Pembubutan Tirus  Sisipan antara Sumbu X dab Z

Direktorat Pembinaan SMK 2013 11 3

c. Pembubutan Tirus  Sisipan antara Sumbu X dab Z

Pembubutan tirus dengan mesin bubut konvensional, eretan atas dapat digunakan untuk membubut tirus, yakni dengan memutar keretan atas sesuai dengan besar sudut ketirusan. Selanjutnya ro-da tangan yang terdapat pada eretan atas diputar ke kanan atau ke kiri untuk mendapatkan hasil pembubutan tirus, Gambar. 7.9. Sementara Mesin bubut CNC tidak memiliki eretan atas, apalagi yang dapat di putar. Gerak penyayatan harus dilakukan dengan eretan memanjang dan eretan melintang. Oleh sebab itu, untuk mendapatkan hasil pembubutan tirus, eretan memanjang dan eretan melintang harus bergerak secara bergantian dengan masing-masing jarak berdasarkan sudut ketirusan yang me-rupakan perbandingan anta-ra X dan Z X : Z. Pada mesin CNC, mikrop-rosesor akan menghitung nilai perbandingan X dan Z, lalu meneruskan infor-masi lintasan ke motor langkah motor step. Hasil perhitungan perbandingan lintasan antara sumbu X dan sumbu Z inilah yang di-sebut dengan interpolasi linier. Gambar 6.9 Mesin bubut konvensional Pembubutan tirus dengan kece-patan pemakanan terprogram. Da-lam hal ini terdapat gerakan inter-polasi sisipan, Pergerakan sum-bu X dan sumbu Z saling bergan-tian, sampai membentuk hasil bu-butan tirus, mulai dari titik awal s sampai dengan titik akhir z. Gambar 6.10 Arah pembubutan tirus. Direktorat Pembinaan SMK 2013 11 4 Contoh 3.1: Untuk sudut ketirusan = 45, perbandingan X : Z adalah 1 : 1, artinya dalam pemesinan CNC, eretan memanjang dan eretan melintang bergerak dalam interval yang sama. Lihat Gambar 6.11 Gambar 6.11 Sudut ketirusan 45 Contoh 3.2: Panjang yang akan dibubut tirus adalah 30 mm, semen-tara selisih diameter besar dan diameter kecil adalah 36 –  16 = 20 mm, sehingga perbandingan anta-ra X da Z adalah 10 : 30 atau 1 : 3. Maksudnya adalah jika eretan melintang sumbu X bergerak 1 mm, beranti eret-an memanjang sumbu Z bergerak 3 mm, lihat Gambar 6.12. Gambar 6.12 Tirus 1: 1.5 Contoh 3.3: Untuk pembubutan tirus penyelesaian finishing, lihat Gambar 6.13, lakukan dengan prosedur berikut: Masukan untuk pemprograman: a. Menuliskan nomor blok b. Menuliskan G01 Direktorat Pembinaan SMK 2013 11 5 c. Menuliskan harga X nilai ordinat pada s 2 , titik akhir tirus SPD = 1100, dalam hal ini = 500 d. Menuliskan harga Z nilai ordinat pada s 2 , titik akhir tirus SPD = 1100, dalam hal ini = –500 e. Menuliskan harga F = ... dititung Gambar 6.13 Pembubutan melintang Lembar program: lintasan tirus N G M X I Z K F LKT H Keterangan ... ... 00 500 – 000 Tirus 1 : 1 Contoh 3.4: Untuk pembubutan pinggul-an 5 x 45, Gambar 6.14 adalah dengan program CNC berikut: Gambar 6.14 Pinggulan 5 x 45 Direktorat Pembinaan SMK 2013 11 6 Lembar program: lintasan bertahan dan tirus N G M X I Z K F LKT H Keterangan 00 00 – 650 01 00 – 400 02 01 150 – 150 75 Kasar 03 00 150 04 00 – 250 05 01 250 –250 75 Kasar 06 00 250 07 00 – 350 08 01 350 –350 75 Kasar 09 00 350 10 00 – 450 11 01 450 – 450 75 Kasar 12 00 450 13 00 – 550 14 01 550 – 550 75 Kasar 15 00 550 16 00 – 500 17 01 – 100 10 18 01 500 – 500 50 Finishing 19 00 500 1000 20 M30

d. Informasi Kerja Berdasarkan Sudut