Dasar-Dasar Pemprograman Kegiatan Belajar 5

Direktorat Pembinaan SMK 2013 89

5.2 Dasar-Dasar Pemprograman

Untuk sistem CNC dapat dibagi ke dalam dua macam pemprograman, yakni inkremental dan absolut. Dalam penerapannya, kedua sistem ini dapat dikombinasikan, satu dengan lainnya. Sistem inkremental adalah sistem di mana titik referensi terhadap instruksi berikutnya adalah dari titik akhir operasi terdahulu. Setiap bagian data dimensional diaplikasikan terhadap sistem sebagai jarak inkremen, diukur dari titik terdahulu pada sumbu gerak yang aktif. Sebagai suatu contoh, perhatikan Gambar 5.1 di bawah, di mana sebanyak lima buah lubang akan digurdidibor. Jarak dari titik nol ke masing masing lubang ditunjukkan pada gambar. Jarak antara titik-titik tersebut dihitung, dan perintah posisi sumbu X diberikan sebagai berikut: 0  1: X +500 1  2: X +200 2  3: X +600 3  4: X -300 5  6: X -700 6  0: X -300 Gambar 5.1 Komponen untuk digurdibor Apabila program dalam inkremental, maka metoda pemprograman dan peralatan umpan balik adalah dalam bentuk inkremental. Jenis peralatan 300 500 700 1000 1300 1 2 3 4 5 Y X Direktorat Pembinaan SMK 2013 90 umpan balik adalah berupa rotary encoder yang menyediakan suatu rangkaian pulsa, di mana setiap pulsa menunjukkan 1 BLU. Jadi dapat disimpulkan bahwa titik awal pada sistem inkremental selalu berpindah dengan berpedoman kepada “titik akhir lintasan akan menjadi titik awal lintasan berikutnya”. Sistem CNC absolut adalah sistem di mana semua perintah gerakan di dasarkan pada satu titik referensi, di mana titik awalnya disebut dengan titik nol datum point. Perintah posisi diberikan sebagai jarak absolut dari titik nol tersebut. Titik nol dapat ditetapkan sebagai suatu titik di luar benda kerja atau pada sudut benda kerja. Apabila sebuah alat bantu pemasangan digunakan, maka akan lebih tepat untuk menetapkan suatu titik pada alat bantu tersebut sebagai titik nol. Dalam contoh dari Gambar 5.1 di atas, dimensi X dalam program bagian ditulis sebagai: 0  1: X +500 1  2: X +700 2  3: X +1300 3  4: X +1000 5  6: X +300 6  0: X 0 Untuk lebih memperjelas perbedaan antara sistem inkremental dengan sistem absolut, perhatikan juga Gambar 5.2 di bawah: Gambar 5.2 Koordinat lintasan alat potong O 0;0 A 6,5 B 7,-4 C -6,-5 D -4, 6 +Y -Y +X -X Direktorat Pembinaan SMK 2013 91 Inkremental: Absolut: Lintasan X Y Lintasan X Y 0  A 600 500 0  A 600 500 A  B 100 -900 A  B 700 -400 B  C -1300 -100 B  C -600 -500 C  D 200 1100 C  D -400 600 D  0 400 -600 D  0 Titik nol bisa ditempatkan mengambang atau tetap. Titik nol mengambang akan memberikan kesempatan kepada operator, melalui penekanan tombol, memilih dengan bebas sembarang titik di dalam batas meja mesin perkakas sebagai titik referensi nol. Unit kontrol tidak akan menyimpan informasi lainnya pada lokasi selain titik nol terdahulu. Titik nol mengambang mengizinkan operator untuk menempatkan dengan cepat alat bantu di mana saja pada meja mesin CNC. Suatu fakta menunjukkan bahwa sistem absolut dapat dibagi ke dalam sistem absolut murni dan pemprograman absolut. Absolut murni adalah suatu sistem di mana dimensi terprogram dan sinyal umpan-balik menunjuk pada satu titik tunggal. Itu sebabnya diperlukan peralatan umpan-balik yang akan menghasilkan informasi posisi dalam bentuk absolut, misalnya, multichannel digital encoder. Karena alat ini mahal, maka sistem absolut murni hanya digunakan secara utama untuk meja putar yang membutuhkan kontrol posisi presisi. Kebanyakan sistem absolut tidak dilengkapi dengan alat umpan-balik absolut tetapi dengan suatu alat ukur inkremental, seperti suatu encoder inkremental, yang