Tugas Tes Formatif Kegiatan Belajar 10

Direktorat Pembinaan SMK 2013 22 6 YP 2 = 2.887 mm Jadi: YQ 2 = 17.32 – 2.887 YQ 2 = 14.43 mm Pada Q 1  X,Y = 26.34,0 dan pada Q 2  X,Y = 60,14.45 Koordinat YP 2 = tan 30 x 30 = 0.57735 x 30 = 17.32 mm Gambar 10.25

c. Tugas

1. Setelah melakukan perhitungan dengan trigonometri, lengkapi gambar di bawah dengan ukuran berdasarkan absolut dan inkremental. 2. Masukkanlah data penggeseran titik nol benda kerja G92 pada alamat- alamat X, Y, dan Z berdasarkan data gambar di bawah:. Direktorat Pembinaan SMK 2013 22 7 3. Masukkanlah data penggeseran titik nol benda kerja G92 pada alamat- alamat X, Y, dan Z berdasarkan data gambar di bawah:. 4. Programlah titik-titik nol, dan jalan yang akan dilintasi untuk gambar di bawah: Direktorat Pembinaan SMK 2013 22 8

d. Tes Formatif

1. Dengan sistem koordinat, jelaskan arah pergerakan eretan arah: a. - X, b. + X, c. - Y, d. + Y, e. - Z, f. + Z. masing-masing pada mesin frais tegak dan mesin frais datar. 2. Jelaskan sistem koordinat mesin frais 3. Sebutkan 2 metoda pemprograman pada mesin frais CNC 4. Jelaskan hubungan G92 dengan titik nol benda kerja W 5. Bagaimanakah format blok untuk penggunaan G92 dalam mesin Frais. Direktorat Pembinaan SMK 2013 22 9

11. Kegiatan Belajar 11

SISTEM PEMROGRAMAN MESIN FRAIS CNC UNIT DIDAKTIK Tujuan Pembelajaran: Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 11 ini, siswa dapat; 1. mengelompokkan data program pemesinan, 2. mengidentifikasi kode-kode G dan M, 3. menjelaskan sistem koordinat CNC, dan 4. memahami proses kerja CNC. Materi Mengkonversi gambar cetak menjadi program komponen dapat dilakukan baik secara manual atau dengan bantuan bahasa komputer tingkat tinggi. Dalam kedua hal tersebut, programmer menentukan parameter pemotongan, seperti kecepatan spindel, dan kecepatan pemakanan yang didasarkan atas sifat-sifat benda kerja, bahan alat-potong, dan batasan mesin perkakas. Oleh karena itu, programmer harus memiliki pengetahuan yang cukup luas tentang proses pemesinan dan mengetahui kemampuan mesin perkakas. Bisa dibayangkan urutan pengerjaan pada waktu pemesinan, benda kerja harus dipasang dan dibuka, alat potongnya harus diganti. Titik awal dari programnya harus dipilih sedemikian, agar semua proses pemesinan dapat dilaksanakan tanpa rintangan yang berarti.