Direktorat Pembinaan SMK 2013
17 9
Gambar 6.79 Ilustrasi Benda kerja untuk G91 - Inkremental
6.25 G92 Pencatatan Penetapan
Dengan menggunakan G92, kedudukan titik nol dapat ditetapkan pada satu posisi yang dikehendaki, dan tidak bergantung pada posisi eretan. Sebagai
programmer, Anda dapat menetapkan titik nol benda kerja sepanjang sumbu benda kerja. Untuk memudahkan perhitungan, maka titik nol benda kerja di
tempatkan pada ujung luar benda kerja arah kepala lepas. Oleh karena itu: Nilai X = nilai diameteral
Nilai Z = nilai panjang G92 hanya dibatalkan dengan G91
Contoh:
Koordinat titik nol harus digeser dari posisi puncak mata alat potong ke titik
nol benda kerja W. Oleh karena itu; 1. Anggaplah sistem koordi-natnya
dipindahkan ke titik nol benda kerja W dan nyatakan ujung
potong pahat eretan dari titik ini
2. Ukuran X harus dinyata-kan sebagai diameter.
Gambar 6.80 Titik nol benda kerja W G92
Direktorat Pembinaan SMK 2013
18
Susunan Program CNC berdasarkan Gambar 6.80, metoda inkremental:
N G
M X
I Z
K F
LKT H
Keteranga n
... 92
3000 2000
6.26 G94 Penetapan Kecepatan Pemakanan
Dengan G94, kecepatan pemakanan dilaksanakan dan ditetapkan dalam mmmin. Untuk mesin bubut unit didaksik, kecepatan pemakanan F = 2 –
499 mmmin. Jika G94 atau G95 tidak diprogram, maka mesin akan bekerja berdasarkan
status mula yaitu dengan G94.
Contoh 1: Jumlah putaran sumbu utama = 100
putmin. Lebar pemakanan 0.1 mmput.
Dengan demikian dalam 1 minit, eretan akan bergerak 100 x 0.1 = 10
mm. Blok pemprograman:
Gambar 6.81 Kecepatan pemakanan
N G X
Z … 94
Direktorat Pembinaan SMK 2013
18 1
Contoh 2: Jumlah putaran spindel utama = 1000 putaranmin. Lebar penyayatan
terprogram 0.1 mmput. Jadi dalam 1 minit eretan akan bergerak 0.1 x 1000 = 100 mm. Dengan demikian 10 kali jarak dari jumlah putaran 100 putmin.
6.27 G95 Penetapan Lebar Penyayatan
Apabila dalam blok awal, G95 diprogram, maka nilai pemakanan akan dihitung dalam mmputaran, yang disebut dengan lebar penyayatan per
setiap putaran f. Besaran nilai masukan adalah 2 s.d. 499 11000 mm. Dengan demikian
ketelitiannya = 11000 mm. Contoh 1:
Bila F 300 mm min, berarti f 0.3 mmputaran Catatan:
Ketika sumbu utama berputar maka program akan dilanjutkan bekerja,
karena bila spindel tidak berputar, komputer tidak dapat mensinkronisasikan jumlah putaran sumbu utama dengan besaran
kecepatan pemakanan.
Kecep[atan pemakanan maksimal adalah 499 mmmin, dengan demikian terdapat suatu besaran kecepatan pemakanan maksimal yang
bergantung pada jumlah putaran sumbu utama.
Contoh 2: Jumlah putaran sumbu utama = 3000 putaranminit
Lebar penyayatan terprogram dengan G95 = 0.499 mmputaran F mmmin =
S rpm x f mmput = 3000 x 0.499 = 1497 mmmin
Maka besarya kecepatan eretan pemakanan = 1497 mmmin. Gerakan eretan efektif pada jumlah putaran tersebut kira-kira 0.17
mmputaran. Dan jika diprogramkan 0.499 mmputaran, maka; 499 mmmin 3000 puaranmin = 0.1663 mmputaran.
Direktorat Pembinaan SMK 2013
18 2
c. Tugas