3.6. VALIDITAS ALAT PENGUMPUL DATA
Instrumen dikatakan valid apabila instrument tersebut dapat dengan tepat mengukur  apa  yang  hendak  diukur.Dengan  kata  lain  validitas  berkaitan  dengan
“ketepatan” dengan alat ukur. Dengan instrument yang valid akan menghasilkan data yang valid pula. Atau dapat juga dikatakan bahwa jika data yang dihasilkan
dari  sebuah  instrument  valid,  maka  instrument  itu  juga  valid.  Widoyoko,  2012: 141-142.
Menurut Sugiyono 2010: 182, secara teknis, validitas instrument dapat dibantu  dengan  menggunakan  kisi-kisi  instrumen  atau  matrik  pengembangan
instrument.  Dengan  kisi-kisi  instrument  itu  maka  pengujian  validitas  dapat dilakukan dengan mudah dan sistematis.
3.7. TEKNIK ANALISIS DATA
Teknik analisis data yang digunakan adalah:
3.7.1. Kuantitatif
Teknik nalisis data kuantitatif pada penelitian inia ialah: 1 mencari nilai rata-rata,  2  menghitung  skor  hasil  belajar  siswa,  3  menghitung  presentase
ketuntasan hasil belajar klasikal, 4 menentukan ketuntasan belajar. a.
Mencari Nilai Rata-rata Mean Untuk mencari nilai rata-rata mean ada dua cara yaitu:
1 Cara untuk data yang tidak dikelompokkan
= ∑�
Dengan: M
= nilai rata-rata ∑X  = jumlah nilai yang diperoleh individu
N = banyaknya individu
2 Cara untuk data yang dikelompokkan
= Ḿ +
∑
Dengan: M
=Mean Ḿ  =Mean duga
I =interval
∑fd  =jumlah deviasi N
=jumlah individu Sudjana, 2011:125
b. Menghitung Skor Hasil Belajar Siswa
� =
100 − 100
B= banyaknya butir yang dijawab benar N= banyaknya butir soal
Poerwanti, dkk. 2008: 6-3 c.
Menghitung presentase ketuntasan hasil belajar klasikal =
∑ ∑
100 Aqib, dkk. 2010: 41
d. Mentukan ketuntasan belajar
Hasil penghitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa SDN Tambakaji 05 Semarang dengan KKM klasikal dan individual yang
dikelompokkan ke dalam dua kualifikasi tuntas dan tidak tuntas, dengan kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.1
Kriteria Ketuntasan Minimal
Kriteria Ketuntasan Kualifikasi
≥ 60 Tuntas
60 Tidak Tuntas
Sumber: KKM Mapel PKn SDN Tambakaji 05 Secara  individu,  tingkat  penguasaan  materi  dalam  konsep  belajar  tuntas
ditetapkan  antara  75-90.  Berdasarkan  konsep  belajar  tuntas,  maka pembelajaran  yang  efektif  adalah  apabila  setiap  siswa  sekurang-kurangnya
dapat  menguasai  75  dari  materi  yang  diajarkan  Uno,  2011:  190. Sedangkan  tingkat  ketuntasan  klasikal  85  secara  keseluruhan  objek
penelitian.  Hamdani,  2011:60.  Penyajian  data  ketuntasan  belajar  diawali dengan pembuatan distribusi frekuensi. Adapun langkah-langkahnya menurut
Arikunto 2007: 294-295 ialah sebagai berikut. 1
Mengidentifikasi nilai tertinggi dan nilai terendah. 2
Menentukan rentangan nilai yaitu mengurangkan nilai paling rendah dari nilai paling tinggi,
3 Menentukan banyaknya kelas. K banyaknya kelas = 1+3,3 log n
i lebar kelas = R : k 4
Membuat  distribusi  frekuensi  dengan  lebar  kelas  dan  banyaknya  kelas interval.
5 Memasukkan setiap nilai kedalam kelas interval.
Kriteria    nilai  tuntas  yang  digunakan  ialah  sangat  baik,  baik,  dan  cukup. Untuk menentukan interval dalam distribusi frekuensi ialah sebagai berikut.
1 Nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah adalah 60.
2 Rentang nilai:
R = nilai tertinggi-nilai terendah = 100
– 60 = 40
3 Banyaknya kelas:
K=3, karena menggunakan 3 kriteria ketuntasan. i =
=
40 3
= 13, 3 dibulatkan menjadi 13
Tabel 3.2
Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar
Skor Kriteria
Kualifikasi
86-100 Sangat Baik
Tuntas 76-85
Baik Tuntas
60-75 Cukup
Tuntas 0-59
Kurang Tidak Tuntas
3.7.2. Kualitatif
Data  kualitatif  berupa  data  hasil  observasi  terhadap  keterampilan  guru, aktivitas  siswa  serta  hasil  dari  catatan  lapangan.  Teknik  analisis  data  kualitatif
dalam penelitian ini digunakan unutk menganalisis: a.
