Direktorat Pembinaan SMK 2013
29 7
Urutan gerak: 1. Gerakan pertama dengan kecepatan pemakanan terprogram
2. Jika dalamnya lubang telah dicapai, mata bor diam sesaat 0.5 detik 3. Mata bor kembali ke bidang penarikan dengan lintasan cepat G00.
Lembar Pemprograman untuk G82:
N G
M X
I D Y
J S Z
K F
LTH Keterangan
... 82
Z … …
Aplikasi: Siklus pemboran G82 ini digunakan untuk membuat lubang buntu
dengan kedalaman lubang sedang.
12.14 G83 Siklus Pemboran Dengan Penarikan
Sering terjadi pada pemboran lubang yang terlalu dalam, tatal tidak dapat mengalir keluar
sebagaimana yang seharusnya. Mata bor harus ditarik hingga bidang penarikan, agar tatalnya
keluar dari dalam lubang. Untuk itu, pekerjaan seperti itu dapat diprogram dengan blok tunggal,
yakni G01 G00 G01 G00 dsn seterusnya. Pemprograman dengan blok tunggal ini
diwadahilah dengan siklus pemboran dengan penarikan G83, lihat Gambar 12. 55. Gambar
menunjukkan
bahwa beberapa
siklus digabungkan menjadi siklus baru.
Gambar 12.54 Pemboran
Direktorat Pembinaan SMK 2013
29 8
Gambar 12.55 Siklus pemboran dengan penarikan G83
Lembar Pemprograman untuk G83:
N G
M X
I D Y
J S Z
K F
LT H
Keterang an
... 83
Z … …
Aplikasi: Siklus pemboran G82 ini digunakan untuk membuat lubang yang
dalam. Contoh: Prosedur:
1. Membor untuk kedalaman 6 mm dengan kecepatan terprogram 2. Penarikan setinggi 6 mm dengan lintasan cepat .
3. Turun ke bawah 5.5 mm dengan lintasan cepat dan turun lagi 6 mm
dengan kecepatan pemakanan terprogram 4. Kembali ke titik awal dengan lintasan cepat.
5. Turun lagi 11 mm dengan lintasan cepat, lalu turun lagi melakukan
penyayatan 6 mm dengan kecepatan pemakanan terprogram.
Tahap I Tahap II
Tahap I Pelepasan tatal
Pelepasan tatal
Pelepasan tatal dst.
G81
1
G81
2
G81
3
G83
Direktorat Pembinaan SMK 2013
29 9
Demikian seterusnya hingga kedalaman pemboran tercapai, lihat ilustrasi pada Gambar 12.56.
Gambar 12.56 Tahapan Siklus pemboran dengan Penarikan
12.15 G85 Siklus Perimeran Peluasan Lubang
Untuk memperoleh permukaan lubang berkualitas tinggi, digunkanlah rimer peluas lubang. Dengan menggunakan bor spiral, akan diperoleh
kualitas 11 sampai dengan 12, tetapi untuk lubang yang berstandar kualitas tinggi harus menggunakan rimer. Dengan rimer akan diperoleh
kualitas 6 G85 merupakan kombinasi dua perintah G01
Gambar 12.57 Siklus Perimeran G85
G01 G01
Direktorat Pembinaan SMK 2013
30
Dalamnya lubang
yang dirimer,
ditunjukkan dalam gambar teknik, seperti terlihat dalam Gambar 12.58 di samping.
Gambar 12.58 Dalamnya lubang rimer
Lembar Pemprograman untuk G85:
N G
M X
I D Y
J S Z
K F
LTH Keterangan
... 85
Z … …
12.16 G89 Siklus Perimeran Dengan Tinggal Diam