Tujuan Pembelajaran: Uraian Materi 1.1 Konsep Dasar Sistem Pemesinan CNC  Sistem Pabrikasi

Direktorat Pembinaan SMK 2013 25

1. Kegiatan Belajar 1

TEKNOLOGI DASAR CNC

a. Tujuan Pembelajaran:

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1 ini, siswa dapat menjelaskan, antara lain; 1. Dasar Sistem pemesinan Bubut CNC; 2. Dasar sistem kontrol numerik; 3. Keuntungan dan kelemahan mesin perkakas CNC; 4. Klasifikasi sistem NC.

b. Uraian Materi 1.1 Konsep Dasar Sistem Pemesinan CNC  Sistem Pabrikasi

Sistem pemesinan modern dan robot-robot industri merupakan sistem otomasi lanjut yang menggunakan komputer sebagai satu bagian terpadu dalam pengontrolannya. Sekarang ini, komputer merupakan satu bagian penting dari otomasi. Komputer digunakan sebagai pengontrol dalam sistem pemesinan, seperti mesin perkakas, mesin las, dan laser-beam cutter. Bah- kan yang lebih besar lagi adalah penggunaan robot dalam melakukan bebe- rapa operasi. Perlu diingat bahwa suatu pabrik yang dikontrol secara otomatis merupakan suatu hasil pengembangan yang paling akhir dalam revolusi industri yang telah dimulai di Eropa dua abad yang lalu sesuai dengan tahap pengembangan berikut: a. Pada tahun 1770 adalah tahun awal pembuatan mesin perkakas sederhana. Direktorat Pembinaan SMK 2013 26 b. Awal tahun 1900 ditemukan Fixed automatic mechanisms and transfer lines untuk produksi massal. Transfer line dalam hal ini dimaksudkan sebagai suatu teknik pengaturan fasilitas pabrikasi dengan output dan dengan waktu produksi yang lebih cepat. Siklus operasinya adalah sederhana dan tetap. c. Mesin perkakas berikutnya adalah generasi mesin perkakas dengan kontrol otomatis sederhana, seperti mesin kopi. d. Pada tahun 1952 merupakan awal era otomasi dengan kendali numerik  Numerical Control NC, yang didasarkan pada prinsip komputer digital. e. Pengembangan logis dari NC ini adalah computerized numerical control yang dikenal dengan singkatan CNC, yang digunakan pada mesin perkakas, di mana sebuah minikomputer dimasukkan sebagai suatu bagian terpadu dari lemari kontrol. f. Robot industri dikembangkan bersamaan dengan sistem CNC. Robot komersil pertama dibuat pada tahun 1961, tetapi penggunaannya secara efektif baru pada akhir tahun 1970-an. g. Pabrik otomasi penuh yang memakai suatu teknik yang disebut dengan Flexible Manufacturing System FMS dan computer aided design computer aided manufacturing CADCAM. FMS dimaksudkan sebagai suatu fasilitas yang mencakup manufacturing cell. Setiap sel cell memiliki sebuah robot yang mampu melayani beberapa mesin perkakas CNC, dan dengan suatu sistem penanganan material secara otomatis yang terpisah dari komputer induk. Era baru otomasi, dimulai dengan pengenalan mesin perkakas NC yang digerakkan oleh komputer digital. Komputer dan teknologi digital memung- kinkan perencanaan lebih fleksibel yang dapat menghasilkan produk dengan waktu yang lebih singkat. Dalam hal ini, fleksibilitas merupakan kata kunci dari sifat otomasi dari sistem pabrikasi. Sekarang ini, sistem pabrikasi menjadi lebih fleksibel sesuai dengan perkembangan teknologi komputer dan teknik pemprograman. Sistem pabrikasi dalam skala kecil yang dapat berdiri sendiri, seperti robot dan mesin perkakas CNC, dan sistem komprehensif dengan sel-sel pabrikasi Direktorat Pembinaan SMK 2013 27 serta FMS yang dapat memiliki banyak sistem yang berdiri sen-diri. Kedua jenis sistem ini dikendalikan, baik melalui sebuah komputer, maupun melalui suatu pengendali yang didasarkan pada teknologi digital. Alat-alat tersebut dapat menerima data dalam bentuk program, mempro-sesnya menjadi sinyal perintah ke penggerak yang menggerakkan eretan, meja putar, atau sabuk berjalan. Pada sistem yang berdiri sendiri dan sel pabrikasi sederhana, data masukan menetapkan posisi gerak eretan, ke-cepatan dan jenis gerakan, dan lain-lain. Sementara pada sel pabrikasi yang lebih canggih, di mana robotnya dilengkapi dengan suatu alat bantu bayangan vision aid atau alat umpan- balik peraba tactile feedback yang melayani beberapa mesin perkakas CNC, sistemnya akan membuat kepu-tusan berdasarkan pada sinyal umpan- balik. Pada FMS, tingkat keputusan yang dilakukan oleh komputer adalah alat pabrikasi yang lebih canggih. Bagian-bagian yang bergerak pada sabuk berjalan dilintaskan ke sel pabrikasi tertentu melalui pengawasan komputer. Apabila salah satu sel tertentu sedang sibuk, komputer akan mengirimkan benda kerja-benda kerja ke sel lainnya yang dapat melaksanakan operasi yang diinginkan. Kebutuhan keputusan sedemikian itu dapat dilaksanakan dengan komputer FMS. Sistem pabrikasi yang paling sederhana adalah mesin per-kakas NC, seperti mesin bubut, mesin gurdi, mesin frais, mesin gerinda, dan lain-lain.

1.2. Dasar-Dasar Kontrol Numerik.