guru belum membimbing perorangan. f. Guru belum memberikan penguatan individual secara verbal, gestural, sientuhan atau benda. g. Guru belum memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya. h. Guru belum meninjau kembali pelajajaran yang telah disampaikan secara keseluruhan. i. Siswa masih belum mau menunjukkan jari saat menanggapi aperspsi. j. Beberapa kelompok siswa belum antusias dalam diskusi kelompok. k. Dalam diskusi kelompok, masih ada beberapa siswa yang pasif dan belum memberikan kontribusinya dalam kelompok. l. Beberapa siswa mengerjakan evaluasi dengan tergesa-gesa Kelebihan pada siklus II yaitu: a. Guru sudah mengucapkan salam, mengkondisikan siswa,dan menyiapkan sumber dan media belajar. b. Pada saat apersepsi, guru sudah mengulas materi sebelumnya dengan mengkaitkan pengetahuaan siswa dengan materi yang akan diajarkan disertai ilustrasi contoh. c. Media audio visual yang ditayangkan sudah sesuai dengan indikator. d. Media audio visual sudah menayangkan materi pembelajaran dengan runtut dan jelas. e. Media sudah memuat materi yang ingin disampaikan dan mudah dipahami serta terkait dengan kehidupan sehari-hari siswa. f. Guru sudah memberi pengarahan yang jelas saat pembentukan kelompok. g. Guru sudah membagi siswa secara heterogen. h. Guru sudah mengatur siswa menempati kelompoknya. i. Guru sudah menentukan nama kelompok. j. Guru sudah menjelaskan aturan pembagian tugas kepada semua kelompok. k. Guru sudah membagi tugas perorangnan kepada setiap anggota kelompok. l. Guru sudah memantau diskusi kelompok. m. Guru sudah membantu kelompok yang mengalami kesulitan. n. Guru sudah memberi kesempatan bertanya terhadap masalah yang dialami. o. Guru sudah memberikan penguatan klasikal secara v[erbal, gestural, sentuhan atau benda. p. Guru sudah mengulasppendapat-pendapat siswa. q. Guru sudah melakkukan refleksi terhadap materi yang diajarkan. r. Guru sudah melakukan evaluasi s. Sebagian besar siswa sudah mengkondisikan diri untuk siap menerima pembelajaran dengan duduk di bangku dan menyiapkan alat tulis. t. Siswa sudah memperhatikan tayangan media audio visual dan mampu menanggapi isi dari media audio visual. u. Saat penyampaian hasil diskusi, siswa sudah mampu menanggapi hasil diskusi kelompopk lain. v. Saat guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang aktif, siswa lain sudah memberikan tepuk tangan Upaya perbaikan yang dirumuskan oleh peneliti dan kolaborator yaitu: a. Pada saat absensi siswa dilakukan, guru lebih teliti mengabsen siswa satu per satu. b. Pada saat apersepsi, guru mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari. c. Guru memantau pembagian tugas merata kepada setiap anggota kelompok dan memotivasi siswa untuk bekerja secara terstruktur. d. Guru membimbing perorangan. e. Guru memberikan penguatan individual secara verbal, gestural, sientuhan atau benda. f. Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya. g. Guru meninjau kembali pelajaran yang telah disampaikan secara keseluruhan. h. Guru lebih memotivasi siswa untuk unjuk diri saat menanggapi apersepsi. i. Guru lebih memotivasi siswa untuk beekerja sama dalam diskusi kelompok. j. Guru lebih memotivasi siswa untuk mengerjakan evaluasi dengan memanfaatkan waktu yang telah disediakan.

3.2.3. Siklus III

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PAKINTELAN 03 SEMARANG

1 9 213

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS IVB SDN TAMBAKAJI 04 SEMARANG

0 38 380

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) BERBANTU MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS V SDN TAMBAKAJI 03 KOTA SEMARANG

0 13 289

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TIME TOKEN ARENDS DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG

0 10 290

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI NGALIYAN 01 SEMARANG

1 5 372

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN GISIKDRONO 03 KOTA SEMARANG

1 15 263

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V A SDN TAMBAKAJI 05 KOTA SEMARANG

0 5 348

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS IV SDN PLALANGAN 04 SEMARANG

0 14 264

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN TAMBAKAJI 02 SEMARANG

26 122 280

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN TAMBAKAJI 01 KOTA SEMARANG

0 18 244