Zat Padat Partikel Zat

2 Gaya tarik-menarik antarpartikelnya sangat kuat sehingga gerakannya partikelnya menjadi tidak bebas. 3 Gerakan partikelnya tidak diam, tetapi bergetar dan berputar di tempatnya. 4 Partikel-partikelnya tidak mudah dipisahkan sehingga bentuknya selalu tetap tidak berubah.

2.5.1.2 Zat Cair

Susunan partikel zat cair adalah sebagai berikut: 1 Letak partikelnya kurang rapat dibandingkan dengan zat padat. 2 Gerakan partikelnya cukup bebas. 3 Partikelnya dapat berpindah tempat, tetapi tidak mudah meninggalkan kelompoknya karena masih terdapat gaya tarik-menarik. 4 Bentuknya mudah berubah sesuai tempatnya, tetapi volumenya tetap.

2.5.1.3 Zat Gas

Susunan partikel gas adalah sebagai berikut: 1 Letak partikelnya sangat berjauhan sehingga gaya tarik-menarik antarpartikelnya hampir tidak ada. 2 Bergerak sangat bebas. 3 Baik volume maupun bentuknya mudah berubah. 4 Zat gas dapat mengisi seluruh ruangan yang ada.

2.5.2 Perubahan Wujud

Suatu zat dapat berubah wujud disebabkan adanya pengaruh energi. Perubahan zat terdiri dari dua jenis, yaitu perubahan fisika perubahan zat yang tidak disertai dengan terbentuknya zat lain jenis baru, seperti air yang menjadi es dan perubahan kimia perubahan zat yang disertai dengan terbentuknya zat baru jenis lain, seperti kayu yang dibakar. Diagram di bawah ini menunjukkan istilah dalam perubahan wujud zat.

2.5.3 Gaya Tarik-Menarik antar Partikel

Gaya tarik-menarik antarpartikel yang sejenis disebut kohesi, dan gaya tarik- menarik antarpartikel yang tidak sejenis disebut adhesi. Pada tabung yang telah diolesi minyak pada bagian dalam, akan terlihat permukaan air yang berbentuk cembung, sedangkan pada tabung satu lagi yang tidak diolesi minyak, permukaan air terlihat berbentuk cekung. Jadi, jika gaya kohesi lebih besar dibandingkan dengan gaya adhesi, maka akan terjadi peristiwa yang disebut miniskus cembung, dan jika gaya kohesi lebih kecil dibandingkan dengan gaya adhesi, maka akan terjadi miniskus cekung. a Meniskus Cembung b Meniskus Cekung