Motor Utama dan Amperemeter

Direktorat Pembinaan SMK 2013 51 CONTROL T.U. CNC-2A .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. COMPUTER NUMERICALLY CONTROL CNC

D. Panjaitan

1. Lemari kontrol

2. Motor spindel 3. Revolver

4. Kepala lepas 5. Motor step

untuk arah Z utama

6. Kaki mesin 8. Kepala tetap

7. Motor step untuk arah X

c Gambar 2.1 Mesin Bubut CNC

2.2 Motor Utama dan Amperemeter

Motor arus searah manit permanen dengan kecepatan variabel. Jenjang kecepatan adalah 1 : 7, dengan jenjang putaran 600 s.d. 4000 putaranminit, di mana tegangan masuk P 1 = 500 W dan tegangan keluar P 2 = 300 W. Motor dilindungi dari beban lebih dengan arus 4 Amper sehingga motor terhindar dari kemungkinan terbakar. Oleh karena itu pada setiap mesin dipasang ampermeter. Melalui ampermeter ini, operator dapat memantau beban yang diterima spindel utama akibat kedalaman pemotongan, atau alat potong yang tidak sesuai tidak tajam. Dengan demikian, ampermeter ini juga berfungsi untuk menampilkan konsumsi arus aktual dari motor penggerak. Pada ujung lainnya dari spindel utama, terdapat tiga puli. Masing-masing puli dirancang dan dibuat tiga tingkat. Puli pertama terpasang pada spindel utama, puli kedua sebagai perantara, dan puli ketiga terpasang pada spindel motor, lihat Gambar 2.2. Dengan demikian, kecepatan spindel dapat diatur sampai enam tingkat kecepatan. Direktorat Pembinaan SMK 2013 52 Sabuk puli A motor dan sabuk puli B puli antara tetap tidak dapat diubah. Semen-tara sabuk pili B ke puli C spindel utama dapat diatur dalam tiga posisi, yakni BC 1 , BC 2 , dan BC 3 . Sambungan puli tingkat ke dua berikutnya adalah hubungan puli A ke puli spindel utama C, yakni AC 1 , AC 2 , dan AC 3 . Gambar 2.2. Puli bertingkat Prosedur pemindahan sabuk pada puli, perhatikan Gambar 2.3: a. Kendorkan mur segi enam 1 yang terdapat dalam rumah spindel utama. b. Angkat motor, c. Pasang pindahkan posisi sabuk ke tingkat yang dikehendaki. d. Sambil menekan motor ke bawah, kencangkan mur segi enam tadi. Gambar 2.3. Rumah Puli Adapun jenjang putaran spindel utama adalah 50 s.d. 3200 putaranminit, di mana spindel utama dilengkapi dengan: a. Cekam rahang 3  80 mm; b. Piring pembawa  90 mm, c. Pelat cekam  90 mm, dan d. Pemegang kolet untuk kolet ES X 25 Mesin bubut CNC unit didaktik ini dilengkapi dengan piringan berlubang, lihat Gambar 2.4, yang berfungsi untuk: Direktorat Pembinaan SMK 2013 53 a. Mengirimkan data kecepatan spindel ke penampil digital CNC. b. Merespon data penguliran, antara lain: i. Alur 1, merupakan penghalang sinar 1 yang berfungsi untuk mengukur jumlah putaran spindel dan meneruskannya ke EFROM CPU komputer CNC. ii. Alur 2, penghalang sinar 2 berfungsi untuk menginformasikan posisi sudut spindel utama ke CPU. Gambar 2.4. Piringan Berlubang Perporated Disk Telah diuraikan pada kegiatan belajar terdahulu, bahwa putaran motor motor step terbagi dalam sejumlah langkah, dalam hal ini adalah 72 langkah, yang berarti sudut putar dari satu langkah adalah 360 : 72 = 5, dengan data teknis sebagai berikut: a. Kecepatan eretan memanjang dan melintang. i. Jenjang kecepatan pemakanan secara manual = 5 – 400 mmmin. ii. Jenjang kecepatan pemakanan secara CNC terprogram = 2 s.d. 499 mmmin b. Lintasan terkecil eretan yang dapat digerakkan adalah = 0.0138 mm. c. Panjang eretan memanjang mesin = 300 mm d. Panjang eretan melintang = 50 mm. e. Penunjukan pada penampil display adalah 1100 mm =0.01 mm, perhatikan SPD atau BLU yang telah diuraikan terdahulu. f. Daya asutan pada eretan =  1000 N. Gambar 2.5. Motor Step Direktorat Pembinaan SMK 2013 54 Tranfortir mesin bubut unit di-daktik ini merupakan poros de-ngan ulir bulat yang bergerak dengan sekrup bantalan peluru, tanpa kelonggaran, sehingga ha-sil lintasannya cukup akurat. Gambar 2.6 Tranfortir dan Sekrup bantalan peluru Reduksi motor langkah motor step terhadap batang ulir eretan, di mana lintasan terkecil eretan memanjang dan melintang pada langkah putaran motor 5 adalah 0.0138 mm, yang pada display tertayang pembulatan yakni 0.01 mm., lihat Tabel 2.1 berikut: Tabel 2.1 Sajian Lintasan Eretan Langkahsudut motor langkah Jarak lintasan mm Penunjukan pada penampil 1100 mm 1. Langkah 5 0.0138 1 2. Langkah 10 0.0277 3 3. Langkah 15 0.0416 4 4. Langkah 20 0.0555 6 5. Langkah 25 0.0694 7 6. Langkah 30 0.0833 8 7. Langkah 35 0.0972 10 8. Langkah 40 0.111 11 9. Langkah 45 0.125 12 Direktorat Pembinaan SMK 2013 55

2.3 Pemegang Pahat