Model pembelajaran Structured Numbered Heads dengan media audio visual yang paling baik dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
b. Kriteria  variabel  keterampilan  guru,  aktivitas  siswa,  dan  hasil  belajar  siswa
dalam  pembelajaran  PKn  menggunakan  model  pembelajaran  Structured Numbered  Heads
dengan  media  audio  visual.  Dalam  mengolah  data  skor kriteria,  menurut  Poerwanti,  dkk  2008  :  6.9-6.10  terdapat  langkah  sebagai
berikut: 1
Menentukan skor terendah 2
Menentukan skor tertinggi 3
Mencari median 4
Membagi rentang nilai menjadi 4 kriteria yaitu sangat baik, baik, cukup dan kurang
Setelah langkah kita tentukan kita dapat menghitung data skor dengan cara sebagai berikut :
R = skor terendah T = skor tertinggi
n = banyaknya skor =  T- R + 1 Q2 = median
Letak Q2 =
2 4
n+1  untuk data ganjil atau genap Q1 = kuartil pertama
Letak Q1 =
1 4
n +2  untuk data genap atau Q1 =
1 4
n +1  untuk data ganjil. Q3 = kuartil ketiga
Letak Q3 =
1 4
3n +2  untuk data genap atau Q3 =
3 4
n + 1  untuk data ganjil Q4= kuartil keempat = T
Nilai yang didapat dari lembar observasi kemudian dimasukkan dalam tabel kriteria data kualitatif.
Tabel 3.3
Kriteria Data Kualitatif
Skor Skala Penilaian
Q3 ≤ skor ≤ T Sangat Baik
Q2 ≤ skor  Q3 Baik
Q1 ≤ skor  Q2 Cukup
R ≤ skor  Q1 Kurang
Kriteria ketuntasan setiap skor pada data indikator data kualitatif dapat ditentukan dengan kriteria sangat baik SB, baik B, cukup C, dan kurang
K sebagai berikut.
Tabel 3.7
Kriteria Skor Indikator
Skor Kriteria
3,1 - 4,0 Sangat Baik
2,1 – 3,0
Baik 1,1
– 2,0 Cukup
– 1,0 Kurang
Sudjana, 2005: 7
Dari tabel di atas, peneliti menentukan kriteria penilaian yang digunakan untuk menentukan klasifikasi nilai keterampilan guru dan aktivitas
siswa yaitu sebagai berikut: a.
Keterampilan guru Penelitian  ini  terdapat  8  indikator  keterampilan  guru  dalam
pelaksanaan  pembelajaran  PKn  menggunakan  model  pembelajaran kooperatif Structured Numbered Heads dengan media audio visual yaitu
1 Menyiapkan pra pembelajaran keterampilan membuka pelajaran, 2 Melakukan  apersepsi  keterampilan  bertanya    3  Membimbing
pembentukan  kelompok    keterampilan  membimbing  diskusi  kelompok kecil  dan  keterampilan  mengelola  kelas,  4  Menyampaikan  materi
dengan  menggunakan media audio visual keterampilan menjelaskan, 5 Memberi  penugasan  terstruktur  pada  setiap  anggota  kelompok
keterampilan  mengadakaan  variasi,  6  Membimbing  siswa  dalam diskusi  kelompok  keterampilan  memibimbing  diskusi  kelompok  kecil
dan  pembelajaran  perseorangan,  7    Guru  memberikan  penghargaan kepada  siswa  dan  kelompok  yang  memperoleh  skor  tertinggi
keterampilan  memberikan  penguatan,  8  Menutup  pelajaran keterampilan menutup pelajaran.
Masing-masing  indikator  mempunyai  4  deskriptor  sehingga  skor minimal adalah 0 dan skor maksimal adalah 8x4 = 32. Jadi terdapat data
n = 32-0+1= 33 Letak Q
1
=
1 4
n+1  =
1 4
33+1
= 8,5  jadi nilai Q
1
adalah 7,5
Letak Q
2
=
2 4
n+1  =
2 4
33+1
= 17 jadi nilai Q
2
adalah 16 Letak Q
3
=
3 4
n+1 =
3 4
33+1
= 25,5 jadi nilai Q
3
adalah 24, 5
Tabel 3.4
Kriteria Keterampilan Guru.
