Permainan sebagai Media Belajar Permainan

1 Merupakan kegiatan menyenangkan dan menghibur untuk dilakukan; 2 Memungkinkan adanya partisipasi aktif dari siswa untuk belajar sehingga pengajaran tidak hanya satu arah; 3 Permainan dapat memberikan umpan balik langsung pada siswa. 4 Bersifat luwes, artinya dapat menyesuaikan keadaan; 5 Umumnya dapat dilakukan dengan mudah. Disamping mempunyai kelebihan, permainan juga mempunyai kekurangan antara lain: 1 Memerlukan banyak waktu untuk menjelaskan permainan; 2 Tidak semua materi dapat dijelaskan dengan permainan; 3 Bagi siswa yang kurang mengetahui aturan permainan dapat menimbulkan kegaduhan. Siswadapat belajar berbagai kesempatan dan kegiatan baik didalam sekolah maupun diluar sekolah. Permainan dapat membuat suasana lingkungan belajar menjadi menyenangkan, segar, hidup, bahagia, santai namun tetap memiliki suasana belajar yang kondusif. Menurut Piageat, bermain adalah manifestasi penyesuaian, salah satu dasar proses-proses mental menuju pada pertumbuhan intelektual dan bermain merupakan suatu mekanisme penyesuaian yang penting bagi perkembangan atau pertumbuhan manusia.

2.3.4 Permainan

King’s Quiz QuizGame permainankuis adalahbentukpermainanataupikirandimanapemainsebagai individuataudalamtim berusaha untukmenjawabpertanyaan dengan benar. Dibeberapanegara, kuisjugapenilaiansingkatyang digunakandalambidangpendidikandan miripdenganmengukurpertumbuhandalampengetahuan, kemampuan, atauketerampilanhttp:bentrox.blogspot.com. Seperti halnya permainan kuis, permainan King’s Quiz merupakan gabungan permainan papan, permainan kartu dengan permainan kuis. Permainan ini diciptakan oleh peneliti sendiri. Pengambilan nama King’s Quiz dikarenakan pemain harus menjalankan bidaknya seperti gerak bidak raja pada permainan catur. Permainan King’s Quiz berupa papan yang terdiri 5 x 5 kotak. Permainan ini bisa dimodifikasi menjadi 6 x 6, 7 x 7, sampai n 2 kotak, tergantung pada jumlah pemain. Umumnya jumlah pemain adalah adalah n 2 8. Contoh untuk papan berukuran 5 x 5, maka jumlah pemain yang diperbolehkan adalah n 2 8 = 5 2 8 = 3,125 = 3 pemain. Perhitungan ini dimaksudkan agar setiap pemain mendapatkan bagian sebanyak 8 kotak. Setiap kotak diberi nomor urut pada satu sisi, sedangkan sisi lain berisi pertanyaan yang diletakkan terbalik, artinya nomor urut berada si atas sedang sisi pertanyaan diletakkan di bawah. Setiap pemain yang melewati kotak harus menjawab pertanyaan yang tersedia. Setiap pertanyaan mempunyai poin yang berbeda, tergantung tingkat kesulitan pertanyaan tersebut. Permainan King’s Quiz ini dilakukan dengan cara berikut. Pertama, pemain menentukan urutan bermain dengan suit. Pemain pertama menempatkan bidak di kotak yang dipilihnya, tetapi terlebih dahulu menjawab pertanyaan yang tersedia. Jika jawaban benar maka pemain tersebut boleh menempatkan bidaknya dan mendapat poin, jika jawaban salah maka pemain belum bisa menempatkan bidaknya dan harus menunggu giliran selanjutnya. Pemain yang kedua boleh memilih kotak mana saja termasuk kotak pilihan pemain pertama yang belum terjawab. Begitu seterusnya sampai semua pemain mendapat giliran. Setelah itu, bagi pemain yang sudah mendapatkan tempat untuk bidaknya, pada gilirannya harus memilih kotak dengan menjalankan bidaknya ke arah horisontal, vertikal, atau diagonal satu langkah. Gerak ini mirip dengan gerak bidak raja pada permainan catur. Kotak yang sudah terjawab tidak boleh dilewati oleh pemain. Tujuan permainan ini adalah mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya dan menutup langkah lawan agar terpojok. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Karena permainan ini berupa kuis dan cenderung bersifat evaluatif yaitu terdiri dari pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep-konsep yang sudah dipelajari. Maka berdasarkan penjelasan sebelumnya tentang tahapan-tahapan Learning Cycle 5E, jenis permainan King’s Quiz cocok dimasukkan dalam tahap Evaluation.

2.4 Pemanfaatan Model

Learning Cycle 5E dan Media King’s Quiz dalam Pembelajaran Fisika Soekamto, dkk 1995 mengemukakan maksud dari model pembelajaran adalah: “Kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.” Media pembelajaran adalah segala sesuatu yangdapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Sehingga bisa disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan alat bantu dalam model pembelajaran. Begitu halnya dengan pemanfaatan model Learning Cycle 5E dan media King’s Quiz. Model LC dan media King’s Quiz ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta pemahaman siswa terhadap mata pelajaran fisika.

2.5 Tinjauan tentang Wujud Zat

2.5.1 Partikel Zat

2.5.1.1 Zat Padat

Susunan partikel zat padat adalah sebagai berikut: 1 Letak partikelnya sangat berdekatan dalam susunan yang teratur. 2 Gaya tarik-menarik antarpartikelnya sangat kuat sehingga gerakannya partikelnya menjadi tidak bebas. 3 Gerakan partikelnya tidak diam, tetapi bergetar dan berputar di tempatnya. 4 Partikel-partikelnya tidak mudah dipisahkan sehingga bentuknya selalu tetap tidak berubah.

2.5.1.2 Zat Cair

Susunan partikel zat cair adalah sebagai berikut: 1 Letak partikelnya kurang rapat dibandingkan dengan zat padat. 2 Gerakan partikelnya cukup bebas. 3 Partikelnya dapat berpindah tempat, tetapi tidak mudah meninggalkan kelompoknya karena masih terdapat gaya tarik-menarik. 4 Bentuknya mudah berubah sesuai tempatnya, tetapi volumenya tetap.

2.5.1.3 Zat Gas

Susunan partikel gas adalah sebagai berikut: 1 Letak partikelnya sangat berjauhan sehingga gaya tarik-menarik antarpartikelnya hampir tidak ada. 2 Bergerak sangat bebas. 3 Baik volume maupun bentuknya mudah berubah. 4 Zat gas dapat mengisi seluruh ruangan yang ada.

2.5.2 Perubahan Wujud

Suatu zat dapat berubah wujud disebabkan adanya pengaruh energi. Perubahan zat terdiri dari dua jenis, yaitu perubahan fisika perubahan zat yang tidak disertai dengan terbentuknya zat lain jenis baru, seperti air yang menjadi es