Direktorat Pembinaan SMK 2013
10 9
Lembar program: dengan lintasan melintang dan menanjang mesin N
G M
X I
Z K
F LKT
H Keterangan
00 00
– 500 Maju X – 5
mm
01 00
– 400 Maju Z – 4
mm
02 M30 Penutup Program atau
Lembar program: dengan lintasan diagonal
N G
M X
I Z
K F
LKT H
Keterangan
00 00
– 500 –
400 Maju X dan Z
masing- masing – 5
mm dan – 4 mm
01 M30 Penutup Program
6.2 G01 – Interpolasi Linier Gerak Sisipan Lurus
G01 ini digunakan untuk proses penyayatan benda kerja dengan kecepatan terprogram 1 s.d. 499 mmmin. dengan kemungkinan lintasan sebagai
berikut:
N ... G01 X 0 Z ... F... gerak memanjang mesin
N ... G01 X ... Z 0 F... gerak melintang
N ... G01 X ... Z ... F... gerak diagonal bubut tirus
Direktorat Pembinaan SMK 2013
11
a. Pembubutan memanjang Arah Sumbu Z
Pembubutan memanjang dengan kecepatan pemakanan terpro-gram.
Dalam hal ini tidak terdapat gerakan inter-polasi sisipan
Gambar 6.3 Arah pembubutan memanjang.
Contoh 2.1: Pahat harus bergerak ke arah Z 23.5 mm 22.5 + 1, dengan posisi
pahat seperti terlihat pada Gambar 6.4.
Masukan untuk pempro-graman: a. Menuliskan nomor blok
b. Menuliskan G01 c. Menuliskan harga X = 0
d. Menuliskan harga Z dalam per
seratus SPD = 1100, dalam hal ini = –2350
e. Menuliskan harga F = 80 Gambar 6.4 Arah pembubutan arah sumbu –Z .
Lembar program: Pembubutan Memanjang arah sumbu –Z N
G M
X I
Z K
F LKT
H Keterangan
... ...
01 – 2350
80
Direktorat Pembinaan SMK 2013
11 1
b. Pembubutan melintang Arah Sumbu X
Pembubutan melintang dengan ke- cepatan pemakanan terprogram. Dalam
hal ini juga tidak terdapat gerakan interpolasi sisipan
Gambar 6.5 Arah pembubutan melintang.
Contoh: Untuk pembubutan muka facing, pahat
harus bergerak dari permukaan keliling diameter terbesar menuju diameter ter-kecil
benda kerja, lihat Gambar 6.5. Masukan untuk pemprograman:
a. Menuliskan nomor blok b. Menuliskan G01
c. Menuliskan harga X dalam per sera-tus
SPD = 1100, dalam hal ini = –500 d. Menuliskan harga Z
e. Menuliskan harga F = 80
Gambar 6.6 Pembubutan melintang Lembar program: Pembubutan Melintang arah sumbu –X
N G
M X
I Z
K F
LKT H Keterangan
... ...
01 – 500
60
Direktorat Pembinaan SMK 2013
11 2
Contoh: Sebuah poros bertingkat Gambar 6.6, akan dihaluskan dengan sekali
jalan, dengan kedalaman pemotongan 0.2 mm. Posisi pahat seperti terlihat pada Gambar 6.7. Posisi pahat harus dikembalikan ke posisi di
mana puncak mata pahat berada 1 mm dari ujung muka benda kerja dan 5 mm dari permukaan keliling benda kerja 22 mm.
Gambar 6.7 Pembubutan melintang Gambar 6.8 Pembubutan melintang
Lembar program: Pembubutan Poros Bertingkat
N G
M X
I Z
K F
LKT H
Keterangan
00 00
– 500 01
01 – 1320
50 01
01 200
50 03
01 – 600
50 04
01 300
000 50
05 00
500 06
00 1920
07 M30
Direktorat Pembinaan SMK 2013
11 3
c. Pembubutan Tirus Sisipan antara Sumbu X dab Z