Skor Kriteria Penilaian
24,5 ≤ skor ≤ 32 Sangat Baik A
16 ≤ skor  24,5 Baik B
7,5 ≤ skor  16 Cukup C
≤ skor  7,5 Kurang D
b. Aktivitas siswa
Penelitian ini terdapat 8 indikator aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran  PKn  dengan  menggunakan  metode  inkuiri  yaitu:  1
kesiapan siswa mengikuti kegiatan pembelajaran  emotional activitieis, 2  menanggapi  apersepsi  oral  activities,  3  memperhatikan  informasi
dari  media  audio  visual  visual  activities,  listening  activities,  4 membentuk kelompok sesuai dengan instruksi guru motor activities, 5
antusias dalam diskusi  tim motor activities, 6  menpresentasikan hasil kerja  kelompok  mental  activities,  7  menerima  penghargaan  dari  guru
emotional  activities,  8  mengerjakan  evaluasi  pembelajaran  writing activities
Masing-masing  indikator  mempunyai  4  deskriptor  sehingga  skor minimal adalah 0 dan skor maksimal adalah 8x4 = 32. Jadi terdapat data
n = 32-0+1= 33
Letak Q
1
=
1 4
n+1  =
1 4
33+1
= 8,5  jadi nilai Q
1
adalah 7,5
Letak Q
2
=
2 4
n+1  =
2 4
33+1
= 17 jadi nilai Q
2
adalah 16
Letak Q
3
=
3 4
n+1 =
3 4
33+1
= 25,5 jadi nilai Q
3
adalah 24, 5
Tabel 3.5
Kriteria Aktivitas Siswa.
Skor Kriteria Penilaian
24,5 ≤ skor ≤ 32 Sangat Baik A
16 ≤ skor  24,5 Baik B
7,5 ≤ skor  16 Cukup C
0 ≤ skor  7,5 Kurang D
3.8. INDIKATOR KEBERHASILAN
Indikator keberhasilan penggunaan model pembelajaran Sturctured Numbered Heads
dalam peningkatan kualitas pembelajaran PKn siswa kelas V
SD Negeri Tambakaji 05 Semarang ialah sebagai berikut :
a. Keterampilan guru menggunakan model pembelajaran Structured Numbered
Heads dengan  media  audio  visual  dalam  pembelajaran  PKn  kelas  V  SD
Negeri Tambakaji 05 meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya baik 16 ≤ skor  24,5.
b. Aktivitas  siswa  menggunakan  model  pembelajaran  Structured  Numbered
Heads dengan  media  audio  visual  dalam  pembelajaran  PKn  kelas  V  SD
Negeri Tambakaji 05 meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya baik 16 ≤ skor  24,5.
c. Hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran Structured Numbered
Heads dengan  media  audio  visual  dalam  pembelajaran  PKn  kelas  V  SD
Negeri Tambakaji 05 meningkat dengan ketuntasan belajar individual sebesar 76-85 kriteria baik dan ketuntasan klasikal sampai 85.
113
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. HASIL PENELITIAN
Berikut  ini  akan  dipaparkan  hasil  penelitian  tindakan  kelas  melalui  model pembelajaran  Structured  Numbered  Heads  dengan  media  audio  visual  yang
diperoleh  dari  hasil  tes  dan  non  tes.  Hasil  tes  dan  non  tes  ini  diperoleh  dari observasi  dan  catatan  lapangan  pada  saat  pembelajaran  PKn  dan  evaluasi  yang
dilakukan  di  setiap  akhir  pembelajaran  PKn  di  setiap  siklus  untuk  melihat  serta mengukur  pemahaman  materi  keputusan  bersama  oleh  siswa.  Penelitian  ini
dilakukan dalam tiga siklus yang setiap siklusnya terdiri dari satu pertemuan yang mencakup  dua  jam  pelajaran  untuk  meningkatkan  kualitas  pembelajaran  antara
lain keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar PKn pada siswa kelas V SDN Tambakaji 05 Semarang.
4.1.1. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I
4.1.1.1 Deskripsi Observasi Proses Pembelajaran Siklus I
a. Perencanaan
Sebelum  pelaksanaan  tindakan,  peneliti  membuat  perencanaan sebagai berikut:
1 Menyusun  perangkat  pembelajaran  yang  meliputi  RPP,  materi  ajar,
Lembar  Kerja  Siswa,  kisi-kisi  soal  evaluasi,  soal  evaluasi,  kunci