Hasil uji gain menunjukkan bahwa rata-rata pemahaman kedua kelas mengalami peningkatan yang tidak jauh berbeda yaitu dengan kriteria sedang
dengan faktor berkisar antara 0,3sampai 0,7.
4.2.4 Uji Signifikansi
Uji signifikansi peningkatan pemahaman antara kelas kontrol dan kelas eksperimen yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.6. dengan hipotesis:
Ho : Rata-rata peningkatan pemahaman kelas Model Learning
Cycle 5E dengan Media King’s Quiz lebih kecil dari kelas model
ceramah dengan Media King’s Quiz.
Ha : Rata-rata peningkatan pemahaman kelas Model Learning
Cycle 5E dengan Media King’s Quiz lebih besar dari kelas
model ceramah dengan Media King’s Quiz.
Tabel4.6. Hasil Uji Signifikansi Peningkatan Pemahaman Antara Kelas Kontrol dan Kelas eksperimen
Kelas Rata-rata dk
t
hitung
t
tabel
Kriteria Kontrol
71,991 70
3,067 1,664
Terima Ho jika t
hitung
t
tabel
Eksperimen 75
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa pada taraf 5, skor t
hitung
= 3,067 sedangkan skor t
tabel
= 1,664. Skor t
hitung
t
tabel
, sehingga Ho ditolak. Kesimpulannya, rata-rata peningkatan pemahaman kelas Model Learning Cycle
5E dengan Media King’s Quiz lebih besar dari kelas model ceramah dengan
Media King’s Quiz.
4.2.5 Analisis Aktivitas Belajar Siswa
Hasil analisis aktivitas belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen disajikan pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7. Hasil Analisis Aktivitas Belajar Siswa antara Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Kelas N
P rerata Kategori
Kontrol 36
18,06 Kurang Sekali
Eksperimen 36
41,39 Cukup
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa kelas kontrol dikategorikan “kurang sekali”, sedangkan kelas eksperimen dikategorikan
“cukup”.
4.3 Pembahasan
4.3.1 Analisis Hasil Belajar Kognitif Siswa
Hasil analisis datapost testmenunjukkan bahwa pemahaman siswa pada kedua kelas dapat dikatakan merata seperti Tabel 4.3 yang ditunjukkan melalui
hasil uji normalitas nilai post test kedua kelas, sehingga untuk menguji ada tidaknya perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol
maka uji statistik yang digunakan adalah uji parametris yaitu uji-t. Penggunaan Model Learning Cycle 5E dengan Media
King’s Quiz, memberikan pengaruh terhadap hasil kognitif siswa. Hasil uji t dengan taraf signifikan 5 menunjukkan
bahwa
hitung
t
= 3,067 lebih besar dari
tabel
t = 1,664, sehingga diperoleh kesimpulan
bahwa rata-rata hasil kognitif kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol. Peningkatan rata-rata pemahaman kelas kontrol dapat dilihat dari rata-rata
nilai pre test dan post test yang diperoleh yaitu sebesar 46,296 dan 71,991 dengan gain ternormalisasi sebesar 0,48yang termasuk dalam kategori sedang
,
sedangkan peningkatan rata-rata pemahaman pada kelas eksperimen dapat dilihat dari rata-
rata nilai pre test dan post test yang diperoleh yaitu sebesar 46,296 dan 75 dengan gain ternormalisasi sebesar 0,53 yang termasuk dalam kategori sedang. Secara
signifikan dihitung menggunakan uji t dengan taraf signifikan 5, menunjukkan bahwa t
hitung
= 3,067 lebih besar dari t
tabel
= 1,664, sehingga diperoleh kesimpulan bahwa rata-rata peningkatan pemahaman kelas eksperimen lebih besar daripada
kelas kontrol. Kesimpulan ini menunjukkan bahwa penggunaan Model Learning Cycle
5E dengan Media King’s Quiz dalam pembelajaran memberikan efek positif
terhadap hasil kognitif siswa.
4.3.1.1 Pengaruh Model Learning Cycle 5E dengan Media King’s Quiz
terhadap Hasil Belajar Siswa
Adanya peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen dikarenakan penggunaan Model Learning Cycle 5E yang menuntut siswa untuk aktif dalam
pembelajaran, hal ini sesuai pernyataan Wena 2009 yang menyebutkan bahwa salah satu model pembelajaran dengan pendekatan konstruktivistik adalah
pembelajaran siklus learning cycle. Learning Cycle merupakan rangkaian