diinterfiskan dengan suatu counter pulsa yang menye-diakan posisi absolut dalam BLU yang menunjukkan sistem pemprograman absolut NC, di mana semua dimensi terprogram menunjuk pada suatu titik awal tunggal. Keuntungan yang paling signifikan dari sistem absolut terhadap sistem inkremental adalah dalam hal terjadinya gangguan yang memaksa operator untuk menghentikan mesin, misalnya gangguan karena alat potong patah. Dalam hal terjadi gangguan, meja mesin harus digerakkan secara manual, Direktorat Pembinaan SMK 2013 92 lalu mengganti alat-potong, kemudian menyetel alat-potong, mengembalikan nomor blok program aktif ke blok terjadinya gangguan, mengembalikan alat- potong ke posisi terjadinya gangguan, baru mengaktifkan mesin. Dengan sistem absolut, alat potong akan kembali secara otomatis ke posisi terjadinya gangguan, karena alat-potong akan bergerak sesuai dengan koordinat absolut yang diaktifkan, dan melanjutkan proses pemesinan mulai dari titik yang diinginkan. Sementara dengan sistem inkremental, sulit menempatkannya kembali secara presisi ke tempat terjadinya gangguan. Oleh karena itu, dengan sistem inkremental, setiap kali operasi pemesinan terganggu, operator harus selalu memulainya dari awal sekali. Keuntungan lainnya dari sistem absolut adalah kemungkinan penggantian data terprogram dengan mudah, kapan saja dikehendaki. Karena jarak berpedoman pada suatu titik referensi, maka modifikasi atau penambahan instruksi posisi tidak akan mempengaruhi program komponen lainnya. Sementara dengan sistem inkremental, komponen harus diprogram kembali mulai dari program yang dimodipikasi atau yang ditambahkan. Namun demikian, sistem inkrementalpun mempunyai keuntungan dibandingkan dengan sistem absolut, yakni: 1. Jika pemprograman manual digunakan, dengan sistem inkremental, pemeriksaan program sebelum diketikkan ke pita berlubang lebih mudah. Oleh karena titik akhir, ketika pemesinan komponen, sama dengan titik awal, jumlah semua perintah posisi terpisah untuk setiap sumbu harus sama dengan nol. Misalnya, jumlah inkremen posisi yang diberikan pada Gambar 5.3 adalah nol. Jumlah yang tidak nol menunjukkan adanya kesalahan. Pemeriksaan seperti itu tidak mungkin dapat dilakukan pada sistem absolut. 2. Performan sistem inkremental dapat diperiksa dengan pita loop-tertutup. Ini merupakan diagnosa pita berlubang yang menguji beberapa operasi dan performan mesin. Perintah posisi terakhir pada pita akan meng- akibatkan meja kembali ke posisi awal. Kembalinya meja ke posisi awalnya merupakan pengujian yang cukup untuk operasi perlengkapan Direktorat Pembinaan SMK 2013 93 yang normal. Pengujian ini diadakan paling tidak sekali sehari. Pengujian yang sama tidak dapat dilakukan untuk sistem pemprograman absolut. 3. Pemprograman mirror-image akan lebih mudah dengan sistem inkremental. Dalam pempabrikan, mirror-image berkaitan dengan geometri simetris bahan pada satu atau dua sumbu. Dalam hal ini, dengan pemprograman inkremental, sinyal yang berkaitan dengan perintah posisi cukup diganti dari tanda + menjadi tanda -. Tidak ada perhitungan baru yang diperlukan untuk posisi tersebut. Prosedur demikian di dalam sistem absolut memerlukan suatu pilihan variabel dari titik nol yang kurang praktis, dan oleh karena itu pemprograman penuh dari komponen diperlukan. Pada umumnya sistem CNC modern mengizinkan penerapan metoda pemprograman inkremental dan absolut. Meskipun di dalam suatu program komponen khusus, metoda tersebut dapat diganti, Instruksi terakhir selalu diprogram dalam metoda absolut untuk memastikan pengembalian posisi alat potong ke titik awal.

5.3 Informasi Geometris